Misteri Allah

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Misteri Allah

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2025 · 18 May 2025
Lihatlah 1 Korintus 1 dari 1:19 - 2:5, kami telah mengatakan bahwa dalam bagian khusus ini terdapat kontras antara hikmat Allah dan hikmat manusia. Hikmat manusia benar-benar mengesampingkan Injil Kristus. Tidak ada tempat di dalam gereja Yesus Kristus untuk mencampur filsafat manusia dengan wahyu ilahi. Pendapat manusia tidak melakukan apa pun selain mengaburkan wahyu Allah.

Kami telah melihat bagaimana pendapat manusia mengenai evolusi telah mengambil penjelasan kreatif di sini dan mengubahnya menjadi apa yang disebut evolusi teistik. Konseling Kristen tidak memiliki kebajikan yang positif atau yang menebus. Nah kitab 1 Korintus membahas masalah-masalah. Mereka memiliki banyak masalah; yang pertama adalah masalah perpecahan. Jemaat dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok kecil, berdasarkan kepribadian.

Penyebab perpecahan kedua adalah menurut sudut pandang filosofis. Seperti halnya Korintus yang didominasi oleh berbagai filsafat seperti Athena. Dan ketika mereka menjadi orang Kristen, mereka membawa pendapat mereka tentang berbagai hal di dunia ke dalam gereja dan menciptakan kelompok-kelompok kecil tentang akhir atau kehidupan manusia. Setiap orang mengaku sebagai orang percaya, tetapi setiap orang berpegang pada filosofi lamanya.

Jadi Paulus menulis untuk mencoba menghancurkan ini dan berkata kepada mereka bahwa filsafat manusia tidak diperlukan. Jika filsafat manusia itu benar, maka itu sesuai dengan wahyu ilahi. Jadi, filsafat manusia itu berlebihan atau berbahaya. Hanya ketika Anda memiliki Firman Allah, Anda memiliki solusi untuk masalah yang Allah ingin Anda selesaikan. Allah tidak memberi kami wahyu yang tidak lengkap. Firman Allah adalah apa yang dibutuhkan manusia.

Ada lima cara yang membuat hikmat Allah lebih unggul daripada hikmat manusia. Pertama, hikmat Allah lebih unggul karena sifatnya permanen. Orang Filsuf terbaik dan penulis terbaik pun tidak mampu memecahkan masalah manusia. Hikmat Allah itu kekal. Allah akan menghancurkan hikmat manusia. Kedua, hikmat Allah lebih unggul karena kuatsa-Nya. Hikmat itu dapat melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh hikmat manusia: hikmat itu dapat menyelamatkan.

Hikmat Allah yang ditunjukkan dalam salib, bagi dunia tampak seperti kebodohan, dapat melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh semua hikmat dunia; yaitu dapat memberikan kepada seseorang pengetahuan tentang Allah dan dapat menyelamatkan seseorang dari neraka, dari dosa dan dari Setan. Bagi orang Yahudi itu adalah batu sandungan, dan bagi orang bukan Yahudi salib adalah kebodohan. Namun, kebodohan Allah lebih bijaksana daripada manusia, kelemahan Allah lebih kuat daripada manusia.

Salib Allah memang melakukan hal itu, dan meskipun itu ditolak oleh orang Yahudi dan Yunani, ada beberapa orang yang percaya, dan bagi mereka salib itu menjadi kuasa dan menjadi hikmat. Dan itu membuktikan bahwa kebodohan Allah lebih bijaksana daripada manusia, dan kelemahan Allah lebih kuat daripada manusia. Upaya manusia yang terbaik tidak dapat mencapai tingkat dasar dari kuasa dan hikmat Allah.

Hal ketiga: Hikmat Allah lebih unggul karena paradoks-Nya. Allah menyatakan keunggulan hikmat-Nya atas hikmat manusia dengan mentransformasikan orang-orang yang sederhana dan rendah hati. Ayat 26, “Ingatlah, bagaimana kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.” Dunia melihat tiga hal untuk menentukan kebesaran. Hikmat, yaitu pendidikan, kecerdasan. Kekuasaan dan popularitas. Dan jabatan tinggi.

Tetapi Allah tidak memilih banyak dari mereka, ayat 27, “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk mempermalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk mempermalukan apa yang kuat.” Ayat 28, “Apa yang tidak berarti dan hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti bagi dunia, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti.” Inilah paradoksnya, inilah kontradiksi yang nyata.

Sebagian besar umat Allah adalah orang-orang yang sederhana. Yakobus 2:5 berkata, "Dengarlah, saudara-saudariku yang kekasih: Bukankah Allah memilih orang-orang miskin di dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada mereka yang mengasihi Dia?" Alasannya adalah mereka berdiri bersama sebagai teguran terhadap dunia. Sebagaimana orang-orang bukan Yahudi membuat Israel cemburu, demikian pula orang-orang bodoh membuat orang-orang bijak di dunia ini cemburu.

Seperti yang kami lihat terakhir kali, orang yang paling sederhana tanpa pendidikan apa pun yang mengenal Allah lebih besar pengetahuannya daripada filsuf terhebat di dunia yang tidak mengenal Allah. Dan betapa teguran itu terhadap hikmat manusia. Dan tentu saja, Efesus 3:10 mengatakan bahwa Allah ingin mengambil gereja dan memamerkannya di hadapan pemerintah dan penguasa agar mereka dapat melihat hikmat-Nya di dalam gereja. Tidak ada tempat bagi hikmat manusia.

Ayat 29, “Supaya jangan ada seorang pun yang memegahkan diri di hadapan-Nya.” Tidak seorang pun dapat berkata, “Baiklah, saya seorang Kristen. Saya cukup pintar untuk mempercayainya.” Bagian Allah adalah untuk memilih. Ingatlah, Anda diselamatkan bukan karena Anda pintar. Anda diselamatkan karena Anda dipilih oleh Allah dalam kasih karunia-Nya yang luar biasa. Efesus 2:8-9, “Karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman, bukan hasil usahamu.” Itu adalah pemberian Allah, itu bukan hasil usahamu.

Ayat 30, “Karena kamu ada di dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kami, yang membenarkan kami, menguduskan kami dan menebus kami.” Yang Paulus katakan kepada mereka adalah, “Lihat, tujuan keselamatan adalah agar Allah dimuliakan. Jadi, agar Allah mendapatkan kemuliaan yang terbesar, Ia memastikan bahwa kamu tidak terlalu banyak terlibat dalam keselamatanmu.” Ya, saya diselamatkan karena hikmat Allah.”

Begitu Anda menjadi orang Kristen, hal pertama yang Anda terima adalah hikmat. Orang yang benar-benar bijak di dunia ini adalah mereka yang mengenal Allah. Orang yang benar-benar bijak adalah mereka yang mengenal keselamatan. Kami berdiri sebagai kesaksian bahwa Allah mengambil orang-orang yang sederhana dan rendah hati yang tidak cukup tahu, untuk mentransformasikan diri mereka sendiri. Dia menjadikan kami orang yang paling bijak yang pernah ada; dan kemuliaan adalah milik-Nya. Ayat 31, “Supaya barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”

Tujuan hikmat Allah diberikan adalah supaya Kristus dapat menerima kemuliaan. Keselamatan bukanlah masalah kecerdasan. Ini bukan masalah hikmat manusia, tetapi masalah hikmat-Nya. Anda tahu, saat Anda menjadi seorang Kristen, Anda benar-benar belajar sesuatu. Alkitab bahkan mengatakan Yesus berkata, "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup." Anda menerima kebenaran. "Kamu akan mengetahui kebenaran, kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Nah, ketika kami mengatakan "kemuliaan Allah," apakah yang kami maksud? Semua tentang siapakah Allah, semua atribut-Nya dan semua sifat-Nya. Ketika Anda menjadi seorang Kristen, Anda mengenal Allah, Anda mengenal sifat-Nya, Anda mengenal hakikat-Nya. Allah adalah pencipta alam semesta, sumber segala cahaya; itulah hambatan untuk tidak mengenal-Nya. Ketika Anda menjadi seorang Kristen, Dia bersinar, Dia menyalakan pengetahuan tentang kemuliaan Allah melalui Kristus.

Efesus 1:9 mengatakan sesuatu yang lain yang harus Anda ketahui, "Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kami, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yang telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus." Allah bukan hanya menyatakan diri-Nya kepada kami, tetapi juga menyatakan kehendak-Nya kepada kami. Nah ini bukan tentang apakah Anda harus menikah dengan orang ini atau itu, atau apakah Anda harus bekerja di Lockheed. Yang dibicarakan di sini adalah rencana Allah, dan itu ditunjukkan di ayat berikutnya.

Ketika Anda menjadi seorang Kristen, Anda mulai mengenal Allah, kemudian Anda juga mulai mengetahui kehendak-Nya. Nah Efesus 1:17-18 berkata, “Dan supaya Allah Tuhan kami Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia, memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. 18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, sehingga kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang diwariskan-Nya.”

Nah, baik harapan maupun warisan memiliki aspek masa depan, benar? Kami mengharapkan kepenuhan penebusan. Kami mengharapkan warisan yang disediakan bagi kami. Ketika Anda diselamatkan, Anda mulai mengenal Allah, rencana Allah, dan akhir Anda. Seorang Kristen kemudian mengetahui dari mana asalnya, apa yang sedang dilakukannya, dan ke mana tujuannya. Itulah kepenuhan pengetahuan yang datang pada saat keselamatan.

Hal yang hebat tentang semua itu adalah kemuliaan itu milik Allah, karena kami tidak melakukan apa pun. Allah memberi kami hikmat ini. Itu adalah tindakan Allah. Anda berada di dalam Kristus, dan Kristus telah memberi Anda hikmat; dan hikmat adalah kuncinya. Namun selain itu, Paulus tidak dapat menahan diri untuk menambahkan beberapa hal lain. Anda menerima kebenaran. Apakah kebenaran itu?” Kebenaran berarti di hadapan Allah Anda berdiri tanpa dosa dan bukannya penuh dosa.

2 Korintus 5:21 mengatakan, “Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kami, supaya di dalam Dia kami dibenarkan oleh Allah.” Jadi, Dia menanggung dosa kami dan memberi kami kebenaran-Nya. Ketika Allah melihat ke bawah kepada orang Kristen dari surga, Dia melihat seseorang dengan jubah di atasnya, dan atas jubah itu dituliskan kebenaran Kristus, dan jubah itu menutupi dosa; dan Allah menyatakan rang itu benar. Itu semua karena Kristus.

Filipi 3:9 berkata, "Dan kamu ditemukan di dalam Dia bukan dengan kebenaranmu sendiri, melainkan dengan kebenaran karena iman di dalam Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan iman." Sungguh luar biasa menyadari bahwa ketika Anda diselamatkan, Anda bukanhanya memperoleh hikmat, tetapi Anda juga memperoleh kebenaran mutlak dan total di hadapan Allah. Dosa Anda telah dihapuskan. Karena Kristus menanggung dosa Anda dan menanggungnya di kayu salib, dan membayar hukumannya.

Yang satu lagi: pengudusan. Itu berarti dipisahkan atau kudus. Dia bukan hanya menyatakan Anda benar, tetapi Dia mulai pekerjaan batin untuk menjadikan Anda kudus. Anda tahu, saat Anda percaya kepada Kristus, prinsip benih yang tidak fana ditanam di dalam diri Anda, dan seperti yang dikatakan Yohanes, "Anda tidak dapat terus melakukan dosa kebiasaan, karena benih Allah yang kudus ada di dalam diri Anda." Ketika Anda menjadi seorang Kristen, Anda mulai melihat kekudusan.

Kemudian ia menambahkan kata yang lebih hebat lagi: penebusan. Menebus berarti membeli. Dan Allah melalui Kristus telah membeli kami dari kuasa dosa. Ditebus. Petrus berkata: "Kami telah ditebus bukan dengan barang yang fana, bukan dengan perak atau emas, melainkan dengan darah Anak Domba yang mahal, yang tak bercacat dan tak bernoda." Semua itu adalah milik kami di dalam Kristus. Lihatlah: hikmat, kebenaran, pengudusan, dan penebusan.

Ayat 31, “sehingga seperti ada tertulis: Barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.” Semua itu karena hikmat Allah; Anda tidak melakukan apa pun. Filsafat manusia hanya memecah belah Anda. Dan percayalah, ada gereja-gereja yang terpecah di seluruh negara ini karena masalah politik. Setiap kali gereja terlibat dalam politik, ekonomi, atau apa pun, gereja akan mendapat masalah, karena dengan begitu Anda akan terpecah belah karena hal-hal yang tidak penting.

Nah mari kami kembali ke 1 Korintus. Paulus berkata, "Kamu terbagi-bagi karena pendapat yang berbeda-beda." Hikmat Allah lebih unggul dalam nomor satu kekekalannya; kedua, lebih unggul dalam kuasa-Nja; ketiga, paradoks-Nya; keempat, tujuan-Nya. Dan kelima, lebih unggul dalam presentasi-Nya. 1 Korintus 2:1 berkata, "Ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, untuk menyampaikan rahasia Allah kepadamu, aku tidak datang dengan kata-kata yang cemerlang atau penuh hikmat."

Allah memutuskan untuk menyelamatkan manusia melalui Injil. Jadi ketika Paulus datang ke Korintus, dia tidak datang sebagai seorang orator atau filsuf, dia datang sebagai seorang saksi. Dia datang untuk menyatakan kesaksian Allah. Dan itulah kata kesaksian. Dia berkata, "Saya di sini untuk melaporkan kepada Anda kesaksian fakta-fakta Allah yang objektif, saya di sini untuk memberikan Anda wahyu Allah." Anda tahu, hanya itu yang harus kami lakukan. Tidak ada tempat di gereja untuk filsafat.

Apakah kesaksian Allah itu? Kesaksian Allah adalah Yesus Kristus. Kami berkumpul bersama pada Hari Tuhan; dan setiap kali kami bertemu, dan kami berkata: "Marilah kita buka Alkitab kita. Mari kami lihat apa yang Allah katakan." Kami telah meninggalkan hal-hal tersembunyi dari ketidakjujuran, tetapi dengan menyatakan kebenaran. Satu-satunya tugas pelayanan adalah menyatakan kebenaran Allah. Kami memiliki hati nurani yang bersih, dan kami memiliki tugas yang sederhana. Untuk menyatakan kebenaran Allah.

Paulus memberi tahu Timotius apa prioritasnya. Dalam 1 Timotius 4:13, ia berkata, “Sampai aku datang bertekunlah dalam membaca, dalam membangun dan dalam mengajar.” Nah, itu cukup mudah, membaca, menasihati, dan doktrin adalah sinonim dari mengajar. Jadi, pertama-tama, bacalah Alkitab; kedua, jelaskan, itu mengajar; ketiga, terapkan dalam hidup Anda. Paulus berkata dalam 2 Timotius 4:2, “Beritakanlah Firman.” Bukan pendapat Anda sendiri, tetapi Firman.

Ayat 3: “Karena akan datang waktunya, mereka tidak dapat lagi menerima ajaran benar.” Orang-orang tidak ingin ajaran sehat. “Tetapi menurut hawa nafsu dan keinginan mereka sendiri, mereka akan mengumpulkan guru-guru bagi diri mereka yang telinganya gatal.” Telinga yang gatal itu menjadi milik para pendengar, bukan para guru. Mereka ingin telinga mereka digelitik dengan khotbah-khotbah yang indah, kata-kata yang manis dan berbunga-bunga “dan mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.”

Ayat 2, “Karena aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa pun di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” Satu-satunya tujuanku adalah memberitakan Kristus: bukan sebagai guru, bukan sebagai teladan, bukan sebagai manusia sempurna; tetapi Kristus yang disalibkan. Nah, ia tidak mengatakan di sana bahwa ia menyangkal bagian lain dari Kitab Suci. Namun, penekanannya adalah pada salib. Bahkan, itu merupakan pesan yang sangat dominan di gereja mula-mula sehingga orang-orang kira bahwa orang Kristen menyembah orang mati.

Ayat 3-4, “Aku datang kepadamu dalam kelemahan, dalam ketakutan dan dengan sangat gentar. 4 Perkataanku dan pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh.” Di sini ia tidak memaksudkan ada penyakit fisik. Itu adalah kecemasan yang datang bersama sesuatu yang sangat mendesak. Dan ia berada di kota ini, setelah ia diusir dari Filipi dan Tesalonika. Ia tiba di Athena, dan sekarang ia sudah mulai merasa putus asa.

Ayat 5, “supaya imanmu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kuasa Allah.” Jadi dia berkata, “Aku datang bukan untuk membujukmu, untuk meminta tanggapan yang benar, untuk menarikmu kepada pendapatku. Aku hanya datang dan membiarkan Roh mengalir dan membiarkan kuasa-Nya mengalir, dan Dia dan kuasa-Nya mampu mengubah hidup.” Dan hanya itu yang dapat berarti ada perubahan dalam hidup. Paulus adalah seorang pria dengan kemampuan alami yang hebat, tetapi dia tidak menggunakannya.

Spurgeon berkata, “Kuasa yang ada dalam Injil tidak terletak pada kefasihan si pengkhotbah, karena jika tidak, manusia akan menjadi pengubah jiwa. Juga tidak terletak pada pengetahuan pengkhotbah, karena jika tidak, itu ada dalam hikmat manusia. Kami mungkin berkhotbah sampai lidah kami membusuk, sampai paru-paru kami kehabisan tenaga dan mati. Namun, tidak ada jiwa yang akan bertobat kecuali Roh Kudus menyertai firman Allah untuk memberinya kuasa untuk mentransformasikan jiwa.” Mari kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content