Paulus di Antiokia

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Paulus di Antiokia

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2023 · 26 March 2023
Kami akan mempelajari Yesus, puncak dari sejarah. Alkitab adalah catatan tentang Yesus Kristus. Itu adalah Allah yang memperkenalkan Yesus dari Nazaret sebagai Mesias, Juruselamat dunia. Dalam Perjanjian Lama, Allah terus menjanjikan seorang Pembebas, Juruselamat, Raja, dan Mesias. Di dalam Perjanjian Baru, Yesus dari Nazaret menggenapi setiap nubuatan yang pernah dibuat Allah tentang seorang Mesias.

Dan yang masih harus digenapi oleh-Nya akan digenapi pada kedatangan-Nya yang kedua. Yesus Kristus menggenapi nubuatan demi nubuatan. Tidak mungkin itu bisa diproduksi; itulah tidak mungkin secara matematis. Argumen-arguman bernubuat yang kuat menghapus semua keraguan bahwa Yesus dari Nazaret bukanlah Mesias. Dan ketika Paulus berkhotbah di KPR 13 ini, dia berfokus pada Yesus sebagai penggenapan nubuatan.

Gereja telah meledak di Yerusalem. Ketika selesai di sana, Tuhan telah merancangnya untuk pergi ke Yudea dan Samaria, yang merupakan wilayah tetangga mereka. Kemudian sebuah tempat pusat didirikan di dunia kafir, dan itu adalah gereja Antiokhia di Syria. Allah merancang bahwa dari jemaat kecil itu akan diutus para misionaris untuk menjangkau ujung bumi.

Dalam KPR 13 Roh Kudus berkata, "Pisahkanlah untuk Aku Barnabas dan Paulus untuk pekerjaan yang telah Aku panggil mereka." Saat kami melihat bagian ini, kami akan melihat bagaimana Yesus Kristus disampaikan oleh Paulus sebagai puncak, tujuan, klimaks sejarah. Teks kami hari ini adalah ayat 14 sampai 37. Ayat 14, “Tetapi Paulus dan Barnabas berjalan masuk ke Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke sinagoga untuk kebaktian.”

Nah, itu bukan Antiokhia di Siria. Antiokhia di Pisidia tingginya 1.100 meter di dataran tinggi di Pegunungan Taurus. Itu 160 kilometer dari Perga dan 160 kilometer ke atas. Ayat 15 mengatakan, “Setelah pembacaan yang biasa dari kitab Musa dan para nabi, mereka yang mengatur kebaktian itu mengirim pesan ini kepada mereka: “Saudara-saudara, jika kalian ada kata-kata yang memberi semangat untuk orang-orang, majulah dan berikanlah itu.”

Paulus langsung berdiri untuk berkhotbah. Dia mulai khotbah ini di ayat 16 dengan kata-kata, "Hai orang Israel," katanya, "dan kalian orang bukan Yahudi yang takut akan Allah, dengarkanlah aku." Ada dua jenis orang di sinagoga: yaitu orang Israel dan orang yang takut akan Allah. Orang yang takut akan Allah adalah istilah yang tepat untuk merujuk pada orang bukan Yahudi yang bertobat. Dan dalam khotbahnya, dia mengemukakan fakta bahwa Yesus adalah Mesias dari Israel, Yesus dari Nazaret.

Nah khotbah ini terbagi menjadi tiga bagian. Yesus Kristus ditampilkan pertama kali sebagai puncak sejarah. Kedua sebagai penggenapan nubuatan. Ketiga sebagai Yang membenarkan orang berdosa. Dialah satu-satunya yang dapat menghilangkan kutukan yang memisahkan manusia dari Allah. Dialah satu-satunya yang dapat memberi makna pada hidup secara individu dan hidup secara kolektif. Jadi dalam ayat 17-22 itu, Paulus menyatakan bahwa sejarah itu terdiri dari Yesus Kristus.

Ayat 17 -22, “Allah bangsa Israel ini memilih nenek moyang kita dan membuat mereka bertambah banyak dan bertambah kuat selama mereka tinggal di Mesir. Kemudian dengan tangan yang kuat Dia memimpin mereka keluar dari perbudakan mereka. 18 Dia bertahan dengan mereka selama empat puluh tahun mengembara di padang belantara. 19 Kemudian Dia menghancurkan tujuh bangsa di Kanaan dan memberikan tanah mereka kepada Israel sebagai milik pusaka. 20 Semua ini makan waktu sekitar 450 tahun.”

“Setelah itu, Allah memberi mereka hakim-hakim untuk memerintah sampai zaman nabi Samuel. 21 Kemudian orang-orang memohon seorang raja, dan Allah memberi mereka Saulus putra Kish, seorang pria dari suku Benyamin, yang memerintah selama empat puluh tahun. 22 Tetapi Allah menyingkirkan Saulus dan menggantikannya dengan Daud, seorang pria yang kepadanya Allah berfirman, 'Aku telah menemukan Daud anak Isai, seorang pria yang berkenan di hati-Ku. Dia akan melakukan semua yang Aku ingin dia lakukan.”

Jadi Allah menanggapi keinginan mereka. Perhatikanlah bahwa keinginan manusia tidak mengubah rencana sejarah Allah. Allah merencanakan itu ke dalam sejarah-Nya dan mereka menginginkan seorang raja dan mereka ada cara yang baik untuk memilihnya. Siapa pun yang paling tinggi dan paling tampan, itulah raja kami. Jadi, mereka mendapatkan seorang raja, tetapi dia bukanlah raja yang diinginkan Allah. Allah ingin seorang raja yang menuruti kehendak-Nya. Saulus itu tidak mau nurut.

Bahkan sebelum Saulus mati, Daud sudah diurapi. "Tuhan telah mencari Dia seorang laki-laki yang berkenan di hati-Nya." Pria yang patuh. Allah bergerak melalui Anda atau mengelilingi Anda, tetapi Dia selalu mencapai tujuan-Nya. Dia menjalankan sejarah dan Dia memilih Daud, pria ini. Siapakah manusia yang berkenan di hati Allah? Dia bukan pria yang sempurna. Orang yang berkenan di hati Allah adalah seseorang yang memenuhi kehendak Allah."

Ayat 23, “Dan itulah salah satu keturunan Raja Daud, Yesus, yang adalah Juruselamat Israel yang dijanjikan Allah!” Yesus menggunakan nama manusia-Nya. Dia adalah keturunan Daud. Mereka tidak sangka mereka akan mendengar itu. Mereka hidup dengan fakta bahwa mereka berada dalam rencana Allah. Mereka mendasarkan keselamatan kekal mereka selama berabad-abad pada fakta bahwa Allah adalah Allah mereka. Memang Yesus adalah seorang Yahudi tetapi tidak semua orang Yahudi selamat..

Allah merancang manusia untuk hidup dalam persekutuan dengan Allah dan untuk memuliakan Dia. Manusia berdosa dan jatuh. Allah mengatakan, "Aku ingin memulihkan mereka." Hanya ada satu cara Dia dapat memulihkan mereka, dan itu melalui Kristus. Maka Kristus diperlukan sebagai puncak sejarah. Hanya mereka yang datang kepada Yesus Kristus yang memenuhi seluruh makna dunia. Tanpa Dia, manusia tidak pernah bisa diperdamaikan dengan Allah.

Yesus dalam ayat 23, adalah jembatan menuju poin keduanya. Melalui garis keturunan Maria Dia memiliki darah Daud. Melalui garis keturunan Yusuf, Dia memiliki hak atas takhta Daud. Jadi melalui kedua cara itu Dia adalah keturunan Daud. Paulus beralih ke pernyataan yang luas untuk kedua kalinya. Mengapa saya harus percaya Yesus adalah Juruselamatku?” Kemudian dia berkata, "Karena semua penggenapan nubuatan dilakukan-Nya."

Alasan Yesus adalah Mesias adalah karena Dia menggenapi semua nubuatan tentang Mesias. Itulah tepat yang Anda miliki. Allah mengatakan semua nubuatan tentang Mesias ini, setiap orang Yahudi tahu hal itu. Nah, Paulus tidak mengharapkan orang-orang Yahudi itu untuk percaya begitu saja karena itu dia memberi tahu mereka, jadi dia mulai menyebutkan nubuatan-nubuatan ini. Dan dari ayat 23 sampai 37 Paulus menguraikan penggenapan nubuatan dalam kehidupan Yesus dari Nazaret.

Allah berkata dalam 2 Samuel 7, "Aku akan membangkitkan seorang Juruselamat menurut keturunan Daud." Yeremia 33:17 mengatakan, “Sebab beginilah firman Tuhan: Daud akan mempunyai keturunan yang duduk di atas takhta Israel untuk selama-lamanya.” Ketika Mesias datang, itu akan melalui keturunanDaud. Ayat 24, “Sebelum Dia datang, Yohanes Pembaptis berkhotbah bahwa semua orang Israel perlu bertobat dari dosa mereka dan berbalik kepada Allah dan dibaptis.”

Ini adalah nubuatan bahwa akan ada pendahulu sang Mesias. Sebenarnya dia tidak disebut Yohanes Pembaptis karena dia adalah orang Baptis. Dia disebut Yohanes Pembaptis karena dia adalah seorang pembaptis. Ayat 25, “Ketika Yohanes menyelesaikan pelayanannya, dia bertanya, 'Apakah kalian pikir aku Mesias? Tidak! Tetapi Dia akan segera datang, dan aku bahkan tidak layak menjadi budak-Nya dan melepaskan sandal di kaki-Nya.”

Itu menunjukkan bahwa ada nubuatan yang sedang digenapi. Yohanes kemudian mengkhotbahkan pertobatan, “Bersiaplah, Mesias itu akan datang.” Baptisan Yohanes bukanlah baptisan Kristen, itu adalah baptisan pertobatan. Baptisan Kristen belum datang sampai setelah kematian dan kebangkitan Kristus. Roma 6 memberi tahu kami bahwa ketika kami diselamatkan kami dikuburkan bersama-Nya melalui baptisan ke dalam kematian-Nya dan kebangkitan-Nya.

Jadi Yohanes menyiapkan banyak orang supaya ketika Mesias datang, hati mereka siap untuk menerima Mesias. Sebelum seseorang benar-benar mengenal Mesias, harus ada pertobatan. Harus ada pembalikan dari dosa di dalam hati dan kemudian pembalikan kepada Kristus. Pertobatan perlu untuk diberitakan, dan itulah sebabnya Allah menyuruh Yohanes untuk melakukan itu. Jadi Yohanes sedang mempersiapkan orang-orang untuk Mesias.

Jika utusan itu datang, Mesias pasti tiba tepat sesudahnya. Ayat 26, “Saudara-saudara, hai anak-anak Abraham, dan juga hai orang-orang bukan Yahudi yang takut akan Allah, pesan keselamatan ini telah dikirimkan kepada kami!” Bukankah itu bagus? "Jangan kehilangan Dia," katanya. “Jika Yesus seperti yang kalian katakan adalah sang Mesias, mengapa para pemimpin kita tidak mengenali-Nya?” Jika dia adalah Mesias dan mereka memang membunuh-Nya, apakah itu menghilangkan rencana Allah?

Ayat 27, “Orang-orang di Yerusalem dan para pemimpin mereka tidak mengenali Yesus sebagai yang dibicarakan oleh para nabi. Sebaliknya, mereka mengutuk Dia, dan dengan melakukan ini mereka menggenapi kata-kata para nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.” Mereka membunuh-Nya karena mereka tidak mau tahu siapakah Dia. Apakah kalian tahu apa yang mereka lakukan setiap hari Sabat? Mereka membaca Shema, kemudian hukum itu dan para nabi.

Tetapi mereka bodoh, dan alasan mereka tidak tahu apa-apa adalah karena mereka bahkan tidak memahami Kitab Suci yang mereka akui telah mereka baca. Anda tahu itu benar juga bagi mereka yang beragama Kristen di mana banyak orang membaca Alkitab dan membawa Alkitab tetapi tidak tahu banyak tentang makna Alkitab? Ada banyak orang yang malah mengambil Alkitab dan memutarbalikkannya.

Mereka kehilangan Kristus karena mereka bahkan tidak mengerti apa yang mereka baca. Terlalu banyak dosa, dan terlalu banyak kemunafikan. Pertanyaan kedua adalah ini: Jika mereka membunuh-Nya, apakah itu menghilangkan rencana Allah? Lihatlah jawabannya di akhir ayat 27, “Mereka telah menggenapinya dalam menghukum Kristus.” Allah tahu apa yang akan mereka lakukan. Semua penolakan terhadap Kristus sudah direncanakan sejak semula.

Di dalam Yesaya 53:3, Dia dihina dan ditolak. Setiap detail telah ditentukan. Allah tahu sejak awal bahwa Dia akan ditolak sepenuhnya, bahwa Dia akan dieksekusi. Dalam Yohanes 7:5, dikatakan demikian: “Sebab saudara-saudara-Nya pun tidak percaya kepada-Nya.” Kata ayat 48, ketika mereka memperdebatkan apakah Yesus adalah Mesias, dikatakan: “Apakah ada di antara para penguasa atau orang-orang Farisi yang percaya kepada-Nya?”

Ayat 28, “Mereka tidak menemukan alasan sah untuk mengeksekusi Dia, tetapi mereka tetap minta Pilatus untuk membunuh-Nya.” Tidak ada tuduhan sah yang bisa dipertahankan, dan Pilatus berulang kali berkata, “Saya tidak menemukan kesalahan,” dan sebagainya. Dengarkanlah nubuatan Mazmur 69:4, "Mereka yang membenci-Ku tanpa alasan lebih dari rambut di kepala-Ku." Hal itu menggenapi rencana Allah; Dia tahu sejak semula mereka akan melakukan itu.

Ayat 29, “Ketika mereka telah melakukan semua nubuatan yang dikatakan tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari salib itu dan membaringkan Dia di kuburan.” Mereka pikir mereka sangat bijak, mereka menyingkirkan pemberontak gadungan ini, tetapi mereka malah menggenapi nubuatan sesuai jadwal. Dan Paulus berkata, “Dan ketika mereka telah menggenapi semua nubuatan itu, mereka menurunkan-Nya.” Yesus bukanlah korban.

Lihatlah apa yang Dia genapi di kayu salib. Kata Mazmur 109:25, "Aku juga telah menjadi cela bagi mereka sehingga ketika mereka melihat-Ku, mereka menggelengkan kepala." Matius 27:39, “Dan orang-orang yang lewat menghujat Yesus sambil menggelengkan kepala.” Kata Mazmur 22:18: “Mereka membagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi.” Di Yohanes 19:23-24 kata para prajurit itu, “Jangan kita potong baju-Nya. Mari kita buang undi.”

Kata Mazmur 69:21: “Dan karena Aku haus, mereka memberi-Ku minuman cuka dicampur empedu.” Di Matius 27:34, mereka memberinya anggur dicampur empedu. Kata Mazmur 22:1, “Ya Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku,” Dalam Matius 27:46, Yesus berkata, “Ya Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Mazmur 31:5 berkata, “Ke dalam tanganmu Kuserahkan Roh-Ku,” Kata Lukas 23:46, “Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan Roh-Ku,”

Dalam Mazmur 34:20, dikatakan Dia memelihara semua tulangnya; tidak ada satupun yang patah. Yohanes 19:33 mengatakan, “Tetapi datang kepada Yesus ketika mereka melihat bahwa dia sudah mati, mereka tidak mematahkan kakinya.” Di dalam Mazmur 22:14, Mesias berkata, “Hatiku menjadi seperti lilin, meleleh dalam diri-Ku.” Kata Yohanes 19:34, lambung-Nya ditusuk dan dari sana mengalir darah dan air, yang menandakan kehancuran hati-Nya yang meleleh di dalam diri-Nya.

Zakharia 12:10 berkata, “Mereka akan memandang Aku yang telah mereka tikam.” Dalam Yohanes 19:34, ada prajurit yang mengambil tombak dan menusuk lambung-Nya. Bangsa Romawi ikut dalam penggenapan. Orang-orang Yahudi ikut dalam penggenapan. Yesus ikut dalam penggenapan. Kerumunan ikut dalam penggenapan itu. Semua pihak terlibat dalam penggenapan itu karena Allah telah memerintahkan itu semua. Yesus adalah Mesias setiap cara Anda melihatnya.

Ayat 30-31, “Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati! 31 Dan selama beberapa hari Dia menampakkan diri kepada mereka yang telah pergi bersama-Nya dari Galilea ke Yerusalem. Mereka sekarang menjadi saksi-saksi-Nya bagi orang Israel.” "Kalian membunuh-Nya, Allah membangkitkan-Nya," kata Petrus. Di sini Paulus mengatakan hal yang sama. Bukti terbesar bahwa Yesus adalah Mesias adalah kebangkitan-Nya. Karena semua janji Allah telah digenapi.

Ayat 32-33, “Dan sekarang kami ada di sini untuk menyampaikan Kabar Baik ini kepada kalian. Janji itu telah diberi kepada leluhur kita, 33 dan Allah sekarang telah menggenapinya bagi kita, keturunan mereka itu, dengan membangkitkan Yesus. Inilah yang dikatakan Mazmur dua tentang Yesus: 'Engkau adalah Anak-Ku. Hari ini Aku telah menjadi Bapa-Mu. Allah telah bernubuat melalui Daud, “Aku akan memiliki seorang Mesias yang hidup, seseorang yang diperanakkan dalam inkarnasi dan kebangkitan.”

Ayat 34-36, “Sebab Allah telah berjanji untuk membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan tidak membiarkan-Nya membusuk di dalam kuburan. Dia berkata, 'Aku akan memberi-Mu berkat suci yang Aku janjikan kepada Daud.' 35 Mazmur lain menjelaskannya lebih lengkap: 'Kamu tidak akan membiarkan Yang Kudus-Mu membusuk di kuburan.' 36 Ini bukan merujuk kepada Daud, karena setelah Daud melakukan kehendak Allah pada generasinya sendiri, dia mati dan dikuburkan bersama leluhurnya, dan tubuhnya telah membusuk.

Ayat 37, “Tidak, itu merujuk pada orang lain, seseorang yang dibangkitkan Allah dan yang tubuhnya tidak membusuk.” Mazmur 16:8-10 mengatakan, “Jangan biarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.” Allah berjanji bahwa Yesus akan bangkit dari kematian. Ada orang Yahudi yang mengatakan, “Itu mengacu kepada Daud.” Tetapi tidak ada orang Yahudi yang percaya pada kebangkitan Daud. Yesus adalah Mesias karena Allah membangkitkan Dia kembali untuk hidup. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content