Saksi Mata untuk Natal

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Saksi Mata untuk Natal

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2019 · 15 December 2019

Kita hidup di waktu dimana kepastian dan keyakinan tentang apa yang benar tidak diterima. Sikap yang benar secara politis adalah sikap yang tidak pasti dan tidak ada hal absolut. Pendapat dan perasaan itu cenderung mengatur suasana hati kita pada saat ini. Dan gereja juga mengikuti pikiran inclusif macam ini yang ingin merangkul apa yang dipikirkan orang adalah kebenaran. Jadi gereja telah kehilangan fondasinya dan marilah kita berpaling kepada Yohanes, karena dia adalah rasul kepastian.

Dalam 4 ayat pertama dari 1 Yohanes 1 ini Anda akan menemukan 36 kali beberapa bentuk kata "tahu." Tidak ada pengelakan atau ketidakjelasan. Yohanes tahu apa yang dia bicarakan, dan dia yakin. Dia benar percaya apa yang ditulisnya. Dan dia ingin supaya kita merasa keyakinan yang sama. Inilah sangat bertentangan dengan suasana hati pada saat ini yang tampaknya hampir tidak peka, tidak mengasihi, dan tidak tahu kebiasaan masa kini. Tetapi inilah khususnya yang diangkat dan ditinggikan oleh Yohanes dalam suratnya.

Yohanes mengatakan ada kepastian teologis dari Injil. Ayat 20, “Kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan ini adalah Allah yang benar dan hidup kekal.” Yohanes juga ingin agar kita mengerti bahwa ada kepastian moral. Allah telah memberikan Hukum Taurat dan kita harus mengikuti hukum itu. Dan Yohanes ingin menegaskan bahwa ada kepastian dalam hubungan kasih. Ayat 7, “Saudara-saudariku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi karena kasih itu berasal dari Allah dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.”

Inilah bidangnya di mana kondisi spiritual setiap orang diuji. Dan siapa pun yang gagal ujian dalam salah satu kategori tersebut akan dinyatakan sebagai penipu dan pendusta. Jadi Allah melalui Yohanes memberikan kita beberapa hal mutlak dalam tiga kategori tersebut. Allah memberikan kita sebuah ujian dimana kondisi rohani sebenarnya dari kehidupan seseorang dapat diukur. Anda bisa tahu bagaimana Allah melihat hidup Anda. Jadi marilah kita baca teksnya.

1 Yohanes 1:1-4, “Apa yang ada sejak awal, yang telah kita dengar, yang telah kita lihat dengan mata kita, yang kita saksikan, dan yang telah kita raba dengan tangan kita tentang Firman hidup, 2 hidup yang telah dinyatakan, dan kita telah melihatnya dan sekarang kita bersaksi, dan menyatakan kepadamu tentang hidup kekal, yang ada bersama Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kita, 3 apa yang telah kita lihat dan dengar kita beritakan kepada Anda, supaya Anda juga dapat bersekutu dengan kita."

“Dan sesungguhnya persekutuan kita adalah dengan Bapa dan dengan Putra-Nya Yesus Kristus. 4 Dan semuanya ini kita tuliskan untuk Anda agar sukacita Anda menjadi sempurna.” Yohanes berkata, “Saya tidak memrbicarakan pengalaman transendental. Saya tidak membicarakan hal mistis. Saya tidak membicarakan suatu rumus rahasia. Tidak, saya memberi tahu Anda Firman hidup ini, karena saya mengalaminya. Saya mendengar Yesus. Saya melihat Dia dan menyentuh Dia.”

Yohanes 1:14 mengatakan, “Dan Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.” Kebenaran itu nyata dan Dia ada di sana. Natal adalah tentang kata inkarnasi. Kita menyanyikannya setiap tahun dalam lagu-lagu Natal kita. Jika Anda memahami kata inkarnasi, Anda akan mulai memahami apa artinya Natal. Di mana kita pergi untuk memahami makna Natal itu? Dua ayat terakhir dari teks kita ini memberi kita tujuan Natal.

Dan Yohanes menunjukkan kepada kita melalui surat ini bahwa memang ini semua dari Allah. Allahlah yang telah memberi kita Injil. Allahlah yang telah memberi kita perintah-perintah-Nya, yang harus kita taati. Dan Allahlah yang telah memberi kita kasih dan teladan kasih. Setelah pertama kali mengasihi kita, kita harus mengasihi Dia dan orang lain juga. Jadi kita dapat yakin akan iman Kristen, yang dinyatakan dalam sejarah, yang disaksikan oleh para rasul dan ditegaskan oleh Roh Kudus.

Mari kita melihat kedua ayat pertama untuk mengerti pengajaran Natal. Pertama, apa yang telah kita dengar. Apakah yang mereka dengar? Mereka mendengar Yesus berbicara. Nah Yohanes ada di situ ketika Yesus mengucapkan kata-kata yang keluar dari mulut-Nya, perumpamaan, cerita dan khotbah. Dia ada di situ bersama Yesus selama masa pelayanan-Nya dari awal sampai akhir. Dia ada di situ sesudah kebangkitan-Nya selama empat puluh hari, dan kadang-kadang dia bertemu dengan Tuhan dan mendengarkan-Nya.

Kita telah mendengar Dia secara lengkap dan terus-menerus. Untuk Yohanes itu enam puluh tahun yang lalu, tetapi itu masih merupakan kebenaran hidup di dalam hatinya. Kita melihat Dia dengan mata kita sendiri. Dia ada di situ ketika Yesus berkali-kali mengusir roh-roh jahat itu. Dia ada di situ ketika Yesus menyentuh mata orang buta dan mereka melihat. Dia ada di situ ketika Dia menutupi telinganya orang tuli sampai mereka bisa mendengar. Dia ada di situ ketika Yesus membangkitkan orang mati sampai mereka hidup kembali.

Yohanes berkata bahwa kita dapat yakin tentang Yesus Kristus. Dan itu dapat dibuktikan, yang hanya harus dilakukan adalah membaca kembali catatan Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Yohanes berkata, “Dan kita telah memegang-Nya.” Yesus mengatakan di Lukas 24:39, “rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Dan kita sudah tahu cukup banyak tentang Yohanes sampai dia bahkan bersandar di dada-Nya, benar?

Mereka melihat jauh ke dalam realitas tentang siapakah Kristus itu, kuasa-Nya untuk mengampuni, kuasa-Nya atas iblis, kuasa-Nya atas penyakit, kuasa-Nya atas kematian. Jadi Yohanes berkata saya bukan hanya melihat kejadian-kejadian itu, saya melihat maknanya. Saya melihat bahwa itu adalah Allah dalam daging manusia. Dia adalah saksi mata langsung. Ayat 2, “dan kita telah melihatnya dan sekarang kita bersaksi, dan menyatakan kepadamu tentang hidup kekal, yang ada bersama Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kita.”

Tanggung jawab saya, kata Yohanes, adalah untuk memberi kesaksian dan menyatakan kepada Anda hidup yang kekal. Sebagai saksi, sebagai orang yang telah melihat-Nya, saya harus memberikan kesaksian pribadi dari sudut pandang pengalaman. Manifestasi itu kemudian menjadi proklamasi. Kristus menyatakan diri-Nya kepada para rasul untuk menjadikan mereka saksi mata langsung sehingga mereka dapat menyampaikan Injil itu kepada orang lain. Dan sesudah diterima, itu akan dapat diteruskan lagi ke generasi berikutnya.

Petrus berkata bahwa ia adalah saksi mata atas kemuliaan Kristus pada saat ada transfigurasi. Semua kitab Perjanjian Baru yang ditulis oleh para rasul atau mereka yang dikaitkan dengan para rasul, memberi kita catatan saksi mata apostolik. Kitab Kisah Para Rasul mengatakan bahwa doktrin para rasul adalah isi khotbah dan ajaran serta pelajaran gereja. Jadi Kristus menyatakan diri-Nya kepada mereka, supaya sebagai saksi mata mereka dapat menulisnya.

Memang itu hal yang buruk bagi orang-orang yang datang, walaupun mereka menyebut diri mereka sarjana alkitab, dan menyerang firman Allah dan menyerang kejujuran dan integritas bukan saja dari Allah, Roh Kudus tetapi juga dari para saksi mata, yaitu para rasul. Yohanes mengatakan bahwa sudah pasti ini adalah pesan yang benar dan manifestasi yang benar dan pernyataan yang benar. Dan ada kepastian lain yang menarik. Yaitu kepastian persekutuan sejati.

Alasan kita menyatakan semua ini adalah ayat 3, “Supaya Anda juga dapat bersekutu dengan kita dan sesungguhnya persekutuan kita adalah dengan Allah Bapa dan Putra-Nya Yesus Kristus.” Persekutuan adalah kata koinōnia, yang berarti kemitraan. Natal itu bukan tentang hubungan relasional, itu bukan sosialisasi. Natal itu berarti bahwa kita harus bersekutu dengan Allah pada mulanya, dan kedua kita perlu hidup bersama-sama dengan semua orang.

Marilah kita pertama-tama melihat apa artinya persekutuan dengan Allah. Yohanes 1:4 mengatakan, “Dan di dalam Dia (Kristus) ada hidup.” Yohanes 5:26, “Sama seperti Bapa memiliki hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian pula Ia memberikan kepada Anak untuk memiliki hidup dalam diri-Nya.” Itu berarti Dia memiliki hidup setara dengan Allah Bapa. Dia pada dasarnya sama. Dan kemudian dia berkata dalam Yohanes 5:40, “Kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.” Kristus adalah hidup; Dia membawa hidup dan Dia memberi hidup.

1 Korintus 1:9 mengatakan, “Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. Ketika Anda diselamatkan, Anda dipanggil untuk bermitra dengan Kristus. “Dia yang bersatu dengan Tuhan adalah satu roh.” Artinya ada hubungan bersama dalam kehidupan sehari-hari. Pemberitaan Injil itu menghasilkan iman, dan seseorang yang beriman kepada Kristus dapat masuk ke dalam kemitraan nyata dengan orang-orang percaya lain. Itulah artinya berbagi hidup yang nyata.

Kekristenan itu unik. Itu tidak mengatakan inkarnasi itu biasa, tetapi Kekristenan mengatakan itu mungkin. Dikatakan bahwa Allah begitu dekat sehingga hal itu mungkin, tetapi ia begitu sukar dipahami sehingga inkarnasi Allah dalam pribadi Yesus Kristus adalah suatu peristiwa tersendiri. Kekristenan memiliki pandangan unik tentang hal ini yang membedakannya dari agama lain. Natal juga bersejarah. Lihatlah apa yang dikatakan Yohanes: Kami melihatnya. Kami mendengarnya dengan mata kami sendiri, telinga kami sendiri. Kami merasakannya, kehidupan abadi ini.

Ketika kita memberi Anda kisah tentang Yesus yang berjalan di atas air, tentang Yesus yang bangkit dari kematian, tentang Yesus yang mengucapkan kata-kata ini, ini bukan legenda. Ini bukan hal-hal yang kita buat. Ini bukan perumpamaan rohani yang luar biasa. Ini adalah hal-hal yang kami lihat. Kami melihat-Nya melakukan ini. Kami mendengar-Nya. Dengan kata lain, doktrin Natal adalah bahwa Allah menjadi historis. Palungan, kebangkitan dan kisah Yesus benar-benar terjadi dalam sejarah.

Ini benar-benar bertentangan dengan apa yang diyakini kebanyakan orang. Rata-rata orang mengatakan ini adalah kisah yang luar biasa, tetapi itu adalah perumpamaan, legenda. Itu semua tidak benar-benar terjadi. 1 Yohanes 1:1-2 mengatakan: Ini adalah dusta yang Anda baca dalam Perjanjian Baru atau mereka adalah saksi mata, tetapi itu tidak mungkin legenda. Saksi mata itu memberi tahu kita apa yang benar terjadi. Dan Alkitab menyertakan detail yang realistis, tetapi legenda itu tidak.

Ketika Yohanes berkata, “Aku melihat-Nya, aku merasakan-Nya, aku mendengar-Nya dengan telingaku sendiri, aku melihat-Nya dengan mataku sendiri," semua orang akan langsung tahu bahwa dia adalah saksi mata. Oleh karena itu, para pembaca Perjanjian Baru tahu apakah ini adalah dusta bikinan atau mereka adalah saksi mata yang benar. Jika mereka bohong, itu adalah dusta paling bodoh yang pernah dibuat, karena kisah-kisah ini ditulis waktu orang-orang yang terlibat masih hidup.

Jika Anda menulis bahwa 500 orang melihat Yesus bangkit dari kematian di Lembah Kidron, Anda tidak akan menulisnya 40 tahun kemudian sesuai dengan waktu Injil ditulis. Anda akan menulisnya 100 tahun kemudian, waktu semua orang di Lembah Kidron pada saat itu sudah mati. Jika Anda berbohong bahwa 500 orang melihat Yesus di Lembah Kidron, dan orang-orang itu masih hidup di Lembah Kidron yang berada di sana pada waktu itu, Anda tidak pernah akan dipercaya.

Tetapi orang-orang percaya itu semuanya, karena pada saat mereka menulis kisah itu, mereka tidak dibantah. Makna Natal adalah bahwa Yesus Kristus benar-benar hidup, dan dia benar-benar mati. Itu terjadi dalam sejarah. Apa masalahnya? Orang-orang berkata, "Saya suka ajaran Yesus. Saya suka arti dari kisah-kisah ini. Arti dari kisah-kisah ini adalah untuk saling mengasihi, saling melayani. Tetapi tidak masalah jika hal-hal itu benar-benar terjadi. Yang penting adalah bahwa Anda orang baik.”

Ironi yang hebat adalah bahwa itu adalah doktrin pembenaran oleh perbuatan. Ketika seseorang mengatakan itu, mereka mengatakan tidak masalah bahwa Yesus benar-benar menjalani kehidupan yang seharusnya kita jalani dan mati dengan kematian dimana seharusnya kita mati; yang penting adalah kita bisa mengikuti ajarannya. Itu adalah sebuah doktrin yang mengatakan: Saya tidak terlalu bejat sehingga saya membutuhkan orang untuk datang dan menjadi baik bagi saya. Saya bisa menjadi baik sendiri. Allah tidak begitu suci sehingga harus ada hukuman untuk dosa.

Injil bukanlah bahwa Yesus Kristus datang ke bumi untuk memberi tahu bagaimana kita harus hidup. Kita kemudian hidup baik, dan kemudian Allah berutang berkat bagi kita. Tidak. Injil itu adalah bahwa Yesus Kristus datang ke bumi, menjalani kehidupan yang seharusnya kita jalani, dan mati dengan kematian dimana seharusnya kita mati. Jadi ketika kita percaya kepadanya, kita diterima dan menjalani hidup yang bersyukur untuk-Nya. Dengan kata lain, jika hal-hal ini tidak terjadi, kita tidak bisa diselamatkan oleh anugerah.

Jika hal-hal ini tidak terjadi, jika itu hanya perumpamaan, apa yang Anda katakan adalah Anda percaya doktrin keselamatan oleh perbuatan, bahwa jika Anda berusaha cukup keras dan melakukan hal-hal baik, Allah akan menerima Anda. Doktrin Natal adalah bahwa Yesus datang. Jika Yesus tidak datang, saya tidak ingin berada di sekitar kisah-kisah Natal ini yang mengatakan kita perlu berkorban, kita harus rendah hati dan kita perlu penuh kasih agar bisa diselamatkan.

Semua itu hanya akan menghancurkan kita ke tanah, karena dengan usaha kita sendiri kita pasti gagal total, kita tidak sanggup menjalani hidup suci, sehingga Natal menjadi sesuatu yang menyedihkan. Setiap tahun saya melihat cerita di internet yang mengatakan Natal untuk beberapa orang adalah waktu depresi. Tetapi tidak seperti itu, jika Anda percaya kedua ayat pertama ini, Natal bukan hanya kisah inspiratif yang dapat kita jalani, tetapi itu juga doktrinal dan historis, tentang Allah yang memberikan kita jalan untuk diselamatkan.

Ayat 3 dan 4 memberi tahu kita bahwa Yesus Kristus telah datang ke bumi, Allah telah menjadi manusia dan menjalani hidup yang seharusnya kita jalani, dan mati kematian dimana seharusnya kita mati, sebagai sang Juru Selamat, bukan hanya sebagai guru atau teladan. Maka Natal akan melakukan beberapa hal untuk Anda. Itu akan membuat Anda sangat bersyukur, dan bahagia memiliki hubungan pribadi dengan Allah, dan bebas untuk bersekutu dengan orang lain. 1 Yohanes 1:3 mengatakan, "Persekutuan kita adalah dengan Allah Bapa dan Putra-Nya."

Kata persekutuan ini, berarti bahwa jika Yesus Kristus telah datang, dan jika Natal itu benar, maka kita memiliki dasar untuk berhubungan pribadi dengan Allah. Allah bukan lagi ide yang jauh, tetapi kita dapat mengenal-Nya secara pribadi. Jika Yesus Kristus benar-benar adalah Allah dalam daging, kita akan tahu lebih banyak tentang Allah. Dia akan menjadi seseorang yang bisa kita hubungkan. Jika Yesus adalah apa yang dia katakan, kita memiliki 500 otobiografi dari Allah.

Lihatlah apa yang telah Allah lakukan untuk membuat Anda mengenalnya secara pribadi. Natal adalah undangan untuk mengenal Kristus secara pribadi. Dia berkata, “Saya tidak ingin menjadi sebuah konsep; Saya ingin menjadi teman Anda.” Orang Yunani dan Romawi dan bahkan orang yang beragama ini percaya bahwa yang ilahi itu tidak akan turun ke bumi. Tetapi makna Injil Natal adalah bahwa keselamatan dalam kerajaan Allah telah datang ke dunia ini. Dunia ini begitu penting sehingga Dia menjadi daging fisik.

Kerajaan Allah itu ada di sini untuk mentransformasikan dunia ini, dan untuk menyelamatkan kita dari diri kita sendiri. Masa depan Injil itu adalah surga baru dan bumi baru. Inkarnasi itu memberi kita hubungan dengan Allah. Yesus berkata di Matius 20:28, “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Kita ditrans-formasikan dari selalu memikirkan diri kita sendiri, menjadi lebih memikirkan orang lain dan mendekati mereka.

Dan mengapa kita perlu lebih memikirkan orang lain? Karena pada Amanat Agung dalam Matius 28:18-20 Yesus berkata, “Kepada-Ku telah diberikan segala otoritas di surga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu; dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Natal memberikan kita sukacita. Tidak peduli seberapa buruk keadaannya, sukacita itu berarti mengetahui bahwa Allah telah menyediakan tempat bagi Anda. Kebanyakan orang takut melibatkan diri kita dalam kehidupan orang lain. Tetapi inkarnasi berarti bahwa Yesus Kristus, Allah sendiri, telah melibatkan diri dalam kehancuran kita. Dia terlibat secara besar-besaran. Dia membayar harga supaya kita diselamatkan, dan dia mati di kayu salib. Jadi, Anda juga harus melibatkan diri dengan orang lain, Amin? Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content