Peringatan dari Tuhan

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Peringatan dari Tuhan

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2010 · 5 December 2010

Kita akan mempelajari ayat-ayat 2 Petrus 1:12-15 malam ini. Ini salah satu bagian yang benar-benar memberikan kita wawasan hati pemulis. Ini seperti melihat yang ada di belakang layar, melihat dalam kehidupan Petrus untuk mencari tahu apa yang mendorong dia.

Marilah kita baca 2 Petrus 1:12-15, “Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima. 13 Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini. 14 Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. 15 Tetapi aku akan berusaha, supaya juga sesudah kepergianku itu kamu selalu mengingat semuanya itu.”

Mari kita lihat lagi sebentar konteks ayat-ayat ini. Petrus ingin memberikan kita semua perlengkapan senjata yang kita butuhkan untuk melawan guru-guru palsu dan penipuan mereka. Jika kita ingin membela diri melawan ajaran palsu maka kita memerlukan pengetahuan.

Kita perlu tahu tentang keselamatan kita dan kita sudah mendiskusikan itu di dalam kesebelas ayat bab pertama. Kita perlu mengenal Firman dan Petrus akan mulai membicarakan itu mulai ayat 16 di minggu-minggu depan nanti. Dan akhirnya, di bab 3, kita harus tahu akan santifikasi kita.

Namun sebelumnya Petrus mulai membicarakan bagian kedua dari pengetahuan itu, ia menyimpang sedikit dalam beberapa ayat- ayat ini supaya kita dapat melihat ke dalam hatinya. Dia memperlihatkan sebagian dari dia yang paling mengasihi di dalam surat ini dan membuka keinginan hatinya sebagai pendeta. Inilah alasan dia menulis surat ini, Disini kita bisa melihat motivasi dia.

Dan waktu dia membicarakan pelayanannya ada empat hal yang mengalir keluar dari perkataannya. Dia mengungkapkan desakan pelayanan itu, semangat pelayanan itu , tugas pelayanan dan singkatnya pelayanan itu. Itulah dasarnya surat ini. Inilah yang menggerakkannya dan yang harus menggerakkan kita juga.

Surat ini adalah pernyataan terakhir dari Rasul kekasih Petrus, suatu warisan, suatu pernyataan kebenaran ilahi yang dituliskan dalam pena dan tinta dibawah inspirasi Roh Kudus dan yang telah dimasukkan Firman yang akan berbuah buah abadi terus menerus selama ada waktu. Dan itu akan membawa orang kepada kesalehan, kebajikan, ketaatan yang akan menghasilkan pahala abadi.

Akan tetapi mengapa Petrus mulai memperingati kita? Karena Allah tahu kita mudah terganggu dan setiap guru baik juga menyadari bahwa orang gampang melupakan apa yang mereka dengarkan. Jauh di dalam Ulangan 6 Allah telah mengatakan, “Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!”

Dan setelah itu Dia mengatakan, “Jangan lupa akan hal ini. 7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. 8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, 9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.” Janganlah melupakan hal ini dalam kehidupan Anda sehari-hari.

Dan di Ulangan 8:19-20 kita baca, “Tetapi jika engkau sama sekali melupakan Tuhan, Allahmu, dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa; 20 seperti bangsa- bangsa, yang dibinasakan Tuhan di hadapanmu, kamupun akan binasa, sebab kamu tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu."

Pada saat Allah memberikan mereka hari Pelewatan (bukan Paskah), itu menjadi pengingat tahunan, suatu lambang pengingat bukan untuk mengingat Mesir namun untuk mengingat Allah penebus, Allah yang membebaskan, Allah yang menyelamatkan, Allah penuh anugerah dan belas kasihan dan Allah yang menghukum dan adil. Sekarangpun ketika hari Pelewatan di rayakan orang Yahudi mengingat Mesir dan mereka mengingat melarikan diri namun banyak orang tidak mengenal Allah yang menyelamatkan.

Yesus mengatakan kepada Keduabelas di Yohanes 15:20, “Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu.” Paulus mengatakan di KPR 20:35, “kita harus mengingat perkataan Tuhan Yesus.” Dan dia mengatakan kepada di 2 Timotius 2:8, “Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.”

Dan dia menulis di 2 Petrus 3:1, “Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan.” Yakobus mengatakannya sedikit berbeda namun maksudnya sama di Yakobus 1:25, “jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya.”

Kita tidak ada waktu untuk melihat semua ayat di Perjanjian Lama yang mengatakan, “janganlah melupakan Saya, janganlah melupakan Saya, ingatlah Aku, ingatlah Aku.” Dan kita juga tidak ada waktu untuk mempelajari semua yang ada di Perjanjian Baru dimana kita sebagai orang percaya diperingati untuk mengingat. Kita sebagai orang Kristen semua gampang melupakan hal penting.

Michael Griffith mengatakan di dalanm bukunya “God’s forgetful Pilgrims,” dan saya kutip, “Orang Kristen sering memiliki kehilangan memori yang aneh. Banyak sekali orang yang pergi ke gereja telah melupakan apakah tujuannya mereka ke gereja. Setiap minggu mereka pergi ke suatu gedung dan mereka melakukan berbagai rutine khusus tanpa memikirkan tujuannya mereka lakukan itu.

Alkitab membicarakan gereja sebagai pengantin Kristus, yang murni dan suci, tetapi gereja tampaknya lebih seperti Cinderella compang-camping, yang kelihatannya mengerikan di antara abu yang telah melupakan dia seharusnya seorang wanita cantik.”

Bagaimana dengan Anda di gereja ini? Apakah Anda benar belajar sesuatu yang merubahkan cara hidup Anda? Saya senang ada yang menyimpan khotbah-khotbah itu dan kadang membacanya lagi supaya mereka dapat ingat firman Allah bagi mereka dan mencoba untuk mempraktekannya dalam hidup sehari-hari.

Ada kenyataan lain yang semua guru baik juga tahu yaitu soal keakraban. Meskipun kita harus memperingati mereka berkali-kali tetang hal-hal yang sama, jika itu dilakukan dengan cara yang sama memakai kata-kata yang sama maka mereka memikir: ah saya sudah mendengar hal itu dan setelah itu mereka tidak mau memperhatikan apa yang dikatakan. Jadi tantangan mengajar adalah untuk mengulangi Firman dengan cara berbeda tetapi memakai kebenaran yang sama supaya apa yang terdengar kedengarannya baru dan segar.

Nah hal pertama yang kita lihat dalam hati Petrus bagi umatnya adalah suatu perasaan desakan dalam pelayanannya. Perhatikanlah permulaan ayat 12, “Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu. “Dan aku tidak ingin kau pernah lupa bagaimana luar biasa itu adalah memiliki kepastian keselamatan, jadi saya akan selalu siap untuk mengingatkan Anda tentang hal ini.

Ia mengantisipasi bahwa setiap orang yang membaca surat ini tahu bahwa dia siap untuk mengingatkan kita tentang hal-hal ini. Jadi setiap kali 2 Petrus diangkat dan bab pertama dibaca, Petrus mengingatkan kita akan hal-hal ini. Dan begitu baik berkhotbah dan menulis kedua-duanya berguna untuk mengingatkan.

Dia ingin meningggalkan suatu warisan, dia ingin meninggalkan bukti akhir untuk mengingatkan orang tentang kebesaran keselamatan dan berkat jaminan dan untuk menjaga supaya guru-guru palsu dan doktrin palsu tidak mencuri semua itu. Dan bukan saja Petrus melakukan hal itu.

Memang benar sangat megecewakan jika kita memikirkan seberapa cepatnya kita melupakan hal-hal. Ada survei dilakukan di masa lalu yang mengatakan bahwa dalam satu jam setelah khotbah, orang telah lupa sembilan puluh persen dari khotbah itu. Itu benar statistik yang menakutkan.

Bagaimana kita dapat mengatasi hal itu? Dengan mengulangi hal-hal yang sama berkali-kali dengan cara berbeda-beda, sama seperti yang dilakukan Firman Allah. Dan setiap pendeta setia akan merasa desakan untuk melakukan hal itu.

Kedua, Petrus bukan saja mengerti desakan pelayanan itu, yaitu untuk mengingatkan orang sebagai akan bahayanya kesalahan dan dosa, namun dia juga mengerti semangat pelayanan itu. Sambil memperingati orang Anda juga harus mengakui bahwa mereka sudah tahu banyak hal tentang ini.

Petrus menunjukkan bahwa kita memerlukan semangat yang tepat, yaitu suatu semangat kasih karunia, suatu roh lemah lembut dan suatu semangat kelembutan. Dan dia berbicara memakai semangat seperti itu, lihatlah ayat 12, “aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu,” itu memperlihatkan pentingnya hal itu, namun lihatlah semangatnya, “sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima.”

Ada suatu perasaan penuh kasih dalam caranya dia mengatakan itu kepada umatnya. Aku tahu kamu telah mengetahuinya. Aku tahu Anda telah mendengar hal-hal ini, Aku tahu bahwa hal-hal itu telah dibangun di dalam kehidupan Anda dan aku tahu bahwa hal- hal itu berada bersama Anda, namun izinkan saya untuk tetap mengingatkan Anda dalam hal ini.

Tidak ada sikap sombong disini, dia tidak memandang mereka rendah. Ingatlah bahwa dia malah mengajarkan kita supaya janganlah kita berlaku sebagai raja. Saya disini bukan mengatakan kamu itu tidak tahu, malah saya memiliki keyakinan yang besar dan kepercayaan besar dalam apa yang telah Anda pelajari, apa yang Anda telah percaya dan apa yang Anda telah menegaskan. Namun saya hanya ingin mengingatkan Anda lagi.

Dan Paulus melakukan hal yang sama. Di Kolose 1:6 Paulus mengatakan, “yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.”

Disini dia menulis surat ini kepada jemaat Kolose penuh nasihat, penuh panggilan supaya mereka mengejar kehidupan yang lebih tinggi, namun ia berkata, "Aku tahu kau pernah mendengar kebenaran, Aku tahu kalian telah percaya kebenaran, saya mengaku hal itu. Saya hanya mengingatkan Anda kembali supaya kesetiaan Anda semakin besar.”

1 Yohanes 2:27 mengatakan, “Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu.” Dan yang dibicarakan adalah Roh Kudus. Di 2 Yohanes 1:2 dia mengatakan bahwa kebenaran menetap di dalam kita dan akan menyertai kita sampai selama-lamanya.

Ketika Anda mulai mengenal Kristus, Yohanes mengakui hal itu, Paulus mengakui hal itu dan Petrus mengakui hal itu. Pada saat Anda mengenal Kristus kebenaran ada di dalam Anda dan akan menetap di dalam Anda. Dan Petrus mengatakan saya tahu hal itu, saya tidak mempertanyakan keselamatan Anda. Saya tidak mempertanyakan iman Anda. Saya hanya mengingatkan Anda karena waktunya mendesak karena ajaran palsu itu akan datang segera.

Apakah Anda tahu ini benar sekarang lebih dari sebelumnya? Iblis tahu kita hidup di zaman akhir dan dia bekerja sekeras mungkin untuk menyerang kita. Apakah Anda melihat billboard dari orang ateis sekarang sebelum Natal? Mereka mengatakan, hai bangunlah, Kristus itu tidak ada, tidak pernah ada Allah dan tidak akan ada. Mereka mengatakan janganlah tertipu.

Salah satu alasan mengapa Petrus merasa desakan untuk mengingatkan kita adalah karena dia sendiri gagal, benar? Dalam sejarah dunia Petrus memiliki kesempatan untuk mengenal kebenaran lebih daripada orang lain. Bukan saja dia termasuk ke dalam keduabelas murid Yesus, yang semua memiliki kesempatan besar, namun dia juga termasuk dalam tiga batin, Petrus, Yakobus dan Yohanes, yang paling intim dengan Kristus.

Dan dia tanpa pertanyaan yang paling vokal dari keduabelas dan dengan demikian dalam banyak hal dipercaya paling cepat. Dia pasti merasa sangat dekat dengan Yesus karena dia begitu blak-blakan, dia membuat asumsi-asumsi besar seperti apa yang dia bisa katakan waktu Yesus ada, yang menunjukkan bahwa ia merasa sangat nyaman.

Tidak ada orang yang lebih dekat dengan kebenaran, karena dia berjalan bersama Yesus selama tahun-tahun itu, dan mendengar semua yang di ajarkan-Nya, dan melihat semua mukjizat-mukjizat yang telah Dia lakukan, dan mengalami semua yang ada di dalam kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus yang belum tercatat di Alkitab. Dia mengalami semua kebenaran itu dan dia diperingati tentang itu berkali-kali.

Jika Anda membaca Injil, Anda akan melihat bahwa Tuhan Yesus mengajarkan kebenaran yang sama berulang kali, kadang memakai perkataan yang sama, kadang memakai perkataan lain. Karena itu Anda dapat membaca suatu ekspresi dari Tuhan kita dalam satu dalam konteks satu Injil dan melihatnya muncul dalam konteks yang berbeda dalam Injil lain. Ini bukan bukti bahwa Injil itu di-edit, tidak, ini bukti bahwa Yesus itu guru yang sangat baik yang mengulangi hal-hal yang sama tetapi dengan cara yang berbeda.

Karena itu Yesus tidak senang pada akhir pelayanan-Nya waktu mereka masih belum mengerti pesan-Nya. Dia mengatakan di Yohanes 14:9, “Sudah berapa lama Aku bersama kamu,” kepada mereka di Ruangan Atas, “dan Anda masih belum mengenal Aku?”

Dan lihatlah Petrus yang telah melihat sendiri kebenaran itu sedangkan pada waktu krisis dia lari dan menyangkal Yesus Kristus. Di Lukas 22:31-32 Yesus berkata, “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, 32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

Jawab Petrus di ayat 33-34, "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!" 34 Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku." Dan kita tahu bahwa Petrus memang menyangkal Yesus tiga kali.

Lihatlah, Petrus sendiri tahu sendiri bahwa walaupun dia sudah tahu banyak kebenaran dan kebenaran itu berada bersama dia, dia tetap memerlukan peringatan konstan supaya janganlah dia jatuh. Guru itu tidak pernah menahan kebenaran karena memang kebenaran perlu diulangi. Begitulah caranya Anda membangun blok-blok tembok benteng yang kuat.

Jadi karena itu dia mengatakan di ayat 13, “Aku menganggap sebagai kewajibanku untuk tetap mengingatkan kamu akan semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini.” Tubuhmu hanya seperti kemah, bangunan sementara, tempat kediaman jiwamu yang fana dan pada suatu hari kemah itu akan dilipat dan jiwa Anda akan pergi ketempat lain dan meninggalkan kemah itu. Namun Petrus mengatakan selama masih ada di dalam tempat sementara yang fana ini, saya merasa kewajibanku adalah untuk tetap mengingatkan Anda.

Dia mengatakan tidak ada pensiun. Saya melakukan itu sampai saatnya saya meninggalkan kemah ini. Saya ingin meneruskan apa yang saya lakukan sampai mati atau sampai pikun. Kalau saya pikun boleh deh masuk ke dalam rumah. Namun pandangan Petrus adalah keseluruhan hidupnya. Apakah yang dia akan perbuat selama dia hidup? Dia akan mengingatkan Anda untuk bertumbuh menjadi serupa Kristus Yesus.

Orang percaya bisa saja menjadi males dan ngantuk dan tidak waspada dan tidak berpikiran jelas. Ada rasa di mana setiap pengkhotbah dan guru tahu bahwa tanggung jawabnya adalah untuk untuk membangunkan Anda dari kelesuan dan kemalasan dan sikap apatis dan ngantuk rohani.

Paling akhir dia mengerti pelayanan itu singkat. Dan ini sangat penting, perhatikanlah ayat 14, dia mengatakan, “Sebab aku tahu, bahwa aku akan segera menanggalkan kemah tubuhku ini.” Lihatlah akhir ayat 14, “ sebagaimana yang telah diberitahukan kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”

Benar? Apakah Tuhan Yesus telah menjelaskan kepadanya bahwa kematiannya akan terjadi segera? Yesus mengatakan itu di dalam Yohanes 21:18, dan di ayat 19 Yohanes mengatakan, “Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.”

Tradisi gereja mula-mula mengatakan bahwa dia disalibkan seperti telah dinubuatkan Kristus. Sebelumnya dia disalibkan, dia dipaksakan untuk melihat penyaliban isterinya. Telah tertulis bahwa dia berdiri di kaki kayu salib itu dan terus menerus menguatkannya dengan kata-kata, “Ingatlah Tuhan, ingatlah Tuhan, ingatlah Tuhan.” Dan setelah dia meninggal, dia dengan sukarela mati juga namun dia minta supaya dia disalibkan terbalik, dan itu mereka lakukan.

Petrus tidak peduli kita mengingat dia. Dia ingin supaya Anda mengingat apa yang dia ajarkan. Jadi Petrus mengatakan saya akan melakukan hal itu dengan memberikan warisan sehingga setelah saya meninggal, Anda sebagai orang Kristen, dapat mengingat kembali hal-hal ini dan Anda dapat menambahkan kebajikan kepada hidup Anda.

Jadi apakah ini akan mendorong Anda untuk mengingat? Apakah Anda mulai merubah cara hidup Anda? Apakah Anda mulai hidup lebih dekat lagi kepada Tuhan seperti apa yang diingatkan Petrus? Janganlah mengabaikan firman Allah, ya!



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content