Allah Kirim Anak-Nya

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Allah Kirim Anak-Nya

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2023 · 10 December 2023

Saat kami memikirkan tentang kelahiran Tuhan kita, perhatikanlah Galatia 4. Ada sebuah ayat kunci di sana yang harus kami renungkan malam ini saat kami membaca Firman Allah. Marilah saya membaca Galatia 4:1-7, “Sekarang saya katakan, selama ahli waris masih anak-anak, dia sama sekali tidak berbeda dengan budak, meskipun ia adalah pemilik segala sesuatu. 2 Sebaliknya, dia berada di bawah wali dan pengurus itu sampai waktu yang ditentukan oleh bapak-Nya.”

3 Kami juga, ketika kami masih anak-anak, berada dalam perbudakan di bawah dunia. 4 Ketika waktunya genap, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan, yang lahir di bawah hukum Taurat, 5 untuk menebus mereka yang berada di bawah hukum Taurat, supaya kami dapat diangkat menjadi anak. 6 Dan karena kalian adalah anak-anak, maka Allah mengutus Roh Kudus ke dalam hati kami sambil berseru, “Ya Abba, Bapa!” 7 Jadi kamu bukan lagi seorang budak melainkan seorang anak, dan kemudian Allah menjadikan kamu ahli waris.”

Marilah kami fokus pada ayat 4, “Ketika sudah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan, yang lahir di bawah hukum Taurat.” Ungkapan “genap waktunya” menandai kenyataan bahwa Allah telah menetapkan waktu yang ditentukan untuk mengutus Anak-Nya. Jadi ketika kami bertanya, “Kapan Natal itu dimulai?” Hal ini tidak dimulai sejak ada anak dikandung Maria seorang perawan, melainkan itu dimulai sejak ada kisah di kitab Kejadian.

Kami harus kembali ke buku Kejadian untuk melihat janji yang digenapi pada kedatangan Anak Allah itu. Sekarang kami semua tahu bahwa di dalam buku Kejadian 1 ada catatan tentang penciptaan Allah. Allah Bapa yang kekal, Yang Mahakuasa, Allah Tritunggal, Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus menciptakan seluruh alam semesta dan segala isinya, dan Dia melakukannya di dalam enam hari. Dan pada hari keenam ada penciptaan manusia, yang diciptakan menurut gambar Allah.

Di dalam Kejadian 2, kami fokus pada penciptaan laki-laki dan penambahan perempuan itu. Allah memberi kami rincian tentang penciptaan laki-laki dan kemudian penciptaan perempuan, dan kemudian memberi mereka kuasa atas seluruh ciptaan dan semua sumber daya yang ada di dalamnya. Kami juga melihat dalam Kejadian 2 bahwa pria dan wanita itu ada hubungan dengan Allah. Mereka benar-benar menjadi anak-anak Allah.

Dan kemudian Anda sampai pada Kejadian 3. Inilah pasal yang paling mengerikan yang menggambarkan hal yang paling buruk dengan akibat jangka panjang yang pernah terjadi dari peristiwa ini sejak penciptaan, dan itu adalah kejatuhan manusia. Setan yang jatuh terlebih dahulu bersama beberapa malaikat turun ke taman Eden, merayu Hawa; dan Adam dan Hawa berdosa dan memberontak. Akibatnya, seluruh ciptaan itu dikutuk Allah.

Pengaruh dosa di dunia itu menyentuh setiap molekul. Segala sesuatu mulai mati. Mereka tidak percaya kepada Allah dan malah percaya perkataan Iblis. Mereka tidak menaati perintah Allah yang sederhana dan menjerumuskan seluruh umat manusia dan seluruh ciptaan ke dalam kondisi terkutuk dan sekarat. Segala sesuatu telah rusak, segala sesuatu dinubuatkan menuju ke kehancuran, dan seluruh proses hidup manusia ditentukan oleh kematian.

Dan di masa depan, seluruh alam semesta itu akan dihancurkan dan digantikan dengan langit baru dan bumi baru. Kejatuhan manusia itu menyebabkan ada kutukan pada perempuan, kutukan pada ular, dan kutukan pada laki-laki itu. Marilah kami baca Kejadian 3:14, 15 dan 16, “Maka berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu: Karena kamu telah melakukan ini, terkutuklah kamu lebih dari segala ternak dan lebih dari segala binatang liar. Kamu akan bergerak dengan perutmu.”

“Dan kamu akan makan debu sepanjang hidupmu. 15 Aku akan membuat permusuhan di antara kamu dan perempuan itu, dan di antara keturunanmu dan keturunan perempuan itu. Dia akan memukul kepalamu, dan kamu akan memukul tumitnya. 16 Dan Allah berkata kepada wanita itu: Aku akan memperparah kesakitan persalinanmu; kamu akan melahirkan anak dengan usaha yang sangat menyakitkan. Keinginanmu adalah untuk suamimu, namun dia akan memerintah atasmu.”

Dan kemudian kutukan terhadap manusia, ayat 17, “Terkutuklah tanah itu karena kamu; dengan bekerja keras kamu akan memakan hasilnya seumur hidupmu. Baik semak duri maupun rumput duri akan bertumbuh bagimu; dan kamu akan makan tanaman di ladang; dengan berkeringat kamu akan makan roti sampai kamu kembali menjadi tanah, karena dari situlah kamu diambil; karena kamu adalah debu, dan kamu akan kembali menjadi debu.’”

Di dalam kutukan itu terdapat janji yang digenapi pada saat ada perayaan Natal. Di ayat 15, Allah berkata kepada ular itu, “Aku akan mengadakan permusuhan antara kamu dan perempuan itu, dan di antara benihmu dan benihnya; Dia akan meremukkan kepalamu, dan kamu akan meremukkan tumitnya.” Inilah hati Allah yang begitu besar, dengan kasih dan belas kasihan yang begitu besar, sehingga Dia tidak dapat menyelesaikan kutukan tersebut tanpa menyatakan janji penebusan itu.

Janji di tengah kutukan itu adalah bahwa ada seorang anak yang akan menjadi keturunan perempuan yang akan meremukkan kepala ular. Dialah yang akan membinasakan si perusak, dan Dia adalah salah satu keturunan perempuan itu. Ini berbicara tentang firdaus yang dipulihkan dan diperoleh kembali. Tuhan memberikan janji ini bahkan sebelum Dia menyelesaikan kutukan itu. Tuhan memberikan janji ini bahkan sebelum Dia memberi pakaian kepada Adam dan Hawa.

Tuhan memberikan janji ini bahkan sebelum Dia mengusir mereka dari taman untuk selamanya; Dia memasang kerub dan pedang menyala untuk memastikan mereka tidak pernah sanggup kembali. Mereka telah masuk kedalam kondisi keterasingan dari Allah. Mereka diciptakan menurut gambar Allah; mereka adalah pembawa gambar-Nya; mereka berkomunikasi dengan Allah dalam persekutuan yang murni sebagai Bapa yang penuh kasih. Sekarang semuanya telah berakhir.

Mereka telah berubah dari anak Allah menjadi anak Setan, mereka telah pergi dari menetap di surga sampai keluar dari surga, dan dunia di sekitar mereka telah dihancurkan oleh dosa-dosa. Ular itu sepanjang sejarah manusia di seluruh dunia, merupakan simbol dan pengingat akan kutukan. Ular itu menggambarkan si Iblis. Imamat 11:42 mengatakan, “Apa pun yang merangkak dengan perutnya, adalah jijik.”

Dalam arti tertentu, inilah kebalikan dari pelangi. Setiap pelangi adalah kesaksian akan fakta bahwa Allah berjanji Dia tidak akan membinasakan dunia lagi dengan air. Ini juga mendefinisikan kehidupan ular, ini merupakan kesaksian dari janji Allah untuk menghancurkan Setan. Dia hancur dalam rencana Allah. Faktanya, rasul Paulus berkata, “Bahkan sekarang dia ada di bawah kakimu.” Ular adalah simbol degradasi dan kekalahan iblis.

Anak-anak iblis atau anak-anak Allah, hanya ada dua pilihan. Anak-anak iblis di sini diidentifikasikan sebagai benih Setan, anak-anak Allah di identifikasikan di sini sebagai benih Hawa, yang juga merupakan bukti keselamatan Hawa. Dia adalah ibu, secara simbolis dan harfiah, dari semua orang yang akan datang ke dunia, karena dialah satu-satunya wanita; dia mulai ras manusia bersama dengan Adam.

Dan anak-anak Setan dan anak-anak Hawa atau anak-anak keselamatan akan saling berkonflik. Itulah arti dari kata “permusuhan”. Jadi sejarah manusia ditandai dengan konflik di antara orang benar dan orang tidak benar, anak-anak Iblis melawan anak-anak Allah. Namun konflik kemudian terfokus pada satu individu saja, karena dikatakan, “Dia akan meremukkan kepalamu.” Itulah janji dari Mesias yang akan datang.

Ini adalah janji yang sangat luar biasa. Dan selama ratusan tahun, inilah satu-satunya Injil yang ada. Janji bahwa akan datang Dia yang akan menghancurkan Setan, yang akan mengakhiri pengaruh si penggoda itu. Dialah yang akan mengembalikan firdaus itu dan memulihkan manusia menjadi anak-anak Allah. Itu saja Injil yang ada selama berabad-abad, dan Injil itu akan datang melalui benih perempuan itu.

Sekarang hal ini bukannya terjadi tanpa penderitaan, karena Setan, dikatakan, akan meremukkan tumit-Nya. Jadi Yang mengalahkan Setan itu, Dia sendiri akan disakiti oleh Setan. Jadi di dalam janji yang tertanam dalam kutukan itu ada janji terbesar yang pernah diberikan kepada umat manusia. Harapan, belas kasihan, pengampunan dosa dan pemulihan semuanya terikat di dalamnya. Jadi di sinilah perayaan Natal itu dimulai dengan sebuah janji yang tertanam dalam suatu kutukan.

Kami kemudian mempelajari di Kejadian 12 dan juga di Kejadian 22:18, ketika Allah berfirman kepada Abraham, bahwa benih yang akan meremukkan kepala ular itu akan datang melalui Abraham, bahwa Dia akan menjadi anggota keluarga Abraham, Dia adalah keturunan Abraham. Dalam Kejadian 22:18, Allah berkata kepada Abraham, “Melalui benihmu semua bangsa di bumi akan diberkati.” Kemudian Allah mengesahkan hal itu di dalam Kejadian 15.

Abraham harus memotong beberapa binatang menjadi dua dan memisahkannya sehingga ada jalan di antara mereka, dia harus meletakan burung mati itu di kedua sisinya lebar-lebar, karena di dunia kuno itulah cara mereka membuat perjanjian secara simbolis. Biasanya dua orang akan melewati potongan binatang tersebut. Namun di dalam kasus Kejadian 15 ini, Allah membius Abraham sampai dia tertidur, dan Allah melewatinya sendirian. Dia membuat janji itu dengan diri-Nya sendiri.

Kami kemudian belajar bahwa benih itu akan datang melalui garis keturunan Raja Daud. Marilah kami baca 2 Samuel 7:12, Allah berfirman, “Setelah genap umurmu dan kamu berbaring bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan benihmu, yang akan keluar dari padamu, dan Aku akan mendirikan kerajaan-Nya.” Ini bukan Salomo, karena ayat 13 mengatakan, “Ia akan membangun rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mendirikan takhta kerajaan-Nya untuk selama-lamanya.”

Allah berbicara tentang putra Daud yang lebih besar, yang akan menjadi Mesias. Di dalam Ulangan 18 kami belajar bahwa benih itu akan menjadi seorang pengkhotbah, seorang pengkhotbah seperti Musa. Yesaya memberi kami dua nubuatan dalam 2 Samuel 7:14, “Sebab itu Tuhan sendiri akan memberikan kepadamu suatu tanda: Sesungguhnya, seorang anak perawan akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan Dia akan dinamakan Imanuel, yang artinya Allah menyertai kami.”

Kemudian di Yesaya 9:6, ada nubuatan lain tentang anak ini, “Sebab akan lahir bagi kami seorang Anak, seorang Anak akan diberikan kepada kami, dan pemerintahan itu ada di pundak-Nya. Dia akan diberi nama Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Bapa Kekal, dan Pangeran Damai.” Pemerintah itu berarti kekuasaan tertinggi atas segalanya. Peningkatan pemerintah perdamaian-Nya tidak akan ada akhirnya.

Mazmur 89:3-4 mengatakan, “Tuhan berfirman, “Aku telah membuat perjanjian dengan orang pilihan-Ku; Aku telah bersumpah kepada Daud, hambaku: 4 'Aku akan mendirikan keturunanmu untuk selama-lamanya.” Anak Daud yang adalah Raja sejati, Anak Allah, selamanya bertahta di atas takhta yang tidak ada habisnya. Dia dipanggil lagi di ayat 27, “Aku juga akan menjadikan Dia anak sulungku, yang terbesar di antara raja-raja di bumi.”

Jadi siapakah benih ini? Paulus memberi kami jawabannya dalam Galatia 3:16, “Nah janji-janji itu telah diberitahukan kepada Abraham dan keturunannya. Ia tidak mengatakan “dan kepada benih-benih,” seolah-olah memaksudkan banyak orang, namun mengacu kepada satu benih, yaitu benihmu, yaitu Yesus Kristus.” Orang yang memenuhi semua janji Allah. Dialah yang akan mendirikan kerajaan kebenaran yang kekal. Itu adalah Mesias.

Matius 1:1 mengatakan, “Inilah catatan tentang silsilah Yesus Kristus, keturunan Daud, dan keturunan Abraham.” Ayat 16:“Dan Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria itu, yang melahirkan Yesus, yang disebut Mesias.” Jadi Matius 1:18 mengatakan, “Kelahiran Yesus Kristus terjadi seperti ini: Setelah ibu-Nya, Maria bertunangan dengan Yusuf, telah diketahui bahwa Maria itu mengandung dari Roh Kudus.

19 Jadi suaminya, Yusuf, adalah orang yang saleh. Dan karena dia tidak ingin mempermalukannya di depan umum, dia memutuskan untuk menceraikannya secara diam-diam. 20 Tetapi setelah dia mempertimbangkan hal-hal ini, ada malaikat Tuhan yang menampakkan diri kepadanya di dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, jangan takut untuk mengambil Maria sebagai istrimu, karena apa yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.”

21 Maria akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan engkau harus menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka.” Itu tidak lain dari Yesus. Inilah Yang menggenapi semua janji Allah tentang firdaus yang diperoleh kembali, yang dipulihkan, dan Dia akan menghancurkan Setan dan menyelamatkan manusia, dan Dia akan memulihkan orang-orang menjadi anak-anak Allah. Dan ini menjadi pesan yang diberitakan oleh para rasul. Lihatlah Kisah Para Rasul 13.

Hukum Taurat tidak dapat membebaskan Anda dari dosa, dari kematian, dan dari neraka. Jadi pesan dari para rasul adalah bahwa janji yang Allah berikan kepada nenek moyang kami di dalam kitab Kejadian telah digenapi di dalam Yesus. Bagaimana keselamatan-Nya datang kepada saya sebagai orang berdosa? Galatia 3:26, “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Kristus Yesus,” bukan karena kalian layak, tetapi oleh karena iman di dalam Kristus.

Allah tidak menciptakan Anak-Nya, Dia mengutus-Nya; Dia sudah berada sebelumnya secara kekal: Dia lahir dari seorang wanita, penuh kemanusiaan; Dia diutus oleh Allah, penuh keilahian. Dan mengapa Dia datang? Untuk menebus kami. Bagaimana Dia menebus kami? Dia mati di kayu salib, untuk menanggung kutukan yang patut kami terima, untuk menebus kami dari kutukan, supaya di dalam Kristus Yesus berkat Abraham dapat datang kepada semua bangsa-bangsa, sehingga kami dapat menerima janji Roh melalui iman.”

Bagi kami yang beriman kepada Kristus, firdaus telah diperoleh kembali. Kami adalah warga surga: warisan kami ada di sana, Bapa kami ada di sana, keluarga kami ada di sana. Sekali lagi, kami adalah pembawa gambar Allah kembali. Kami adalah anak-anak Allah. Kami dulu adalah anak-anak Setan, yang terikat pada Hukum dan dosa, yang membawa kami ke neraka. Namun dengan menaruh kepercayaan kami kepada Kristus, kami telah menjadi anak-anak Allah. Marilah kita bersyukur dan berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content