Pekerjaan atau Anugerah

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Pekerjaan atau Anugerah

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2019 · 6 October 2019

Kita kembali ke surat Paulus yang luar biasa ini yang ditulis pada permulaan pelayanannya untuk menghadapi masalah dari orang yang merusak Injil itu terus-menerus. Orang melakukan itu karena Setan melakukannya. Injil sajalah yang menyelamatkan, dan karena itu Setan ingin membingungkan orang tentang Injil itu. Seluruh dunia bingung ketika membicarakan Injil, tentang hal keselamatan dan kebenaran dengan Allah.

Bahkan gereja Yesus Kristus, termasuk para pemimpin dan umatnya, sebagian besar telah tersihir, oleh doktrin palsu yang sama yang mempengaruhi dunia. Hari ini kita hidup di dunia yang sama seperti yang dijalani Paulus; tetapi ini adalah dunia di mana ada kebenaran tunggal. yaitu Injil Yesus Kristus dalam Kitab Suci: rencana keselamatan Allah oleh iman saja, tanpa perbuatan.

Tetapi pada masa kini kita hidup, kebanyakan orang memiliki korupsi mereka sendiri tentang Injil, dimana mereka berpikir bahwa Allah berutang surga kepada mereka karena mereka adalah orang baik, orang yang beragama, orang yang bermoral, orang filantropis, atau mereka bukan penjahat. Dan walaupun mereka jahat, Allah masih berutang surga kepada mereka karena ada penjahat lain yang jauh lebih buruk daripada mereka.

Hujatan hanya bisa terjadi waktu Injil dikorupsi. Jadi sebagian dari tanggung jawab orang percaya adalah untuk memastikan bahwa kita mengerti Injil dengan jelas. Karena kalau tidak, seperti yang kita lihat minggu lalu dalam Galatia 3:1, orang Galatia bodoh itu adalah orang percaya sejati, tetapi mereka telah disihir. Mereka benar-benar disihir, seolah-olah mereka berada di bawah semacam mantra, sampai rela menerima Injil palsu.

Paulus berkata, “Aku bahkan tidak bisa percaya seberapa cepat kamu pindah dari kebenaran ke Injil yang lain, yang bukan injil lain, padahal kamu seharusnya tahu Injil yang benar. Siapa pun yang memberitakan Injil lain kepada Anda, biarlah dia terkutuk.” Dan dia mengatakan itu dua kali. Namun demikian, orang-orang Galatia yang adalah orang-orang percaya sejati yang percaya kepada Injil, mereka disihir karena kebodohan.

Kita melihat itu dalam pesan saya dari lima ayat pertama itu di minggu lalu. Dan Paulus menanyakan mereka, “Ingatlah pengalamanmu. Anda telah bertemu dengan Kristus. Anda telah melihat kematian-Nya dengan jelas dan betapa pentingnya kematian dan kebangkitan-Nya; Anda percaya itu. Anda telah dilahirkan kembali oleh mukjizat Allah Bapa, dan Anda telah menjadi bait suci Roh Kudus.

Jadi kalian telah menerima Tritunggal sepenuhnya oleh iman, bukan oleh perbuatan. Mengapa Anda sekarang bodoh karena disihir oleh orang-orang yang mengatakan bahwa keselamatan kalian memerlukan perbuatan? Kalian sudah memiliki keselamatan penuh: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Orang Yudiazer ini datang dari Yerusalem dan mereka mengajar kepalsuan: "Kecuali kamu disunat dan mengikuti adat istiadat Musa, kalian tidak bisa diselamatkan.”

Masalah ini dibawa kepada para pemimpin gereja di Yerusalem untuk mencari tahu pendapat para rasul. Mereka mengadakan pertemuan yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 15. Para rasul, para penatua berkumpul dan mereka membicarakan hal-hal ini, dan mereka berkata dalam ayat 11, “Kami percaya bahwa kami diselamatkan melalui anugerah Tuhan Yesus Kristus, dan mereka juga memperoleh hal yang sama.” Keselamatan adalah karena anugerah oleh iman, tanpa ada perbuatan.

Ajaran Alkitab tentang hal ini jelas. Dalam Kisah Para Rasul 16:30-31, Paulus berbicara kepada kepala penjara di Filipi yang menanyakannya, “Apakah yang harus saya lakukan untuk diselamatkan?” Paulus menjawab, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan Anda akan diselamatkan.” Di Yohanes 1:12, rasul Yohanes berkata, “Mereka yang percaya pada nama-Nya adalah anak-anak Allah.” Yesus berkata di Yohanes 3:16, “Siapa pun yang percaya kepada Anak Manusia, akan beroleh hidup kekal.”

Dan sudah jelas dari Alkitab bahwa tidak ada pekerjaan dimana kita dapat memperoleh kebenaran kita. Yesaya 64:6 mengatakan, “Segala kesalehan kita seperti kain kotor.” Kita benar bejat sampai ke intinya, sampai ke tulang. Tidak ada sesuatu dalam diri kita yang dapat menyenangkan Allah. Tidak ada sesuatu di dalam diri kita yang dapat melakukan apa pun untuk memuliakan Dia dengan cara dimana Dia layak dihormati oleh kebenaran sempurna.

Galatia 3 adalah surat Paulus bagian doktrinal. Di sini Paulus menerangkan keselamatan oleh iman itu. Dia menulis dengan hati yang diilhamkan oleh Allah melawan orang-orang Yudiazer. Mereka membawa injil palsu yang mengutukkan, karena siapa pun yang menyebarkan injil palsu itu dikutuk. Dan kepalsuan itu adalah bahwa mereka mengajarkan bahwa keselamatan bukan oleh iman saja, tetapi oleh iman ditambah sesuatu yang lain.

Semuanya benar, tetapi mereka tetap disihir. Jadi di sini, khususnya dalam Galatia 3, dan di Galatia 4, Paulus akan membuktikan bahwa keselamatan terjadi hanya oleh iman. Pertama, ia membuktikannya dari pengalaman mereka dalam Galatia 3:1-5. Kemudian dia membuktikannya lebih jauh dari itu di Galatia 3:6, dengan Firman yang adalah sumber sisa pembahasannya tentang topik penting ini.

Dan bagi Paulus, Firman itu adalah Perjanjian Lama. Paulus menunjukkan kepada kita bahwa keselamatan itu selalu diberikan oleh iman saja. Karena manusia selalu berdosa, ia tidak mampu mencapai standar kebenaran Allah. Dan supaya mereka menjadi orang benar, Allah harus memberikan itu kepada mereka, dan Dia mengabulkannya hanya ketika mereka percaya kepada-Nya, dan mengakui Dia sebagai Yang dapat dipercaya. Nah pahlawan orang Yudiazer ini adalah Abraham, bapak Israel.

Abraham sangat berarti bagi mereka. Berulang kali dalam kisah Injil, orang-orang Yahudi bersandar kepada Abraham sebagai bapa mereka. Dan sebagai bapa mereka, dia mewariskan kepada mereka silsilah Yahudi mereka, dan asumsi sepanjang sejarah Israel adalah jika Anda orang Yahudi, Anda baik-baik saja dengan Allah. Itulah yang diyakini oleh orang-orang Yahudi pada zaman Tuhan kita; dan bahkan pada hari ini banyak orang percaya hal itu.

Semuanya mulai dalam Kejadian 12:2-3, “Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: 2 Aku akan menjadikan engkau bangsa yang besar; Aku akan memberkati engkau dan menjadikan namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat. 3 Aku akan memberkati orang yang memberkati engkau, dan Aku akan mengutuk orang yang mengutuk engkau; dan olehmu semua keluarga di muka bumi akan diberkati.” Allah akan memanggil orang-orang kepada siapa Dia akan memberikan wahyu ilahi-Nya, yakni orang-orang yang akan menjadi bangsa saksi-Nya di dunia.

Itulah tujuan mereka. Bukannya Ia merancang untuk menyelamatkan bangsa itu secara rohani. Bahkan sebagian besar orang Yahudi sepanjang sejarah manusia sekarang ada di neraka. Mereka tidak diselamatkan oleh janji melalui Abraham, Allah akan membangun bangsa itu. Ini jelas dalam Roma 2:28-29, karena dikatakan di sana, "Dia bukanlah orang Yahudi secara lahiriah, tetapi dia adalah orang Yahudi yang di sunat hatinya.” Dan lagi dalam Roma 9:6, "Tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel.”

Bangsa Israel berada di bawah perlindungan Allah sebagai bangsa untuk menjadi saksi bagi-Nya, tetapi itu tidak memberi mereka hak keselamatan pribadi. Dan keselamatan itu selalu bersifat pribadi, selalu internal dan selalu spiritual. Itu tidak pernah nasional; tidak pernah eksternal; tidak pernah secara fisik. Allah akan memanggil umat yang akan diberikan wahyu-Nya, untuk menjadi saksi-saksi-Nya.

Abraham berusia 75 tahun ketika dia mengikuti perintah Allah dan meninggalkan Haran bersama istrinya, Sara. Allah berfirman, “Aku akan memanggilmu, dan dari keturunanmu Aku akan menghasilkan bangsa yang besar yang akan memberkati seluruh dunia.” Abram sekarang adalah seorang yang beriman kepada Allah yang benar. Dalam Kejadian 14:22 dia mengatakan, “Aku bersumpah kepada Tuhan, Allah Yang Mahatinggi, pemilik langit dan bumi.”

Abram telah meninggalkan semua dewa-dewa dari keluarganya sebelum itu. Allah datang lagi kepadanya dalam Kejadian 15:1, dan mengatakan kepadanya supaya jangan takut, “Aku adalah perisaimu. Pahalamu akan sangat besar.” Dia diberitahu bahwa dia akan menjadi bapak bangsa-bangsa; tetapi dia belum memiliki satu anakpun. Ayat 2, “Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku tidak mempunyai anak, dan pewaris rumahku adalah Eliezer dari Damsyik itu?”

Dia adalah pelayan utamanya; jika tidak ada putra, warisan itu akan diberikan kepada putra pelayan utama itu. Ayat 4-5, “Maka datanglah firman Tuhan kepadanya, “Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu; melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu. 5 Lalu Dia membawa Abram ke luar serta berfirman, "Coba hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya, “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”

Ayat 6, “Lalu percayalah Abram kepada Tuhan - inilah ayat kunci - “maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Iman Abramlah yang menyebabkan Allah memperhitungkannya dengan kebenaran ilahi. Itulah keselamatan oleh iman. Abram adalah prototipe iman. Abram bukan hanya secara fisik menjadi bapa orang Yahudi, tetapi secara rohani ia adalah prototipe, bapa dari semua orang yang percaya Allah sepanjang sejarah manusia.

Jadi Allah memberinya sebuah bangsa secara fisik, tetapi juga melalui bangsa itu datang sang Mesias, dan melalui Mesias itu datang satu keluarga dunia oleh iman. Itu melekat pada janji Kejadian 12. Sekarang orang-orang Yahudi berkata, “Benar, Abraham adalah polanya. Ya, dia percaya Allah.” Tetapi bagaimana Allah akan menyediakan benih ini? Maka Sara menyarankan agar dia membuat hamil salah satu pelayan.

Dan dia hamil dan melahirkan Ismael, yang adalah bapa dari orang-orang Arab. Itu adalah masalah yang terus terjadi sepanjang sejarah manusia, karena konflik Arab-Israel berasal dari Hagar dan Ismael. Sepuluh tahun telah berlalu dan masih belum ada anak. Kemudian anak itu lahir dan Abraham berusia sembilan puluh sembilan tahun. Kejadian 17:2, “Aku akan membuat perjanjian-Ku antara Aku dan engkau, dan Aku akan berlimpah melipatgandakan engkau.”

Kejadian 17:9-11, “Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus mengikuti perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. 10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.”

Setidaknya empat belas tahun setelah Kejadian 15:6, ia percaya Allah dan itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran, Abraham disunat pada waktu ia orang tua. Keselamatan itu tidak datang kepadanya karena sunatan. Hukum baru diberikan ratusan tahun setelah Abraham, jadi ia tidak diselamatkan karena mematuhi hukum dan upacara Musa. Tidak ada upacara sunatan ketika Abraham diperhitungkan benar.

Filipi 3:3, “Kita adalah sunatan yang menyembah Kristus dalam Roh.” Yang terjadi pada kita adalah pembersihan rohani. Mengapa dipilih simbol khusus itu? Sunatan adalah lambang pembersihan, dan juga perlindungan. Abraham dinyatakan benar oleh Allah, waktu ia belum disunat, dan juga sebelumnya tahu Hukum Musa atau upacara apa pun. Dari sudut pandang manusia Allah itu memberi Abraham janji yang sangat luar biasa.

Dalam Kejadian 22, Ishak ada bersama Abraham. Mereka naik Gunung Moriah, untuk mempersembahkan korban. Dan Allah berkata kepada Abraham, “Ishak adalah korban itu. Letakkanlah dia di atas mezbah dan bunuhlah dia.” Dan Abraham mengangkat pisaunya. Ibrani 11:19 mengatakan: ia percaya bahwa jika Ishak mati, Allah akan membangkitkannya dari kematian. Abraham percaya bahwa dia dan Sarah akan memiliki keluarga besar yang akan memenuhi bumi.

Itu adalah gambar pengorbanan Kristus yang akan datang. Roma 4:3, Apa yang dikatakan Alkitab? “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, dan itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.” Nah untuk orang yang tidak bekerja, tetapi percaya kepada-Nya yang membenarkan orang fasik, imannya diperhitungkan sebagai kebenaran.” Kebenaran datang kepada Abraham dari Allah karena dia percaya. Apakah dia orang benar? Tidak, dia tidak benar.

Kemudian Paulus mengutip di Roma 4:6 dari Mazmur 32 bahwa Allah mengampuni orang-orang durhaka, menutupi dosa orang berdosa; dan Dia melakukannya oleh iman. Dan kemudian Paulus menanyakan, dalam Roma 4:9, “Apakah dia disunat atau tidak disunat?” Ya, dia tidak disunat. Apakah dia mematuhi hukum?” Tidak. Belum ada hukum Taurat.” Ini adalah argumen alkitabiah bahwa Anda tidak dapat menambahkan pekerjaan untuk keselamatan, itu hanya oleh iman saja.

Nah orang Yahudi berpikir mengikuti Abraham sudah cukup. Dalam Matius 3, Yohanes Pembaptis datang dan berkhotbah kepada orang Yahudi. Dan pada dasarnya ia memberi tahu mereka bahwa mereka sama seperti orang-orang kafir, karena ia berkata, “Kalian harus dibaptis; Saya ada di sini untuk membaptis kalian.” Dan hanya orang non Yahudi yang ingin menjadi penganut agama Yahudi dibaptis di dunia mereka. Jadi itu adalah baptisan pengikut baru.

Lalu Yohanes Pembaptis mengatakan ini: “Dan jangan mengira bahwa kamu dapat berkata kepada dirimu sendiri, ‘Kami memiliki Abraham untuk bapa kami. Karena aku berkata kepadamu, bahwa dari batu-batu ini Allah dapat mengangkat anak-anak kepada Abraham. Kapak sudah diletakkan di akar pohon; dan Anda akan ditebang dan dibuang ke dalam api.” Ini adalah kenyataan. Mereka bersalah dengan mempercayai leluhur Abraham mereka.

Dalam Yohanes 8:32, Yesus berbicara dengan orang Yahudi, dan Dia berkata kepada mereka bahwa mereka tidak tahu kebenaran tentang Allah, mereka tidak tahu kebenaran tentang keselamatan. Dia berkata, "Jika kamu mendengarkan Aku, kamu akan tahu kebenaran, dan kebenaran itu akan membebaskanmu. 33 Lalu mereka menjawab, "Kami adalah keturunan Abraham, yang tidak pernah diperbudak siapa pun. 34 Kata Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa.”

Ayat 38-39,44, “Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan; dan demikian juga kamu berbuat apa yang kamu dengar dari bapamu. 39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus, "Jikalau kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. 44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.”

Galatia 3:7-9, “Karena itu, yakinlah bahwa orang-orang yang beriman adalah anak-anak rohani Abraham. 8 Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: ‘Olehmu segala bangsa akan diberkati.’ 9 Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.” Itu menjadi kata Perjanjian Baru untuk mengidentifikasikan semua orang Kristen. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content