Kedewasaan Rohani

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Kedewasaan Rohani

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2010 · 12 September 2010

“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum- aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. 9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. 10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. 11 Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin. 12 Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya! 13 Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku.14 Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.”

Bagaimana caranya setan-setan itu menyerang? Nah, pertama, Iblis dan setan-setannya menyerang kita sebagai individu. Mungkin Anda bertanya, ”Apakah kita tahu ada setan yang menyerang?” Belum tentu, saya sendiri tidak tahu, saya tidak bisa melihatnya dan saya tidak dapat merasakannya.

Dan Alkitab tidak menerangkan hal ini lebih lanjut kecuali bahwa kita melawannya. Dalam beberapa cara mereka terlibat dalam pertempuran bersama kami, meskipun mereka sebagian besar tidak bisa dibedakan kepada kita, walaupun ada saat-saat ketika mereka menampakkan diri.

Namun mereka akan menyerang kita terutama melalui sistim duniawi yang menarik. Mereka tidak bisa tahu pikiran kita. Dan tidak ada sesuatu di Alkitab yang mengatakan mereka bisa menanam pikiran dalam pikiran kita. Namun mereka bisa menyerang melalui sistim dunia yang menggoda kedagingan kita.

Namun kita tidak diberi tahu semua cara yang mereka memakai. Tetapi saya tahu mereka dapat mempengaruhi cara berpikir orang. Karena Petrus mengatakan di KPR 5:3, “Mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus?” ketika dia berbicara dengan Ananias dan Sapphira.

Hal kedua adalah bahwa mereka menyerang keluarga. Di 1 Korintus 7:3-4 Paulus mengatakan, “Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. 4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.”

Dengan kata lain, Anda harus memberikan tubuh Anda kepada pasangan Anda. Mengapa? 1 Korintus 7:5, “Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.

Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan Iblis dari pada menyerang pasangan Kristen karena salah satu menahan hubungan fisik dengan yang lain, yang meningkatkan tingkat penggodaan untuk dia yang bergumul dengan penguasaan diri dan mungkin menghancurkan keluarga itu.

Hal ketiga yang ingin dilakukannya adalah menyerang pemimpin-pemimpin gereja. Karena itu rasul Paulus mengatakan di 1 Timotius 3, bahwa mereka haruslah orang-orang yang memenuhi syarat untuk pelayanan, karena pada akhir ayat 7 dia mengatakan, “agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.”

Sejarah penuh dengan pemimpin-pemimpin gereja yang telah diserang iblis dan jatuh. Tidak ada seorangpun yang dapat melawan Iblis berdasarkan kekuatan sendiri; kita selalu perlu Yesus yang mahakuasa yang dapat memberikan kita kekuatan yang dibutuhkan.

Dan keempat, dia menyerang gereja. Dan dia ingin untuk menghancurkan kesatuannya, kuasanya dan untuk mengacaukan tujuannya. Kita baca tentang gereja-gereja di Wahyu 2 dan 3 dan melihat bagaimana Iblis masuk dan menyepelekan dan menghancurkan kesaksian gereja itu.

2 Korintus 11 mengingatkan kita bahwa Iblis menyamar dirinya sebagai malaikat terang. Dan apakah artinya? Dia menyamar sebagai seorang Kristen. Dia menyamar setan-setannya sebagai mereka yang mengatakan mereka memberi kebenaran Kristen, tetapi sebenarnya mereka pembohong munafik yang hanya kelihatannya menjadi guru kebenaran.

Jadi bagaimana kita dapat mencegah hal ini? Ada orang yang mengatakan, “Saya tahu, kita harus mengikat dia.” Jadi bagaimana kita dapat melakukan itu? “Berkatalah, “Iblis, saya akan mengikat kamu.” Dan apakah sesudah itu kita bisa percaya bahwa setelah orang mengatakan hal itu si setan itu langsung, “O Iya, wah, sekarang saya terikat.”

Dan berapa lamanya kuasa ikatan itu? Apakah dia terikat hanya berhubungan dengan saya atau dia diikat berhubungan semua orang? Dan jika mungkin dia diikat semua orang, mengapa tidak ada orang yang dapat mengatakan untuk selama-lamanya, “Iblis, kamu sekarang terikat untuk selama-lamanya.” Bukankah itu menyelesaikan semua hal seperti itu?

Dengarkanlah, dosa itu masuk ke dalam umat manusia karena Iblis mendustai siapa? Hawa. Apakah menurut Anda kita lebih gampang ditipu dari pada Hawa? Memang benar. Karena itu di 2 Korintus 11:3 Paulus mengatakan, “Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.”

Apakah Anda sadar ada orang-orang di Matius 7:22 yang mengatakan, “Tuhan, Tuhan, bukankah kami mengusir setan demi nama-Mu? Pada waktu itulah Dia berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Hanya ada satu orang yang dapat melakukan itu.

Di dalam Wahyu 20 :1-3 dikatakan, “Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; 2 ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, 3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.”

Sebelum pengikatan itu dan sesudah ikatan itu dia itu lepas. Hanya Yesus Kristus dapat mengirim malaikat kudus untuk menangkapnya. Kata Petrus, dia berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Dan saya yakin, jika dulu Petrus diberi kekuatan untuk mengikat Iblis dalam peperangan rohani, dia pasti melakukannya. Namun dia tidak karena dia tidak mampu.

Jadi bagaimana kita melawan dia? Pertama, ayat 8, berjaga-jagalah. Bukalah matamu. Hati-hati. Iblis bisa dikalahkan. Dia telah dikalahkan Kristus. Dan di dalam kehidupan orang percaya dia juga bisa dikalahkan di dalam Kristus. Perhatikanlah potensi godaan.

Hal kedua dia mengatakan di ayat 9, lawanlah dia. Yakobus 4:7 mengatakannya begini, “lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” Bagaimana melakukan itu? Allah mengatakan di ayat 9, “dengan iman yang teguh.”

Dia pendusta, dia pembohong dan apa yang kita harus lakukan melawan dia adalah yang benar dan ketaatan kepada kebenaran itu. Percaya Allah dan hidup sesuai kebenaran-Nya. Bukankah itu gampang? Bagaimana kita harus berdiri melawannya? Dengan menaati firman Allah yang telah dinyatakan kepada Anda.

Lihatlah 2 korintus 10:3. Paulus mengatakan, “Memang kami masih hidup di dunia (kita manusia, dengan tubuh) tetapi kami tidak berjuang secara duniawi.” Tidak ada strategi fisik melawan Iblis. Tidak ada strategi verbal melawan Iblis. Kita tidak bisa berbicara dan membuatnya melarikan diri.

Ayat 4, “karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.” Kita tidak bertempur dengan Iblis dengan rencana manusia, kepintaran manusia atau perkataan manusia akan tetapi dengan suatu ekspresi ilahi yang kuat dari Allah.

Ayat 5, “Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.” Inilah kuncinya. Pada saat saya tahu kebenaran, saya menaati kebenaran dan Iblis dilawan.

1 Timotius 1:18, “Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.

Tidak pernah dikatakan carilah dia dan kejar dia di tingkat kosmis. Yang dikatakan adalah berdiri teguh dan melawan. Bagaimana kita melakukan itu? Lakukan apa yang dikatakan Efesus 6:11, “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.”

Dan setelah itu di Efesus 6:18 dikatakan, “dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.” Inilah saudara kekasih: berikatpinggangkan kebenaran, dan berkomitmen untuk menaati dengan kepercayaan bahwa Allah adalah perisai iman, dan pakailah ketopong keselamatan dan berperanglah dengan pedang kebenaran.

Petrus menambahkan kepada ini bagus sekali. Di ayat 9, “sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” Petrus mengatakan bahwa ditengah ini Anda tidak sendirian. Seluruh umat Kristen juga mengalami hal yang sama, menderita adalah cara hidup dimana Allah menyempurnakan pekerjaan-Nya di dalam kamu.

Nomor Tiga, sikap pengharapan. 1 Petrus 5:10, “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.

Kita harus hidup dengan pengertian bahwa tujuan Allah yang akan dinyatakan di masa depan memerlukan kesakitan sedikit sekarang ini. Jadi Petrus mengatakan, “sesudah kamu menderita seketika lamanya.” Jika Anda bisa mengerti manfaatnya peperangan rohani untuk Anda, Anda akan menghargai hal itu dari pada membencinya.

Lagi pula, tidak ada yang bisa memisahkan Anda dari kasih Kristus. Tidak ada yang dapat merubahkan itu. Jadi semua penderitaan datang hanya untuk menguatkan Anda, untuk membuat Anda, untuk mengkonfirmasikan Anda, untuk menyempurnakan Anda, untuk membuat Anda lebih lagi menjadi pria dan wanita Allah yang seharusnya.

Allah yang memanggil Anda kepada kemuliaan-Nya di dalam Kristus akan berada disamping Anda ketika Anda diserang musuh, dan Anda sedang disempurnakan Allah sendiri. Itulah pekerjaan pribadi-Nya, Dia sendiri melakukan itu. Dia terlibat erat dalam penderitaan hidup kita.

Jadi apakah artinya kata-kata yang kita terima dari ayat-ayat ini? Kata-kata seperti: tunduk, kerendahan diri, kepercayaan, penguasaan diri, melawan dan pengharapan. Mengapa “pengharapan?” Karena ditengah-tengah penderitaan saya menaruh pengharapan pada apa yang saya akan menjadi. Dan karena saya akan berada di dalam kemuliaan kekal, itu memberikan saya pengharapan.

Nomor Empat, sikap penyembahan. Tiba-tiba di ayat 11, Petrus langsung mulai memuji Allah, “Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.” Dia juga mengatakan hal yang sama di Bab 4:11, “Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.”

Sepanjang seluruh rangkaian ayat-ayat, kami telah mendapatkan keterangan tentang hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah, bahwa kita harus merendahkan diri dihadapan Allah sebelumnya Dia akan meninggikan kita, bahwa kita harus bersandar kepada Allah karena Dia peduli bagi kita, Dia berkuasa dan Dia penuh kasih.

Kita harus berjuang dengan kekuatan-Nya karena hanya Dialah yang dapat mengalahkan musuh dan dalam proses itu menyempurnakan kita. Jadi dia mengatakan bahwa hati orang Kristen selalu harus diisi pujian dan kemuliaan yang diberikan kepada Allah. Dialah yang berkuasa, yang berotoritas, Dia berdaulat, dan Dia layak segala pujian kita. Itulah hati yang selalu menyembah.

Saudara-saudara yang kekasih, bila Anda memiliki hati yang menyembah, itu akan menjauhkan Anda dari mempertanyakan kesulitan-kesulitan hidup. Bila Anda memiliki hati yang menyembah itu memperlihatkan Dia dan orang lain bahwa tidak ada sesuatupun yang tidak dikontrol-Nya, termasuk pendeirtaan kita, dan Iblis dan setan-setannya dan seluruh sistim duniawi.

Setelah itu Petrus mengambil kesimpulan. Dan di dalam kesimpulan kecil ini dia mengakhiri surat ini dengan menyebutkan dua sikap lain. Dia sendiri mulai menulis sekarang, karena sebelum ini semua tulisan telh dicatat oleh sekretarisnya dan sekarang dia menyebut suatu sikap kesetiaan secara tidak langsung.

Ayat 12, “Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai seorang saudara yang dapat dipercayai, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa ini adalah kasih karunia yang benar-benar dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya!” Kemungkinan besar ini Silas yang sama yang berjalan bersama Paulus dan yang sering disebut dalam surat-suratnya.

Dan dia mengatakan, “aku menulis dengan singkat kepada kamu,” hanya lima bab, namun betapa kayanya. Memang suratnya singkat benar dan kental. Dan dia mengatakan di dalamnya saya telah mengingatkan dan bersaksi bahwa ini anugerah Allah yang benar. Nomor Lima, setialah kepada itu. Silas setia, apakah Anda akan setia?

Dan kemudian dia menambahkan satu kebajikan nomor Enam yang kita bisa namakan sikap kasih sayang. Ayat 13-14, “Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.”

Ini kata terakhir yang membicarakan kasih, kawanmu yang terpilih di Babilon berhubungan dengan gereja. Seringkali perkataan”she” yaitu dia perempuan berarti gereja, kita bisa melihat itu di 2 Yohanes 1 dan 13. Dan kemungkinan besar Babilon merujuk ke Roma.

Contoh, ketika Yohanes di buang ke Patmos waktu penganiayaan yang dimulai Kaisar Domisian, dia memanggil kota Roma, Babilon. Petrus yang menyebit penganiayaan di hampir setiap bab surat ini meninggal kematian martir di dekat Roma, menurut tradisi dia disalibkan terbalik.

Dia mengatakan orang-orang kudus Roma, gereja, bersama dengan Anda yang juga terpilih, mengirim salam. Inilah kasih orang Kristen. Begitu juga anakku Markus, anak rohani Petrus bukan anak kandung. Markus yang dipanggil Markus Yohanes diesbut di KPR 122, dia sering menemani Paulus, berdiam bersama Paulus pada waktunya Rasul berada di penjara di Roma.

Tradisi mengatakan bahwa Petrus menolong dia menulis injil Markus. Namun disini ada suatu kumpulan kasih sayang. Dari gereja kepada gerejamu, dari saya ke Anda, Markus kepada Anda dan di ayat 14 dia mengatakan, “Ciumlah mereka dengan ciuman kudus.” Begitulah biasanya di gereja mula-mula mereka memperlihatkan kasih dengan mencium laki-laki dengan laki-laki, dan perempuan dengan perempuan.

Dan dia menutup dengan, “Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus.” Kedewasaan rohani kembali kepada hal-hal dasar yaitu: Tunduk, kerendahan hati, kepercayaan, menyangkal diri, pembelaan diri, pengharapan, penyembahan, kesetiaan dan kasih sayang. Tidak ada caranya untuk membentuk sifat-sifat ini melalui pengalaman mistik. Itu semua datang dari kebenaran. Dan selama kebenaran itu dicurahkan ke dalam hidup Anda hari demi hari, itu akan mulai merubahkan karakter Anda dan membentuk sikap-sikap seperti itu.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content