Iman kita berdasarkan pengenalan

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Iman kita berdasarkan pengenalan

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2010 · 26 September 2010

Malam ini kita melihat Firman Allah lagi dan kita ingin mempelajari 2 Petrus bab1. Kita baru mulai pelajaran kita dan masih membicarakan introduksi. Dan pada saat kita melihat ayat 2 Petrus 1:2, saya ingin memperhatikan kalimat ini, “Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.”

Sekarang kata kunci dalam kalimat itu adalah “pengenalan.” Kasih karunia dan damai sejahtera dilimpahkan kepada mereka yang mengenal Allah dan Yesus Tuhan kita. Iman yang berharga ini dibangunkan atas pengenalan akan kebenaran dan sumber kebenaran itu. Sekarang mungkin Anda berpikir itu sudah terang. Dan memang itu benar. Namun yang luar biasa adalah bahwa ini sama sekali tidak jelas bagi banyak orang masa kini.

Ada sebuah artikel bernama, “Paganisme Gaya Amerika,” ditulis oleh John Wok. Inilah yang dia katakan, “Gerakan Zaman Baru bukanlah untuk menemukan realitas akan tetapi tentang membuat realitas mereka sendiri. Ini mengenai kekuasaan dan bukan kebenaran,” akhir kutipan.

Kultur dimana kita hidup ini tidak tertarik untuk menemukan keadaan yang ada sebenarnya. Mereka hanya tertarik menciptakan apa yang mereka mau menjadi. Mereka berbicara tentang daya pikiran dan kekuatan berpikir positif. Karena menurut mereka jika kepercayaan Anda cukup besar, pastilah itu akan terjadi. Karena Anda mengatakan hal itu, hal itu akan terjadi.

Nah di dalam sistem ini Anda perlu menciptakan realitas Anda sendiri dan nilai Anda sendiri. Dan mereka mengatakan jika Anda memilih itu Anda dapat menjadikan itu. Kekuatan rohani dalam pikiran Anda adalah kunci untuk mengendalikan persepsi masyarakat di mana Anda bisa melihat sesuatu begitu jelas sehingga Anda menciptakan realitas yang Anda inginkan.

Nah dalam mencari kekuatan dari dalam ini ada kombinasi empat hal yang saling mempengaruhi satu sama lain. Marilah saya membagikan informasi itu dengan Anda. Hal pertama adalah evolusi. Ada prinsip evolusi di belakang semua ini yang mengatakan Anda dapat mengharapkan sesuatu untuk menjadi.

Evolusi juga mengatakan bahwa semuanya yang ada itu sama berharga. Kita semua berada di dalam rantai yang panjang sekali. Manusia tidak lebih penting dari semua yang lain, dia hanya wujud impian monyet yang terakhir. Dia seperti semacam kecelakaan terakhir, tetapi nilainya tidak melebihi batu atau burung.

Ada ideologi kedua terikat dalam pemikiran Zaman Baru itu dan itu adalah panteisme. Karena tidak ada Pencipta, tidak ada Allah, ciptaan itu sendiri adalah Allah dan karena kepercayaannya adalah bahwa ciptaan itu menciptakan dirinya, itu berarti ciptaan itu Allah semuanya. Jadi panteisme melihat satu‐satunya Allah didalam energi yang ada di dalam segala hal.

Jadi semuanya memiliki hak dalam identitas mereka sendiri dan hak dalam pengembangan tersendiri jadi tentu harus ada hak manusia namun juga harus ada hak binatang, dan harus ada hak pohon‐pohon dan seterusnya. Malah, semakin saya menganalisa hal ini, hanya ada satu yang tidak memiliki hak apapun juga, dan itu adalah bayi yang belum lahir. Semua yang lain memiliki hak.

Nah kita baru‐baru ini telah merayakan Hari Bumi. Dan saya sering menanyakan diri, “Apakah artinya Hari Bumi ini?” Untuk beberapa orang ini berarti mengangkat kesadaran environmental yang memang baik. Namun bagi mereka yang mulai merayakannya dan yang fanatik, Hari Bumi dasarnya dalah pandangan panteisme yang mengatakan, berhentilah semua dan marilah kita menyembah bumi ini.

Ada komponen lain, ideologi lain selain evolusi dan panteisme, dan itulah yang kami menamakan amoralisme (tidak bermoral). Jika semua hal sama dengan semua hal lain dan semua itu Allah, maka segala perilaku diperbolehkan karena ini hanya tenaga dari agama ini. Nilai moral yang ada adalah hanya apa yang menurut Anda adalah moral. Anda adalah Allah sendiri dan jika ini merasa enak dan ada kuasanya, boleh saja.

Dan ini semua dibangun diatas ideologi keempat dan komponen keempat yang saua ingin menggambarkan kepada saudara semua adalah aliran mistisisme. Mistisisme adalah dasar untuk semua jenis pemikiran yang kita dapatkan masa kini di gerakan Zaman Baru.

Apakah mistisisme? John MacArthur mengatakan, “Mistisisme adalah kepercayaan dan pemikiran yang hanya berasal dari intuisi pribadi saja.” Secara sederhana, ini adalah spekulasi belaka yang diyakini sebagai kenyataan. Sistem kepercayaan mistis adalah kumpulan ide‐ide yang dibangun dari emosi dan ide yang diotentasikan sendiri yang sama sekali tidak ada hubungan dengan fakta obyektif atau bukti.

Arthur Johnson dalam bukunya, “Faith misguided” menulis, “Ada dua aspek mistisisme yang kita perlu mengenal untuk menghindari kebingungan. Pertama, ada aspek psikologis yang sering disebut pengalaman mistik yang terjadi seluruhnya di dalam orang itu,” setelah itu dia mengatakan, “Ada juga kepercayaan yang keluar dari pengalaman pribadi itu. Kepercayaan rohani filsafat ini terdiri dari suatu kumpulan ide‐ide yang seluruhnya dapat dinamakan mitisisme,”

Dengarkanlah saudara‐saudara dengan seksama. Kekristenan itu tidak mistis. Kekristenan secara total dan seluruhnya berlawanan semua yang mistis. Berbeda dengan percaya kepada perasaan imajiner, Orang Kristen percaya kepada kebenaran nyata dari Allah yang historis, obyektif dan yang telah dipertunjukkan.

Orang mistis memilih pengalaman diatas alasan dan karena itu tidak ada perbedaan diantara kebenaran dan dusta. Dusta dasar dari mistisisme adalah yang memastikan kebenaran tentang sesuatu adalah perasaan kita sendiri. Ini tidak benar. Perasaan saya tidak akan memberikan kita kebenaran tentang kenyataan.

Gerakan karismatik sekarang penuh dengan hal‐hal seperti itu. Orang sering mengatakan, “Tuhan telah memperlihatkan kepada saya di dalam hati saya bahwa hal ini tidak akan terjadi.” Apa benar? Ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan kenyataan itu akan terjadi atau tidak. Namun mereka bicara adalah seperti itu pada permulaannya.

Bentuk lain yang keluar adalah yang dinamakan visualisasi. Orang yang mendukung ini juga dikenal sebagai pendeta salah satu gereja terbesar di dunia, di Seoul, Korea dan namanya adalah Paul Yunge Cho. Visualisasi menurut dia adalah pikiran bahwa kita dapat menciptakan kenyataan realitas dengan pikiran Anda jika Anda dapat melihatnya dalam pikiran Anda.

Dave Hunt menulis tentang dia dalam bukunya, “The seduction of Christianity” (Kekristenan tergoda) dan dia mengatakan, “Siapa pun yang membayangkan bahwa karena ia berpikir pikiran‐pikiran tertentu atau berbicara kata‐kata tertentu Allah harus merespon dengan cara tertentu telah menyelinap kedalam sihir.” Pendeta Cho mengatakan, “Dengan kata yang diucapkan kita menciptakan keadaan alam semesta kita. Anda membuat kehadiran Yesus dengan mulut Anda. Dia terikat dengan bibir Anda dan dengan kata‐kata kita,” akhir kutipan.

Cho menyatakan bahwa Allah menciptakan dunia melalui kekuatan imajinasi. Ini ada di dalam bukunya “The Fourth Dimension” yang mengatakan bahwa Allah menciptakan dunia melalui imajinasi dan karena manusia juga roh dimensi empat sama seperti Allah, dia juga meskipun orang pintar atau Kristen dapat menciptakan dunianya sendiri melalui kuasa imajinasi.

Ketika kita melihat orang‐orang disana di Korea dan kita kagum lama waktunya mereka berdoa, sadarilah saudara‐saudari bahwa mereka tidak berdoa seperti Anda dan saya berdoa kepada Allah mengikuti kehendak‐Nya. Mereka berdoa dalam suatu proses yang okultik dimana mereka mencoba melalui visualisasi untuk menciptakan realitas mereka sendiri dan pada akhirnya membuat mereka sama seperti Allah.

Gereja Roma Katolik di Abad‐abad Gelap dulu sangat mistis. Reformasi mengembalikan kepada manusia pikiran mereka. Reformasi menghilangkan semua takhayul. Reformasi memberhentikan mistisisme dan berpikir rasional dibangun kembali. Dan Gerakan Karismatik membawa kita kembali lagi kepada kebingungan dan keterikatan dan tidak berpikir rasional dari mistisisme.

Mistisisme mengatakan orang diselamatkan oleh pertemuan dengan mujizat. Namun firman Allah mengatakan apa? Malah sebaliknya. Anda hanya perlu melihat kembali kepada kehidupan Kristus. Dia pergi melalui Palestina, melakukan keajaiban setelah mukjizat setelah mukjizat setelah mukjizat. Pada akhirnya, apa yang mereka lakukan kepada‐Nya?Mereka membunuh‐Nya.

Yohanes 2:23, “Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama‐Nya,” Mengapa? “karena mereka telah melihat tanda‐tanda yang diadakan‐Nya.” Memang, mereka tertarik tanda‐ tanda‐Nya. Mereka percaya Dia dari Allah.

“24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri‐Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, 25 dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada‐Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.”

Memang mereka percaya namun mereka tidak percaya sampai selamat. Memang mereka mengatakan, “Wah. Ini hebat dan luar biasa. Dia dari Allah.” Namun itu tidak menyelamatkan mereka. Mereka tidak diberi penerangan lanjut. Kepercayaan mereka dangkal dan bukan penyelamatan.

Lihatlah Yohanes 4:48, Yesus menyalahkan mereka. Dia mengatakan, “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Itu semua tidak merubah hati mereka, karena hanya Roh Kudus dapat merubahkan hati manusia.

Lihatlah Yohanes 6:28, “Orang banyak berbondong‐bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat‐ mujizat penyembuhan, yang diadakan‐Nya terhadap orang‐orang sakit.” Tentu saja banyak orang datang. Setelah mereka melihat tanda‐tanda dan mujizat dan cara luar biasa semua orang diberi makanan, mereka mengatakan kepada‐Nya di ayat 28, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"

Ini aneh. Dia mengatakan di ayat‐ayat 29‐30, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah. 30 Maka kata mereka kepada‐Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada‐Mu?” Ini aneh sekali. Mereka adalah orang‐orang yang sama yang melihat‐Nya menyembuhkan orang sepangjang hari. Ini orang‐orang yang sama yang baru makan makanan yang telah diciptakan‐Nya.

Tanda‐tanda menghasilkan rasa ingin tahu yang sangat dangkal dan itu mungkin meyakinkan orang bahwa Dia adalah mahluk supernatural. Namun tanda dengan sendirinya tidak dapat menyelamatkan. Malah untuk memperlihatkan karakter orang‐orang itu, lihatlah akhir bab ini di ayat 66, dimana beberapa mulai mengikuti Dia. Pada waktu mereka mulai mengerti pesan‐Nya dikatakan, “Mulai dari waktu itu banyak murid‐murid‐Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.”

Ayat 63 meyimpulkannya seperti ini, “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan‐ perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” Saudara, inilah kebenaran rasional yang dinyatakan Allah.”

Yohanes 10:41 mengatakan, “Yohanes memang tidak membuat satu tandapun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.” Dan Yohanes Pembaptis adalah nabi terbesar yang pernah hidup sampai saat itu. Kuasa mujizat bukan kuasa penyelamatan, itulah yang kita harus mengerti.

Jadi bagaimana orang diselamatkan? Lihatlah Roma 10:17, “Jadi iman, iman yang menyelamatkan, timbul dari mujizat?,” Apakah itu yang dikatakan? “datang dari tanda‐tanda dan mujizat‐mujizat?” Tidak, datangnya dari mana? “Dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”

Kembalilah kepada ayat 13‐14, “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. 14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada‐Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan‐Nya?” Mereka perlu pengkhotbah, bukan pekerja mujizat.

Sekarang dengarkanlah dengan seksama perkataan saya. Keajaiban daya kerja dari Yesus dan kuasa pekerjaan mujizat Rasul bukan tujuannya untuk menyelamatkan orang tapi untuk mengesahkan pendeta. Percayalah orang yang memiliki kuasa mujizat namun kebenaran yang dikhotbahkan itulah yang menyelamatkan.

Mujizat itu dimaksudkan untuk mengotentikasikan utusan. Dan utusan‐utusan sekarang di otentikasikan dengan apa yang mereka katakan, apakah itu sesuai dengan firman Allah. Kita sebagai pendeta tidak perlu diotentikasikan terus menerus, yang diperlukan adalah pemberitaan Firman yang otentik.

Gerakan Karismatik di sisi satu menegaskan kebenaran Firman Tuhan dan banyak ayat‐ayat mereka mengerti dan percaya, namun di sisi lain mereka menafsirkan Firman Allah melalui persepsi hidup mereka berdasarkan pengalaman pribadi mereka.

Jadi bagaimana ini dibandingkan dengan firman Allah? Semua ini untuk membawa Anda kembali kepada 2 Petrus 1:2. Dan jika Anda masih tidak mengerti ayat ini, Anda tidak memperhatikan apa yang kita baru katakan, “Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.”

Marilah kita kembali kepada pikiran kita yang pertama. Anugerah dan damai datang berlimpah‐limpah tanpa henti kepada mereka yang mengenal Allah dan yang mengenal Yesus, Tuhan kita. Ingatlah Petrus mengajarkan kita bagaimana menghadapi guru‐guru palsu.

Di 2 Petrus 2 dia memperkenalkan kita dengan guru‐guru palsu itu. Namun di 2 Petrus 1 dan 3 dia mengajarkan kita untuk membela diri melawan mereka. Pembelaan pertama adalah dengan mengenal keselamatan kita, dan itulah yang dibicarakan disini di bab 1. Kali terakhir kita membicarakan keperluan kita untuk mengenal sumber keselamatan kita, yaitu Tuhan. Sekarang di ayat 2 kita perlu tahu isi keselamatan kita.

Kata “pengenalan”, perhatikanlah ini, adalah epignosis, ini bentuk yang lebih kuat dari gnosis. Ini maksudnya pengenalam pribadi yang komplit. Paulus sering memakai kata itu dalam surat‐surat pendetanya dan dia memakai kata itu berhubungan dengan kebenaran. Di 1 Timotius, 2 Timotius dan Titus dia membicarakan pengenalan akan kebenaran. Yohanes 8:32, “kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Alkitab mengatakan bahwa hati Anda akan berdusta, hati Anda akan menipu Anda, perasaan Anda akan menipu Anda dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Kebenaran itu diluar kita. Manusia itu bodoh dan dia tidak mengerti dalamnya dosa kita jika dia berpikir dia dapat menciptakan kebenaran ilahi dari hatinya sendiri yang telah jatuh.

Substansi keselamatan tidak didasarkan pada intuisi, dan bukan berdasarkan emosi, dan tentu tidak didasarkan pada pengalaman. Hal ini didasarkan pada kebenaran nyata, pengenalan tentang kebenaran. Dan Petrus mengupasnya lebih mendalam lagi. Kebenaran tidak datang dari keinginan yang tidak rasional. Dia mengatakan ini bukan saja pengenalan akan kebenaran, tetapi disini dia mengatakan ini pengenalan akan seseorang, malah dua orang, “Allah dan Yesus Tuhan kita.”

Sekarang kita tahu kebenaran dan kita juga tahu orangnya yang menyatakan kebenaran itu, Hubungan manusia dengan Allah bukan saja dapat diterangkan dengan pengenalan akan kebenaran tetapi juga mengenal Allah karena kebenaran‐Nya. Inti dari keselamatan kita adalah mengenal kebenaran Allah dan kebenaran Kristus dan kebenaran yang telah mereka ungkapkan dan nyatakan, Amin?

Apakah Anda benar mengenal Allah dan Yesus Kristus? Apakah kehidupan Anda memperlihatkan kebenaran dari Allah itu? Dengan kata lain apakah Anda hidup sehari‐hari sesuai dengan kebenaran yang telah diajarkan Yesus? Apakah Anda mengasihi Allah dengan segenap hati dan segenap kemampuan Anda? Apakah Anda m,engasihi orang lain sama seperti Anda mengasihi diri Anda? Berdoalah supaya Anda sanggup.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content