Nabi, Imam dan Raja

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Nabi, Imam dan Raja

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2022 · 18 December 2022
Ketika kita berpikir tentang Natal, kita selalu berpikir tentang malaikat. Dalam kisah nyata para malaikat itu adalah utusan surgawi yang diutus untuk menyatakan bahwa Juruselamat dan Tuhan telah datang, dan bahwa Dia adalah Kristus. Dalam Perjanjian Lama ada tiga posisi untuk pelayanan unik di kerajaan. Pertama para nabi. Kita melihat ini dalam 1 Raja-raja 19:16 di mana Elia disuruh mengurapi penggantinya nabi Elisa.

Mereka diurapi dan dipisahkan untuk berbicara bagi Allah. Kelompok kedua adalah para imam. Dalam Keluaran 29 ada Harun dan mereka yang berada dalam imamat Harun, yang diperintahkan untuk diurapi. Dan posisi ketiga yang mendapat pengurapan adalah posisi raja. Di 1 Samuel 16, Daud diurapi. 1 Raja-raja 1, Salomo diurapi. Ini melambangkan berkat surgawi pada seseorang yang dipanggil untuk tugas surgawi yang unik.

Jadi janji Allah dalam Perjanjian Lama adalah bahwa akan datang Nabi yang terakhir, Imam yang terakhir, dan Raja yang terakhir. Dalam Yesaya 61 kami baca: “Roh Tuhan Allah ada pada-Ku, karena Tuhan telah mengurapi Aku untuk membawa kabar baik kepada yang menderita; Ia telah mengutus Aku untuk membalut orang yang patah hati, untuk memberitakan kemerdekaan kepada para tawanan dan kebebasan kepada para tahanan.”

Mesias adalah tiga-tiganya. Menurut Ulangan 18, Dia akan menjadi seorang nabi seperti Musa. Menurut Mazmur 1:10, Dia akan menjadi seorang imam; dan itu diulangi lagi di Zakharia 6. Dia akan menjadi imam yang unik menurut Mazmur 2, dan di 2 Samuel 7, Dia akan menjadi Raja. Dia akan menjadi Raja di garis keturunan Daud. Mazmur 2 mengatakan Dia akan memerintah atas semua bangsa di dunia.

Berabad-abad berlalu, sampai seperti yang dikatakan Paulus dalam Galatia 4:4, genaplah waktunya. Dan ketika waktu genap itu tiba, Dia lahir; dan itulah yang membuat Anda langsung masuk ke dalam Lukas 2:11, “Hari ini di kota Daud telah lahir bagimu seorang Juruselamat, yaitu Mesias, Yang Diurapi, Tuhan.” Simeon, orang tua ini, diberitahu oleh Roh Kudus bahwa dia tidak akan mati sampai dia melihat Yang Diurapi itu.

Inilah hari paling penting dalam sejarah Israel sejak janji-janji Perjanjian Lama yang akhirnya terbungkus dalam 39 buku. Yesus menyatakan itu dengan Diri-Nya mulai di Lukas 4:16, “Ia datang ke Nazaret dan masuk ke sinagoga, dan berdiri untuk membaca. Dia ambil kitab Yesaya yang diserahkan kepada-Nya. Dan Dia membuka buku itu dan menemukan tempat di mana teritulis,

'Roh Tuhan ada pada-Ku, karena Dia mengurapi Aku untuk memberitakan Injil kepada orang miskin. Dia mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada para tawanan, dan pemulihan penglihatan bagi orang buta, untuk membebaskan mereka yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan.' Dia menutup buku itu, dan berkata kepada mereka, 'Hari ini firman ini telah digenapi dalam pendengaranmu.” Yang Diurapi itu telah tiba.

Pesan dari Tuhan sendiri adalah bahwa Dia adalah Mesias, dan Dia telah datang untuk menggenapi janji-janji itu. Hal ini ditegaskan oleh para rasul dan para murid. Ini menjadi subyek khotbah mereka dalam kitab Kisah Para Rasul. Lihatlah Kisah Para Rasul 3:18, “Hal-hal yang diumumkan Allah sebelumnya melalui mulut semua nabi, adalah bahwa Kristus-Nya akan menderita, Karena itu Dia telah menggenapinya.”

Dari pengumuman para malaikat bahwa Kristus telah datang, sampai kesaksian Simeon, sampai kesaksian Yesus, sampai kesaksian para rasul, sampai kesaksian Paulus, selalu menyatakan bahwa Yesus adalah Kristus. Dia adalah Nabi, Imam, dan Raja tertinggi. Ketiganya itu bersatu dalam Ibrani 1. Ini dimulai dengan menggambarkan Tuhan Yesus Kristus dalam tiga cara yang diurapi ini,

“Allah, setelah Dia berbicara dulu kepada para bapa dalam para nabi dalam banyak cara, 2 pada hari-hari terakhir ini telah berbicara kepada kami dalam Anak-Nya, yang Dia tunjuk sebagai ahli waris segala sesuatu, melalui siapa juga Dia menjadikan dunia. 3 Dan Dia adalah pancaran kemuliaan-Nya dan gambaran nyata dari sifat-Nya, dan Dia menopang segala sesuatu dengan firman kuasa-Nya. Setelah Ia menyucikan dosa, Ia duduk di sebelah kanan Allah.”

Perhatikanlah ayat 4, “Ia jauh lebih baik daripada para malaikat.” Lebih unggul dari para malaikat yang mengumumkan kedatangan-Nya. Dia adalah Raja para malaikat. Tetapi Ibrani 2:9 mengatakan, "Ketika Dia datang ke dunia Dia untuk sementara dibuat lebih rendah dari para malaikat, untuk menderita kematian, kemudian dimahkotai dengan kemuliaan." Jadi Ibrani 1 memperkenalkan kami kepada Yesus, dan Dia diperkenalkan kepada kami sebagai seorang nabi; seorang imam; dan seorang raja.

Dia adalah Nabi yang mengungkapkan Allah, Dia adalah Imam yang mendamaikan orang dengan Allah, dan Dia adalah Raja yang memerintah bersama Allah. Mari kita lihat, pertama Nabi yang mengungkapkan Allah. Ayat 1, “Allah, setelah Dia berbicara lama kepada para bapa melalui para nabi dalam banyak bagian dan dalam banyak cara, di hari-hari terakhir ini telah berbicara kepada kami di dalam Anak-Nya.” Kami tahu bahwa manusia duniawi tidak dapat memahami hal-hal Allah.

Allah yang benar adalah suatu pribadi, dan Dia telah berbicara. Dan itulah sebabnya Alkitab disebut Firman Allah. Dalam Perjanjian Lama Dia berbicara kepada para bapa melalui para nabi dalam banyak bagian dan dalam banyak cara. Banyak bagian: buku-buku yang berbeda. Banyak cara: wahyu langsung, wahyu tidak langsung, tulisan yang diilhami, penglihatan, mimpi, tipe, simbol. Tetapi Dia selalu berbicara kepada orang-orang melalui para nabi.

Perjanjian Lama adalah Allah yang berbicara dan manusia menuliskan apa yang Allah katakan. Beberapa buku Perjanjian Lama adalah sejarah, beberapa itu puisi, beberapa itu hukum, beberapa itu nubuatan, tetapi semuanya adalah Allah yang berbicara. Namun, dalam arti tertentu, itu tidak lengkap. Wahyu-wahyu yang menyusun 39 kitab terpisah itu dari Perjanjian Lama, ditulis selama seribu tahun, ditulis oleh banyak penulis yang berbeda-beda.

Tetapi itu tidak lengkap. Allah meningkatkan pemahaman kami saat wahyu berlanjut. Tidak ada nabi yang mendapat wahyu penuh dari Allah, tidak sampai saatnya Allah berbicara kepada kami melalui Anak-Nya. Tidak ada nabi yang pernah memahami kebenaran Allah sepenuhnya, hanya Yesus adalah kebenaran penuh yang diungkapkan. Dia bukanlah wahyu yang tidak lengkap. Di dalam Dia, Allah sepenuhnya menyatakan diri-Nya. Tidak lagi dengan bagian dan cara yang berbeda-beda, tetapi secara tunggal melalui Kristus.

Lihatlah Yohanes 1:1, “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah, Firman itu adalah Allah,” yang membicarakan Anak Allah. Jadi kami tahu bahwa Firman itu adalah Allah. Lihatlah ayat 14, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran.” Ayat 18, “Tidak seorang pun pernah melihat Allah; Yesus telah menjelaskan Dia.”

Dan Perjanjian Baru ditulis tentang wahyu penuh ini. Keempat Injil menggambarkan kedatangan dan pelayanan Yesus. Kitab Kisah Para Rasul menggambarkan khotbah kerasulan tentang Yesus. Surat-surat itu memaparkan pentingnya kehidupan dan kematian-Nya serta kebangkitan dan implikasinya di dunia. Dan Perjanjian Baru memuncak di dalam kitab Wahyu dengan kedatangan-Nya kembali yang mulia.

Dalam Yohanes 5, kami melihat ungkapan yang paling kuat dari firman-Nya sejak penciptaan. Yohanes 5:25, “Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, saatnya akan tiba dan ada sekarang, ketika orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya akan hidup.” Firman-Nya begitu kuat sehingga Dia bukan saja menciptakan seluruh alam semesta, dan memelihara alam semesta itu, tetapi juga sangat kuat sehingga Dia pada akhirnya akan membangkitkan semua orang yang mati.

Perjanjian Lama itu mengungkapkan Mesias sedikit demi sedikit. Di dalam Abraham, kami menemukan bangsa Mesias. Di Yakub, kami menemukan suku Mesias. Dalam Daud dan Yesaya, kami menemukan keluarga Mesias. Di Mikha, kami menemukan kota Mesias. Dalam Daniel, kami menemukan waktu Mesias. Dalam Maleakhi, kami menemukan pendahulu Mesias. Dan di dalam Yesaya, kami menemukan kematian dan kebangkitan Mesias.

Tetapi setiap penulis hanya tahu sebagian saja; dan Petrus berkata mereka menyelidiki apa yang mereka tulis untuk melihat siapakah ini sebenarnya. Tetapi ketika Kristus datang, Dia adalah wahyu Allah yang lengkap dan penuh. Jadi ketika para malaikat berkata, “Kristus telah lahir,” inilah tepat yang mereka maksud. Ibrani memberi tahu kami, "Dia berbicara untuk Allah." Allah akan mendefinisikan Kristus dalam beberapa istilah yang luar biasa.

Ayat 2, “Dia adalah Anak Allah. Dia adalah pewaris segala sesuatu. Dialah yang menciptakan dunia. Dia adalah pancaran kemuliaan Allah. Dia adalah representasi yang tepat dari sifat-Nya, dan Dia menopang segala sesuatu dengan firman kuasa-Nya.” Apa yang dia coba tunjukkan kepada kami adalah bahwa Dia adalah Nabi terakhir. Tidak ada nabi yang pernah memiliki kata-kata yang sekuat kata-kata-Nya. Dia memiliki hak atas segala sesuatu.

Di dalam Wahyu 5, ini diilustrasikan ketika Anak Domba Allah keluar dari takhta dan mengambil akta kepemilikan alam semesta itu. Ayat 6, “Aku melihat di antara takhta (dengan keempat makhluk hidup) dan para penatua itu berdiri seekor Anak Domba, seolah-olah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh, yaitu ketujuh roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.” Dan seluruh surga sujud menyembah Dia.

Dia adalah pewaris sah atas segala sesuatu yang Allah miliki. Memang, untuk sementara Dia lebih rendah dari para malaikat. Tetapi Dia adalah Raja para malaikat. Dialah yang akan mewarisi segalanya. Dia mewarisinya karena Dia menciptakannya. Ayat 2 mengatakan, “Melalui apa juga Dia menciptakan dunia.” Dengan Anak itu, Allah menciptakan. “Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya, dan tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang tercipta,”

Ayat 3 mengatakan, “Dia adalah pancaran kemuliaan Allah.” Ketika dikatakan, “Dia adalah pancaran,” sebenarnya itulah kata “kecerahan”. “Ia memancarkan kemuliaan Allah,” 2 Korintus 4 mengatakan itu. Kami melihat kemuliaan Allah bersinar di wajah Yesus. Sama seperti sinar matahari mencapai bumi dan menerangi dan menghangatkan, memberi hidup dan bertumbuh, demikian pula Kristus adalah Terang Allah yang mulia yang bersinar ke dalam hati manusia.

Yesus mengatakan dalam Yohanes 8:12, “Akulah Terang dunia; siapa pun yang mengikuti Aku tidak akan berjalan dalam kegelapan.” Johanes melangkah lebih jauh dan berkata, "Dia adalah representasi yang tepat dari sifat Allah." Ini adalah kata klasik yang pada dasarnya berarti apa yang di artikannya. Dia adalah duplikasi persis yang sah dari Allah dalam sifat, substansi, dan esensi. Kolose 2:9, “Di dalam Dialah berdiam seluruh kepenuhan ke-Allahan.”

Kedua, Dia bukan hanya Nabi yang mengungkapkan Allah, tetapi Dia adalah Imam yang mendamaikan manusia dengan Allah. Ayat 3: “Ketika Dia telah menyucikan dosa-dosa.” Ini memperkenalkan kami pada pekerjaan imamat-Nya. Itu yang dilakukan para imam. Mereka pergi ke hadapan Allah dengan cara yang telah ditentukan untuk mempersembahkan korban yang diperlukan yang Allah tuntut untuk membayar dosa-dosa orang-orang. Yesus mempersembahkan satu-satunya korban yang dapat menghapus dosa, yaitu diri-Nya.

Tidak ada imam seperti Dia. Setiap imam akan kembali setiap hari dan melakukan apa yang dia lakukan di pagi hari lagi di malam hari, dan lagi keesokan harinya. Tidak ada akhirnya. Tetapi Ibrani ingin kami mengerti bahwa tidak pernah ada imam seperti ini. Ibrani 2:17, “Ia menjadi imam besar yang penuh belas kasihan dan kesetiaan dalam hal-hal yang berkaitan dengan Allah, untuk menebus dosa-dosa umat-Nya.”

Pendamaian adalah kepuasan. Dia mempersembahkan korban yang memuaskan Allah. Tidak ada imam yang pernah melakukan itu. Ibrani 4:14, “Kami memiliki imam besar yang agung, Yesus Kristus Anak Allah. Kami tidak memiliki imam besar yang agung yang tidak dapat bersimpati dengan kelemahan kami, tetapi Dia yang telah dicobai dalam segala hal sama seperti kami, tetapi tanpa dosa. Maka marilah kami mendekat kepada-Nya.” Dia adalah seorang imam yang tidak seperti imam lainnya.

Ibrani 5:5, “Demikian juga Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri untuk menjadi imam besar, tetapi Allah yang berkata kepada-Nya, 'Engkau adalah Anak-Ku, hari ini Aku telah memperanakkan-Mu, sama seperti Dia juga di bagian lain mengatakan,' Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut keturunan Melkisedek.' Ayat 9 mengatakan, “Setelah disempurnakan, Ia menjadi sumber keselamatan kekal bagi semua orang yang menaati-Nya.”

Ibrani 9 mengatakan, “Ketika Kristus muncul sebagai imam besar dari hal-hal baik yang akan datang, Dia masuk melalui tabernakel yang lebih besar dan lebih sempurna, tidak dibuat dengan tangan, dan bukan melalui darah anak domba, tetapi melalui darah-Nya sendiri, Dia masuk Tempat Suci sekali untuk selamanya, setelah mendapatkan penebusan abadi.” Berapa lebih banyak lagi darah Kristus, akan membersihkan hati nurani Anda dari pekerjaan mati untuk melayani Allah yang hidup?

Bagi orang Yahudi salib adalah batu sandungan, dan itulah sebabnya mereka harus berkhotbah, para rasul melakukannya, bahwa Kristus, Mesias, harus menderita. Tetapi Dia datang untuk menjadi Imam, untuk mempersembahkan kurban yang terakhir, dan untuk menjadi kurban itu. Petrus berkata, “Kami ditebus bukan dengan barang yang fana seperti perak dan emas, tetapi dengan darah Yesus Kristus yang mahal, Anak Domba yang tidak bercela dan tidak bercacat.”

Dan, ketiga, dalam beberapa ayat pembuka ini, kami bertemu Dia sebagai Raja. Akhir dari ayat 3, “Ketika Dia telah melakukan penyucian dosa, Dia duduk di sebelah kanan Yang Mulia.” Seorang pendeta tidak pernah duduk karena pekerjaannya tidak pernah selesai. Tetapi Yesus duduk karena Dia bukan hanya seorang imam, Dia adalah seorang raja. Dia duduk di sebelah kanan, sisi kekuatan Allah Bapa di tempat tinggi.

Seperti yang dikatakan Wahyu, Dia menjadi Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala Tuhan. Dan ketika Dia naik ke surga setelah Dia menyelesaikan pekerjaan imamat-Nya, Dia memerintah sebagai Raja yang kekal. Bukti kekuasaan-Nya yang berdaulat ada di ayat 4: “Setelah menjadi jauh lebih baik daripada para malaikat, Dia mewarisi nama yang lebih mulia daripada mereka. Kepada malaikat manakah Allah pernah berkata, 'Engkau adalah Anak-Ku, hari ini Aku telah memperanakkan-Mu'?

Sekarang kembalilah ke Lukas 2. Dia datang sebagai Nabi, Imam, dan Raja yang diurapi. Penulis Ibrani mengatakan Dia jauh lebih baik daripada para malaikat, dan para malaikat mengakui Dia sebagai Raja mereka. “Hari ini di kota Daud telah lahir bagimu seorang Juru Selamat yang adalah Kristus, Tuhan kami. Dan tiba-tiba muncullah bersama malaikat itu sejumlah besar penghuni surga yang memuji dan berkata, ‘Kemuliaan bagi Allah yang maha tinggi.’” Marilah berdoa bersama.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content