Manfaat Menetap

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Manfaat Menetap

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2021 · 7 November 2021
Cukup populer untuk menyebut hubungan seseorang dengan Yesus sebagai hubungan pribadi. Sebenarnya, mungkin itulah cara Anda memandang perbedaan di antara seorang Kristen nominal dan seorang Kristen sejati. Tetapi setiap orang memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus, dan bagi kebanyakan dari mereka itu bukan hubungan yang baik. Inilah hubungan di antara orang yang dihakimi dan Hakim.

Yesus mengenal setiap orang secara pribadi dan intim, setiap pikiran yang pernah mereka miliki, setiap kata yang pernah mereka ucapkan, setiap perbuatan yang pernah mereka lakukan, dan setiap hubungan yang pernah mereka jalani. Semua itu tercatat di surga, dan atas dasar itu akan datang penghakiman kekal. Setiap orang akan diadili secara individual oleh Hakim, yang adalah Tuhan Yesus Kristus.

Alkitab itu membantu kita dengan memberikan kita serangkaian analogi. Nah, hari ini dalam Yohanes 15 adalah salah satu dari metafora yang sangat instruktif sehingga kita dapat mendefinisikan hubungan kita dengan Yesus Kristus dalam terminologi alkitabiah; dan itulah hubungan antara cabang dan pokok anggur. Dalam Yohanes 15:7-11 Yesus berkata, “Jikalau kalian tetap tinggal di dalam Aku dan firman-Ku menetap di dalam kalian, mintalah apa yang kalian kehendaki, dan kalian akan menerimanya.”

“8 Dengan inilah Bapa-Ku dimuliakan, bahwa kalian menghasilkan banyak buah; jadi kalian betul-betul menjadi murid-Ku. 9 “Sama seperti Bapa mengasihi Aku, demikianlah Aku juga mengasihi kalian; menetaplah di dalam kasih-Ku. 10 Jikalau kalian menaati perintah-Ku, kalian tetap setia kepada kasih-Ku, sama seperti Aku menaati perintah Bapa-Ku dan tetap setia pada kasih-Nya. 11 "Hal-hal ini telah Aku katakan kepadamu, supaya sukacita-Ku menetap di dalam kalian, dan agar sukacitamu menjadi penuh.”

Sepuluh kali dalam ayat-ayat itu, sebenarnya itu mulai di ayat 4, Anda melihat kata “menetap.” Jadi kita berbicara tentang apa artinya untuk menetap di dalam Kristus. Ada ranting yang menetap dan menghasilkan buah, dan ada ranting yang tidak menetap, yang idak menghasilkan buah, yang dipotong, dikeringkan dan dibakar. Yudas adalah cabang yang tidak menetap. Yudas tampaknya melekat pada Yesus, tetapi itu hanyalah keterikatan yang dangkal.

Kekristenan adalah kenyataan di dunia ini yang dipenuhi dengan berbagai macam orang, banyak dari mereka tidak memiliki kekuatan untuk menghasilkan buah. Ada banyak pengikut Yesus yang dangkal, yang terikat dari luar saja. Dalam Yohanes 8:30, Saat Dia berbicara, banyak orang percaya kepada-Nya. 31 Yesus berkata, jika kalian menetap dalam firman-Ku, maka kalian benar-benar murid-Ku. Dan kalian akan tahu kebenaran, dan kebenaran itu akan membebaskan kalian.”

Mereka belum mengenal kebenaran itu. Mereka belum dibebaskan dari pencarian kebenaran itu dan dari belenggu dosa. Dalam Yohanes 12, sebuah kelompok yang menarik disebutkan dalam ayat 42, “Banyak penguasa percaya kepada-Nya, tetapi karena orang-orang Farisi, mereka tidak berani mengakui Dia, karena mereka takut akan dikeluarkan dari sinagoga; karena mereka lebih suka persetujuan manusia daripada persetujuan Allah.”

1 Yohanes 2:19 mengatakan, “Mereka keluar dari kita, tetapi mereka tidak benar-benar dari kita.” Yohanes tahu hal ini sekarang dari apa yang dia pelajari tentang firman Tuhan kita dalam Yohanes 15 dan pengalaman Yudas dan yang lainnya. Inilah janji yang Yesus sendiri buat kepada kita: hidup kekal. “Kalian menetap di dalam Aku, dan Aku akan menetap di dalam kalian.” Yohanes mengulangi apa yang dia dengar pada Kamis malam itu dan mencatatnya untuk kita di dalam Yohanes 15.

Menetaplah. Mengapa? Mulai dari ayat 4, ada penyingkapan berkat-berkat dari menetap. Berkat yang luar biasa datang kepada mereka yang menetap. Berkat nomor satu adalah keselamatan abadi. Allah Tritunggal Mahakudus tinggal di dalam Anda. Itulah inti dari apa artinya memiliki hubungan dengan Allah dalam keselamatan. Dan itu mungkin cara terbaik untuk menjelaskan kehidupan dan identitas kita sendiri.

Inilah kehadiran Tritunggal. Tetapi dunia tidak melihat kita. Penting untuk mengetahui siapakah kita, jadi saya secara harfiah adalah tubuh di mana Allah tinggal. Dalam Yohanes 14:23, Dia berkata, “Jika seseorang mengasihi Aku, jika kasihmu itu nyata, kalian akan taat.” Kasih dan ketaatan berjalan bersama. Dan seberapa besar Dia akan mengasihinya? Supaya, “Kami akan datang kepadanya dan membuat rumah Kami bersamanya.” "Ini benar-benar siapakah Kami ini."

Sungguh menakjubkan dan Tuhan kita menegaskan hal ini dalam Doa Imam Besar-Nya dalam Yohanes 17:23, “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna dalam kesatuan, supaya dunia tahu, bahwa Engkau yang mengutus Aku, dan mengasihi mereka, sama seperti Engkau telah mengasihi Aku.” Apa yang memanifestasikan transformasi kita kepada dunia adalah kehadiran Allah di dalam kita. Jika kalian menetap, itulah bukti bahwa iman kalian nyata, Allah hidup di dalam kalian.

Roma 6:19-20, “Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus, yang ada di dalam kamu, yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dengan harga tinggi.” 2 Korintus 6:16, “Kami adalah bait Allah yang hidup.” Galatia 2:20, “Aku telah disalibkan bersama Kristus; dan bukan lagi aku yang hidup, tetapi Kristus yang hidup di dalamku.” Kolose 1:27, “Kristus di dalam kamu, itulah pengharapan kemuliaan.”

1 Yohanes 4:4, "dan telah mengatasi mereka, karena Dia yang ada di dalam kamu lebih besar daripada dia yang ada di dalam dunia." Jangan kuatir tentang Setan di dunia. Ayat 13, “Dengan demikian kita tahu, bahwa kita tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita.” Ayat 16, “Kami telah mengenal dan percaya akan kasih Allah kepada kami. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tinggal di dalam kasih, ia menetap di dalam Allah, dan Allah menetap di dalam dia.”

Jika Anda menetap, jika Anda tinggal, Dia menetap di dalam Anda. Inilah kenyataan yang luar biasa. Coba pikir, Tuhan kita merendahkan diri-Nya untuk mengambil tubuh manusia, tetapi Dia mengambil tubuh manusia yang tidak berdosa. Kerendahan hati macam apa itu bagi Allah Tritunggal untuk mengambil tubuh yang berdosa, dan tinggal di dalam kita? 1 Petrus 1:4, “Kami telah memperoleh warisan yang tidak dapat binasa, tidak tercemar, yang tidak akan pudar, yang telah disediakan di surga bagimu.”

Di satu sisi, kita bertahan dan menetap. Di sisi lain, Allah memelihara kita. Hal terbaik yang bisa terjadi dalam hidup Anda sebagai orang percaya adalah iman Anda diuji, karena ketika diuji dan bertahan, ini membuktikan realitasnya. Iman palsu tidak dapat bertahan; itu runtuh. Tetapi ketika kalian tertekan, yang memiliki iman yang benar, iman Anda terbukti, “Lebih berharga daripada emas yang fana.”

Manfaat kedua adalah berbuah. Ayat 4, “Tinggallah di dalam Aku, dan Aku di dalam kamu. Sebagaimana ranting tidak dapat menghasilkan buah dari dirinya sendiri, jika ia tidak menetap pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak dapat menghasilkan buah jika kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5 Akulah pokok anggur, kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia menghasilkan banyak buah, karena di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Ayat 8, “Bapa dimuliakan jika kamu menghasilkan banyak buah.”

Jadi, apakah buktinya bahwa Anda adalah cabang sejati? Buah itu adalah buah dari ketekunan, kesabaran melalui pencobaan. “Terpisah dari Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Karena Anda tidak dapat melakukan pekerjaan Allah dengan kekuatan manusia. Senjata perang kita bukan bersifat daging. Filipi 1:11 mengatakan, “Kita dipenuhi buah kebenaran yang dihasilkan oleh Yesus Kristus.” Jadi buah itu adalah kebenaran.

Kebenaran akan memanifestasikan dirinya karena kebenaran telah mengambil alih hati kita. Hosea 14:8 berkata, Allah berfirman, “Dari Akulah terdapat buahmu.” Lukas 6:43-44, Tuhan kita berkata bahwa pohon yang baik tidak menghasilkan buah yang buruk. “Dari buahnya, kamu mengenal mereka.” Dan semakin Anda menetap di hadirat-Nya dan di pengetahuan-Nya dan kasih serta ketaatan kepada Kristus, semakin Anda berbuah.

Bagaimana? Dengan menetap di dalam Kristus. Semakin Anda berfokus pada Kristus, semakin Anda berbuah. Ada kemajuan dalam hidup kita yang terkait dengan mematuhi dan menetap. Dalam Kolose 1:9 Paulus berkata, “Kami tidak henti-hentinya berdoa untuk kalian dan minta supaya kalian dipenuhi dengan pengetahuan tentang kehendak-Nya, sehingga kalian berkenan kepada-Nya, menghasilkan buah dalam setiap pekerjaan baik dan bertambah pengetahuan tentang Allah."

Sangat penting bahwa buah itu bertambah banyak. Kembalilah ke Kolose 1:5, “Harapan yang ada bagi kamu di surga, yang ada hubungannya dengan kebenaran, Injil telah datang kepadamu – ” ayat 6, “sama seperti juga di seluruh dunia, itu selalu berbuah dan bertambah, seperti yang telah dilakukan di dalam kamu sejak kamu mendengarnya.” Itu hanya berhubungan dengan gagasan bahwa ada buah yang semakin banyak.

Dan itu datang dengan usaha. Paulus berkata di Kolose 1:28 - 29, “Maka kita memberitahu orang lain tentang Kristus, memperingatkan dan mengajar setiap orang dengan segala hikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Kita ingin mempersembahkan mereka kepada Allah, sempurna dalam hubungan mereka dengan Kristus. 29 Itulah sebabnya saya bekerja dan berjuang begitu keras, sambil bergantung pada kuasa Kristus yang bekerja di dalam diri saya.” Itulah kuasa Allah, tetapi Paulus bekerja sekuat mungkin.

Pertama, diterapkan pada pertobatan, itu berarti pertobatan kita datang saat kita bertumbuh dalam anugerah dan pengetahuan akan Kristus. Ini adalah tanda kedewasaan rohani untuk menjadi orang yang siap bertobat. 1 Yohanes 1:9 mengatakan, “Jika kita memberikan bukti bahwa kita bertobat dengan mengakui dosa-dosa kita, kita menunjukkan bahwa Dia setia dan adil untuk mengampuni dosa-dosa kita.” Jadi buahnya adalah sikap kebencian terhadap dosa yang ada pada diri kita.

Kedua, sikap rohani. Galatia 5:22, “Buah Roh yang diam di dalam kita adalah manifestasi dari kehidupan Trinitas di dalam kita, yaitu “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan, kemurahan hati, kesetiaan, kelembutan dan penguasaan diri.” Dan, semuanya dinyatakan dengan sempurna di dalam Yesus Kristus. Jadi itulah buah di dalam diri kita untuk memanifestasikan karakteristik Kristus, bukan dalam kesempurnaan, tetapi dalam pengejaran.

Ketiga, buah yang lain terus-menerus mempersembahkan pujian kepada Allah, yaitu buah bibir yang mengucap syukur kepada nama-Nya.” Itulah ibadah. Hosea 14 berkata, “Kembalilah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, karena kalian telah tersandung karena kesalahanmu. Bawalah kata-kata bersamamu dan kembalilah kepada Tuhan.” Dan dengan melakukan itu, kalian “menyampaikan buah bibir kita.” Terimalah kita dengan murah hati, itulah persembahan pujian.

Anda tidak dapat menyembah sampai Anda telah ditebus. Anda tidak dapat menyembah sampai Anda bertobat dan diselamatkan. Itulah yang dikatakan Hosea. Pada suatu waktu di masa depan. Israel akan bertobat. Mereka akan mengambil kata-kata kembali kepada Allah. Allah tidak ingin mendengar kata-kata pujian, penyembahan dan pemujaan itu kecuali ada pertobatan sejati dan keselamatan sejati.

Dalam penyembahan kita memberikan kembali kepada Allah hal-hal yang sama yang telah Dia nyatakan kepada kita tentang diri-Nya. Anda membaca Kitab Suci dan sifat-sifat Allah yang tersebar di seluruh firman. Jadi Anda dapat mengatakan tentang sifat-sifat-Nya, “Allah, Engkau adalah Pencipta, Pemelihara dan Penebus. Engkau maha bijaksana, maha tahu, maha berkecukupan, maha kuasa, dan tidak berubah. Engkau adil, kudus dan murni.”

Dan keempat, Filipi 4:17, “Bukan karena aku mencari hadiah itu sendiri, tetapi aku mencari keuntungan yang bertambah pada rekeningmu.” Kata "keuntungan" itu hanyalah kata Yunani untuk "buah". “Terima kasih atas hadiahnya, tapi aku ingin ada buah yang bertambah ke rekeningmu.” Dia melihat karunia itu, ekspresi kasih itu, sebagai buah rohani yang dihasilkan melalui mereka oleh Allah yang berdiam di dalam dirinya. Jadi buah rohani adalah sumbangan bagi mereka yang membutuhkan.

Kemudian kelima, di 1 Korintus 14, katakanlah hal-hal yang membangun. Itulah komunikasi yang memberkati, dan komunikasi yang mengajar. Mungkin itu terjadi dalam doa, mungkin dalam pengajaran, mungkin dalam percakapan, mungkin dalam konseling atau dalam pemuridan. Ketika kalian memberitakan kebenaran kepada seseorang, itulah buahnya. Ketika saya berkhotbah kepada Anda, mengajari Anda, itulah buah kehidupan dari dalam diri saya.

Dan keenam, perilaku yang benar. Kolose 1:9-10, “supaya kamu hidup menurut cara yang layak bagi Tuhan, untuk menyenangkan Dia dalam segala hal, dan menghasilkan buah dalam setiap pekerjaan yang baik.” Jadi sekarang kita telah berbicara tentang pertobatan, kita telah berbicara tentang memanifestasikan kebajikan seperti Kristus di dalam, penyembahan, kontribusi kasih kepada orang yang membutuhkannya, komunikasi yang memberkati orang lain, dan perilaku hidup yang benar.

Ini adalah kehidupan Anda sehari-hari yang Anda jalani di antara orang-orang yang tidak mengenal Allah atau tidak peduli untuk mengetahui apakah Allah itu ada. Orang yang lebih tertarik pada uang dan menonton pertandingan sepak bola atau bersenang-senang di pegunungan. Dan orang-orang yang membenci orang Kristen dan standar mereka. Hanya Allah dapat mengubah hati mereka dan terkadang Dia memberi Anda kesempatan untuk berdoa bagi mereka.

Ketujuh, membawa orang kepada Kristus – itulah buahnya. Yohanes 4, ketika Yesus sedang berbicara dengan wanita di sumur di Samaria, Dia berbicara kepada para murid sambil orang-orang Samaria keluar dari desa ke arah-Nya. Dalam ayat 34, Dia berkata, “Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. 1 Korintus, “Yang satu menabur, yang satu menyiram, dan Allah yang memberi hasil.” Ini adalah buah.

Semakin banyak Anda patuh, semakin banyak Anda dilimpahi kasih ilahi. Dan siapakah contoh ketaatan itu? Ayat 10, “Sama seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.” Yesus dengan sempurna menaati Allah Bapa, dan Bapa mencurahkan kasih ilahi yang sempurna kepada-Nya. Semakin kita serupa dengan Kristus, semakin banyak kasih Allah yang kita alami. Semakin kita menaati Kristus, semakin banyak kasih Allah datang kepada kita.

Itu adalah hal yang luar biasa untuk dipahami bahwa saya adalah cabang sejati yang tinggal di pokok anggur yang benar, bahwa Tritunggal hidup di dalam saya karena ada buahnya; dan kemudian tahu bahwa saya telah hidup bertahun-tahun dalam kasih Allah yang dilimpahkan kepada saya. Jadi inilah cabang yang benar. Ini adalah orang percaya sejati, yang telah diselamatkan, dikuduskan, yang ada hubungan langsung dengan Allah untuk apa yang ada di hati-Nya, dengan jaminan kekal dan dilimpahi kasih.

Berkat manfaat terakhir adalah sukacita. Ayat 11, “Inilah yang Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” Jika ada sukacita dalam diri saya, itu adalah sukacita-Nya. Kehidupan Kristen bukanlah kehidupan yang dibatasi dan kekurangan. Ini hidup, “dengan sukacita yang tak terkatakan,” Dia berkata dalam Yohanes 16:22, “Kamu memiliki kesedihan sekarang, tetapi Aku akan melihatmu lagi dan tidak ada yang akan mengambil sukacitamu.” Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content