Berkhotbah pada Kornelius

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Berkhotbah pada Kornelius

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2023 · 19 February 2023
Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa kebangkitan itu tidak nyata. Tetapi orang-orang ingin Yesus hidup dan karenanya dalam serangkaian pengalaman cenayang mereka menimbulkan semacam fantasi dalam pikiran mereka yang menghasilkan rasa semangat misionaris dan kepercayaan diri spiritual yang diperbarui. Mereka mengatakan bahwa pendirian Kristenlah yang telah mengubah manusia Yesus itu menjadi Anak Allah ilahi.

Dari mana mereka mendapat kesimpulan ini? “Newsweek” mengakui, kutip, “bahwa tidak ada informasi baru tentang Yesus sejak Injil ditulis.” akhir kutipan. Dari mana mereka mendapatkan ide-ide ini? Jawabannya, itulah kebohongan liberal yang sama yang datang dari mereka yang berurusan dengan Yesus bukan atas dasar intelektual, atau dasar sejarah, atau dasar ilmiah, tetapi hanya atas dasar moral umum.

Mereka tidak suka Yesus dalam Perjanjian Baru karena Dia menghadapi dosa-dosa mereka dan Dia mengancam ada penghakiman. Dan akibatnya, mereka, ingin mempertahankan dosa mereka, dan menciptakan Yesus yang lebih mereka sukai. Saya akan membawa Anda ke apa yang diajarkan Alkitab. Bukalah KPR 10 dan kami akan melihat ayat-ayat itu bersama-sama. Petrus berkhotbah kepada sekelompok orang bukan Yahudi yang tidak ada hubungan dengan Israel.

Kisah Para Rasul adalah riwayat gereja setelah kebangkitan Kristus. Buku itu menceritakan kisah tentang pemberitaan Injil dan pembangunan gereja di tahun-tahun awal itu. Setelah penderitaan-Nya di kayu salib, setelah kematian-Nya, Dia ditempatkan di kuburan, Dia bangkit dari kuburan itu. Dia menunjukkan diri-Nya hidup selama empat puluh hari kepada murid-murid-Nya, yang membuktikan bahwa Dia telah bangkit dengan banyak bukti yang meyakinkan.

Dalam Kisah Para Rasul 10, Petrus kali ini berkhotbah kepada seorang non-Yahudi dan seisi rumahnya tentang kebangkitan itu. Sekarang marilah kami lihat pesan sederhana ini. Saya ingin memastikan bahwa Anda memahami apakah Injil kebangkitan itu. Dan saya hanya ingin menanyakan tiga pertanyaan kepada Anda: Mengapa kabar baik ini adalah kabar baik? Siapa yang memungkinkan itu? Dan bagaimana saya bisa berpartisipasi di dalamnya?

Ada tiga alasan mengapa ini adalah kabar baik. Satu, Allah tidak memihak siapa pun. Kedua, Allah menerima orang berdosa. Ketiga, Allah ingin berdamai dengan mereka. Allah adalah hakim yang tidak memihak yang menerima orang berdosa dan berdamai dengan mereka. Anda dapat memiliki hubungan dengan Allah di mana Dia berhenti menjadi hakim Anda dan menjadi teman dan Juruselamat Anda. Anda membutuhkan itu karena Anda berada di bawah penghakiman dan begitu juga saya.

Ayat 34, “Kemudian Petrus membuka mulutnya dan berkata: “Sesungguhnya aku mengerti bahwa Allah tidak memandang bulu.” Nah, itu adalah pernyataan tentang esensi sifat Allah. Allah tidak memihak. Allah tidak punya favorit. Nah, apakah artinya itu? Itu berarti bahwa Allah menilai semua orang sama tanpa menghormati siapakah mereka atau apa yang mereka telah capai atau apakah status sosial atau ekonomi mereka.

Itulah sebabnya Alkitab menjelaskan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Tidak ada yang benar. Maka Allah sebagai hakim yang tidak memihak menetapkan standar yang sama bagi setiap orang, dan Dia terpaksa menghukum setiap orang, yang berpuncak pada hukuman kekal. Tidak masalah seberapa sukses Anda bersikap baik atau berbuat baik kepada orang lain. Jika Anda kekurangan standar Allah, Anda akan binasa.

Ketika Petrus berkata bahwa Allah bukanlah Allah yang memihak, dia bukan hanya berbicara tentang penghakiman, tetapi dia juga berbicara tentang keselamatan. Allah juga tidak memihak dalam hal itu. Dan itu adalah penekanan utama di sini. Petrus mulai memahami bahwa anugerah Allah dapat diberikan kepada semua orang tanpa memandang keadaan mereka, atau moralitas atau amoralitas mereka, atau kebangsaan mereka.

Roma 10:12 mengatakan, “Tidak ada perbedaan di antara orang Yahudi dan bukan Yahudi; karena Tuhan yang sama adalah Tuhan atas semua orang, yang berkelimpahan dengan kekayaan bagi semua orang yang memanggil-Nya.” Dalam Ulangan 10:17 dikatakan, “Sebab Tuhan, Allahmu adalah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, perkasa, dan dahsyat yang tidak memandang bulu.” Menurut Roma 3:19, “seluruh dunia bertanggung jawab kepada Allah.”

Tetapi kemudian dikatakan ada “kebenaran bagi semua orang dari Allah, melalui iman kepada Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya; karena tidak ada perbedaan.” Semua orang telah berdosa dan gagal. Dan semua orang yang datang bisa ditebus, tidak ada perbedaan. Ada kabar baik bahwa manusia dalam keadaan berdosa di bawah penghakiman Allah, dapat datang kepada Allah yang tidak akan menolak mereka atas dasar pembedaan apa pun.

Ayat 35, “Tetapi di setiap bangsa siapa pun yang takut akan Allah dan berbuat kebenaran diterima oleh-Nya.” Inilah ayat yang sangat penting. Sekarang dia mengabarkan hal ini kepada Kornelius dan keluarganya. Dia memberitakan Injil kepada orang bukan Yahudi yang belum diselamatkan. Di KPR 11:12 dikatakan, “Roh Kudus mengatakan kepadaku untuk pergi tanpa rasa kuatir. Dan keenam saudara ini juga ikut dengan saya dan kami masuk ke rumah orang itu.”

Dia melaporkan seluruh laporan tentang apa yang terjadi dengan Cornelius. Dan dia melaporkan kepada kami bagaimana dia telah melihat malaikat berdiri di rumahnya dan berkata, “Kirim ke Yope dan suruh Simon yang juga disebut Petrus dibawa ke sini dan dia akan menyampaikan kata-kata kepadamu yang dengannya kalian akan diselamatkan, kalian dan seluruh rumah tanggamu." Perhatikanlah bahwa ‘takut akan Allah’ dan ‘melakukan apa yang benar’ belum tentu sama dengan keselamatan.

Itu memang menempatkan seseorang pada posisi untuk disambut oleh Allah. Itu adalah kondisi pra-keselamatan, yang dipengaruhi oleh kuasa Allah dan pekerjaan Roh. Paulus dalam Roma 1 berkata, “Karena apa yang diketahui tentang Allah nyata dalam diri mereka. Sejak penciptaan dunia, sifat-sifat-Nya yang tidak kelihatan, kekuatan-Nya yang abadi dan sifat keilahian-Nya, telah terlihat dengan jelas, sehingga tidak ada alasan lagi.”

Ayat berikutnya mengatakan mereka lebih baik “menghormati Allah dan bersyukur kepada-Nya.” Ini menggambarkan apa yang oleh para teolog disebut sebagai wahyu umum. Itu berarti bahwa setiap orang memiliki pikiran dan dengan akal manusia kita dapat memastikan bahwa Allah itu ada. Anda melihat dunia ciptaan dan itu memberi tahu Anda bahwa ada akal yang menciptakannya. Anda melihat karakter dunia ini. Itu penuh keindahan, penuh kecerdasan, penuh cinta dan penuh kekuatan.

Inilah seorang pria yang memiliki rasa hormat terhadap Sang Pencipta, bukan hanya mengenai keindahan tatanan ciptaan tetapi juga pada kelembutan dan kebaikan yang muncul dan kasih sayang yang terlihat melalui kehidupan manusia dan keluarga di dunia ini. Bahkan, jika dia tidak mengakui Allah, dia menjadi buta dan ada dibawah murka Allah. Jadi orang yang belum lahir baru bukan hanya sanggup tetapi harus takut akan Allah.

Kedua, Kornelius bukan hanya takut akan Allah tetapi dia juga melakukan hal-hal benar. Sebisa mungkin dalam dirinya, dia mengikuti wahyu kedua yang telah dibangun Allah ke dalam setiap orang, bukan hanya akal, tetapi Allah telah menulis hukum-Nya di setiap hati yang diaktifkan oleh hati nurani mereka. Kornelius adalah seorang kafir tanpa Kitab Suci, tetapi dia memahami Allah dari ciptaan dan dari hukum yang ada di dalam hatinya.

Maka dia takut akan Allah yang menciptakan alam semesta ini. Dan dia mengakui apa yang benar dan salah menurut hukum yang tertulis di dalam hatinya dan dia berusaha untuk hidup menurutnya. Dia adalah tipe orang yang digambarkan dalam Roma 2 sebagai orang yang meskipun tidak memiliki hukum secara naluriah dia tetap melakukan hal-hal yang ada dalam hukum. Inilah seorang pria yang adalah orang kafir yang hidup sesuai dengan terang yang telah dia terima dari Allah.

Bagaimana dengan orang-orang yang tidak pernah mendengar Injil? Bagaimana mereka bisa diselamatkan? Seperti Kornelius, jika mereka hidup sesuai dengan terang yang mereka miliki dan menghormati Allah pencipta dan berusaha untuk hidup sesuai dengan hukum yang tertulis di dalam hati mereka, maka Allah akan menanggapinya sebagaimana Dia menanggapi Kornelius. Di setiap bangsa ada orang-orang yang takut akan Allah dan berusaha melakukan apa yang benar dan mereka semua disambut oleh Allah.

Komponen ketiga adalah Allah berusaha untuk berdamai dengan mereka. Ayat 36, “Firman yang diutus Allah kepada anak-anak Israel, memberitakan damai melalui Yesus Kristus.” Wahyu umum tidaklah cukup. Jadi, Allah mengirimkan Firman, pertama-tama kepada anak-anak Israel. Dan pesannya adalah hanya ada kedamaian melalui Yesus Kristus. Kitab Suci mengatakan bahwa Allah adalah musuh orang berdosa yang tidak diampuni, dan sebaliknya.

Jika Anda sekali saja berbuat dosa, Anda didiskualifikasi. Allah adalah hakim Anda. Tetapi Dia menyambut orang-orang yang takut akan Dia, yang berusaha melakukan apa yang benar dan Dia mendamaikan mereka sehingga permusuhan itu berakhir; dan musuh itu menjadi putra dan putri, keluarga. Itulah yang kami pelajari di 2 Korintus 5 di mana dikatakan bahwa Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya di dalam Kristus. Allah adalah satu-satunya yang dapat memulai rekonsiliasi seperti itu.

Allah berusaha untuk berdamai dengan orang berdosa. Dia tidak ingin menjadi musuh Anda, Dia ingin menjadi teman Anda. Dia tidak ingin menjadi hakim Anda, Dia ingin menjadi tuan Anda. Dia tidak ingin mengutuk Anda, Dia ingin memberkati Anda. Dia tidak ingin memberimu neraka, Dia ingin memberimu surga. Damai dengan Allah, itu pesannya. Siapa yang membuat ini mungkin? Dikatakan dalam ayat 36, “Melalui Yesus Kristus.”

Dia adalah Tuhan atas segalanya. Dan siapa yang menyebut Dia kurang dari itu adalah penghujat. Dia adalah Tuhan atas segalanya, Dia adalah Allah. Tidak mungkin kami dapat diperdamaikan dengan Allah sendiri, namun Allah menginginkan hal itu terjadi. Siapa yang akan membuat rekonsiliasi menjadi mungkin? Dan jawabannya adalah Yesus Kristus. Ayat 37, “perkataan yang kalian kenal itu, yang diberitakan di seluruh Yudea, dan dimulai dari Galilea setelah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes.”

Ayat 38, “bagaimana Allah mengurapi Yesus dari Nazaret dengan Roh Kudus dan dengan kuasa, yang berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis, karena Allah menyertai Dia.” Anda tahu bagaimana semuanya dimulai di Galilea dan bagaimana ada baptisan yang diberitakan oleh Yohanes. Baptisannya adalah tanda ada pertobatan batin dari orang-orang yang berbalik dari dosa untuk siap menerima sang Mesias.

Dan itu secara simbolis terjadi pada saat pembaptisan-Nya. Dan Allah Bapa berkata, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia." Dan Roh itu turun seperti burung merpati dan Dia diurapi untuk pelayanan. Dan Yohanes 3:30 mengatakan, “Dia harus makin besar sementara aku harus makin kecil.” Dan kepentingan itu beralih dari Yohanes ke Yesus dan Allah mengurapi Dia dengan kuasa Roh Kudus.

Dia adalah Allah yang datang menjadi manusia, yang lahir di Betlehem, yang dibesarkan di Nazaret, dan diurapi dengan kuasa. Yesus berkeliling berbuat baik dan menyembuhkan mereka yang dikuasai iblis. Itu menunjukkan kepada kami di sana bukan hanya kebaikan Allah tetapi juga kuasa Allah atas kerajaan kegelapan itu. Dia datang ke dunia ini untuk menunjukkan kepada kami seperti apa sifat Allah itu. Dia menghancurkan kerajaan kegelapan itu.

Ayat 39, “Dan kami adalah saksi-saksi dari segala sesuatu yang dilakukan-Nya, baik di tanah orang Yahudi maupun di Yerusalem.” Kami telah melihat semua itu sepanjang jalan. Kemudian klimaksnya, “Dan mereka juga membunuh Dia dengan cara menggantungkan-Nya di kayu salib.” Kornelius tahu itu. Dia pasti menyadari hal itu karena dia adalah seorang perwira. Dan pangkatnya cukup tinggi untuk mendengar apa yang telah terjadi secara langsung, atau tidak langsung.

Tetapi Petrus di sini menyalahkan orang-orang Yahudi. Orang-orang Romawi sebenarnya melakukannya tetapi itu adalah atas kehendak orang Yahudi. Dan sejarah itu benar jelas. Dan kemudian di ayat 40, “Tetapi Allah membangkitkan Dia pada hari ketiga dan memperlihatkan Dia secara terbuka.” Inilah penyebut yang umum dalam semua khotbah apostolik, ada kebangkitan fisik. 1 Korintus 15:17 mengatakan, “Jika Kristus tidak dibangkitkan, imanmu itu sia-sia.”

Jika Kristus tetap mati, Dia tidak membuat penebusan yang memuaskan bagi dosa-dosa kami. Jadi kami masih berada dalam dosa kami. Jika tidak ada Juruselamat, mengapa menjadi religius, mengapa belajar teologi, mengapa kami perlu Yesus? Kekristenan itu tidak ada artinya jika kami semua masih dalam dosa kami. Dan semua orang yang telah mati di dalam Kristus di masa lalu berada di neraka karena jika kami hanya berharap di dalam Kristus dalam hidup ini, kami dari semua manusia, perlu paling dikasihani.

Ayat 41, “bukan untuk semua orang, tetapi untuk saksi-saksi yang dipilih sebelumnya oleh Allah, bahkan untuk kami yang makan dan minum dengan Dia setelah Dia bangkit dari antara orang mati.” Setelah kebangkitan, Yesus dilihat oleh lebih dari lima ratus orang percaya selama 40 hari, sehingga mereka dapat memberitakan kebangkitan itu. Mengapa? Yesus mengatakannya dalam Lukas 16:31, “Jika mereka tidak mendengarkan Musa dan para nabi, mereka tidak akan percaya meskipun ada yang dibangkitkan dari antara orang mati.”

Ayat 42, “Dan Dia memerintahkan kami untuk berkhotbah kepada orang-orang, dan untuk bersaksi bahwa Dialah yang ditetapkan oleh Allah untuk menjadi Hakim atas orang yang hidup dan yang mati.” Mengapa? Karena iman timbul dari pendengaran akan Firman. Jika mereka tidak percaya Firman, mereka tidak akan percaya, meskipun Kristus telah dibangkitkan. Mereka tidak percaya hari ini. Yesus berkata kepada mereka, pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada setiap orang.

Jadi beritahulah orang-orang berdosa itu bahwa Dia yang disalibkan dan Dia yang di-bangkitkan kembali adalah hakim mereka. Mereka tidak menjatuhkan vonis kepada-Nya, Dialah yang menjatuhkan vonis pada mereka. Beritahukanlah itu kepada mereka. Itulah bagian peringatan dari Injil. Itulah bagian yang menakutkan dari Injil bahwa Yesus yang kalian bunuh ini sekarang hidup. Dia telah naik ke Allah Bapa. Dia sekarang Dia adalah hakim Anda dan hakim semua orang yang hidup dan mati.

Ayat 43, “Bagi Dia semua nabi bersaksi bahwa, melalui nama-Nya, siapa pun yang percaya kepada-Nya akan menerima pengampunan dosa.” Hanya ada satu jalan keluar dari hakim itu dan itulah jika hakim mau mengampuni kami. Kami semua bersalah karena kami semua tidak memenuhi standar Allah. Yesaya berkata Dia akan menanggung semua kesalahan mereka. Yeremia berkata, "Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."

Mikha berkata, “Siapakah Allah yang mengampuni seperti Engkau yang memberi anugerah?” Para nabi menubuatkan bahwa Seseorang akan datang yang akan mengampuni dosa. Dan Kristus datang dan mati, membayar hukuman atas dosa Anda dan akibatnya, dosa Anda telah dibayar, Allah dapat mengampuni. Ada yang lain yang menggantikanmu. Apa yang dibutuhkan? Dikatakan secara sederhana di ayat 43, “Setiap orang yang percaya kepada-Nya.” Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content