Manusia di Taman Eden

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Manusia di Taman Eden

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2018 · 4 November 2018

Puncak penciptaan itu datang pada hari ke enam. Tidak ada proses evolusi dari jenis ke jenis lain. Bahkan Allah menciptakan alam semesta seperti yang kita ketahui sekarang dengan semua keragaman dan keanekaragamannya dalam enam, 24-jam hari. Tetapi pada hari ke enam, tindakan terakhir dari ciptaan-Nya adalah penciptaan pria dan wanita menurut gambar-Nya sendiri. Dan sisa dunia yang diciptakan-Nya hanyalah panggung di mana pria dan wanita itu adalah peran utama dalam sejarah.

Allah menciptakan manusia dalam gambar-Nya sendiri berarti dengan adanya kesadaran diri, dengan kepribadian, dengan rasionalitas, dengan kecerdasan, dengan kreativitas dan kemampuan untuk menjalin hubungan. Kemudian Dia memberikan manusia kedaulatan atas seluruh dunia yang diciptakan dan sumber daya yang luas dan kaya itu. Dengan penciptaan manusia, maka kisah nyata itu dimulai. Sejarah bukan tentang materi, itu bukan tentang bintang-bintang dan planet, ini bukan tentang bumi dan binatang.

Kisah nyata adalah kisah manusia. Segala sesuatu yang lain adalah latar belakang untuk kisah manusia dan penebusannya. Ini dimulai dari Kejadian 2:4 hingga akhir Kejadian 50:26. Dan inilah kisah manusia. Ayat 4 memulai kisah tentang generasi-generasi langit dan bumi ketika mereka diciptakan pada hari Tuhan Allah menciptakan surga dan bumi. Ini adalah generasi-generasi manusia ketika Allah menciptakan alam semesta.

Tidak ada konflik di antara kisah penciptaan dalam Kejadian 1 dan kisah dalam Kejadian 2. Dalam Kejadian 1, kalian memiliki fakta sederhana tentang penciptaan manusia. Dalam Kejadian 2, kalian memiliki rincian dari ciptaan itu. Kejadian 2:4 membawa kita kembali ke hari ke enam dan pandangan yang lebih terperinci tentang penciptaan manusia. Sekarang perhatikan hal berikut: penciptaan manusia, lokasi manusia, panggilan manusia dan hubungan manusia.

Nah terakhir kali kita melihat penciptaan manusia dalam Kejadian 2: 5-7 dan menurut ayat 5 dikatakan, “Ketika benih yang bertunas belum ada di tanah dan tidak ada tanaman kecil di ladang yang telah muncul - karena Tuhan Allah belum menurunkan hujan, dan tidak ada orang yang mengerjakan tanah itu.” Tetapi kita tahu dari Kejadian 1 bahwa pohon-pohon dan tanaman telah diciptakan Allah pada hari ketiga.

Jadi apa pun tanaman baru ini, mereka bukanlah pohon-pohon dan tanaman yang sama yang diciptakan pada hari ketiga. Ketika manusia diciptakan, tidak ada duri, dan tidak ada rumput liar. Kejadian 3:18 mengatakan kepada kita bahwa bagian dari kutukan itu ada semak dan duri atau rumput liar. Jadi karena kutukan, Allah menciptakan rumput liar. Tanaman macam itu tidak ada pada hari ke enam karena tidak ada dosa.

Kedua, tidak ada hasil panen. Ini mengacu pada jenis tanaman yang harus ditanam manusia dengan mengolah tanah. Itulah mengapa dikatakan di akhir Kejadian 2: 5, "hal-hal ini tidak ada karena tidak ada hujan di bumi dan tidak ada orang yang mengolah tanah." Ini adalah hal-hal yang terjadi setelah kejatuhan. Musa memberi tahu kita bahwa ketika manusia diciptakan, tidak ada semak dan duri dan tanah yang tidak perlu diolah.

Banyak makanan ada di dalam penciptaan asli. Dan mereka bertumbuh oleh ciptaan Allah dengan cara yang sempurna dan sangat baik seperti dikatakan dalam Kejadian 1:31, "Segalanya sangat baik." Tidak perlu menanamkan tanaman ini dengan keringat di alis sambil kerja keras. Tidak perlu melawan semak dan duri yang bertumbuh yang menghambat pertumbuhan panen setelah ada Kejatuhan.

Kejadian 2:5 mengatakan bahwa tidak ada rumput liar di bumi karena Allah belum menurunkan hujan ke bumi. Nah setelah Kejatuhan, hujan tidak turun sampai ada banjir seluruh dunia. Ketika kejatuhan datang di Taman dan Allah mengutuk bumi, pada waktu itulah menurut Kejadian 3:18, "rumput liar datang." Jadi orang-orang itu harus melindungi tanaman dan menanamnya dan menjaganya dan mengolahnya dan melindunginya dari semak dan duri itu.

Hujan adalah penghakiman dari Allah ketika Dia memberhentikan aliran air yang pernah ada, yang terus mengalir ketika air muncul dengan sendirinya dari sumber-sumber di bawah tanah. Seluruh bumi pada awalnya terus-menerus diairi dari bawah. Dan di bumi yang luar biasa itu, Allah menyediakan segalanya untuk kebutuhan dan kesenangan manusia. Segala sesuatu menghasilkan sepenuhnya apa yang dianggap perlu oleh Allah.

Dan di sana Dia menempatkan manusia yang telah Dia bentuk. Seluruh bumi sangat baik, Kejadian 1:31 mengatakan. Tetapi Allah memberikan manusia tempat tinggal khusus. Allah menanam sebuah taman ke arah timur dan di sana Ia menempatkan manusia yang telah Ia bentuk. Sekali lagi tidak ada kesaksian di mana pun di halaman Alkitab bahwa manusia berevolusi, selalu Allah yang membentuknya dan yang menciptakannya.

Jadi rumah manusia adalah taman khusus yang Allah buat untuk sukacitanya dan kegembiraannya yang dinamakan Eden. Eden sebenarnya berarti tempat yang seluruhnya diairi dengan baik. Karakter taman itu adalah bahwa seluruhnya disirami dengan baik. Semuanya subur, semuanya berkembang. Bahkan orang Babel menamakan tanah hijau yang subur di mana semuanya disirami dengan baik, Edenu.

Sekarang kita belajar sedikit tentang Taman ini dari beberapa bagian lain dari Kitab Suci. Lihatlah Yehezkiel 28:12 di mana kita memiliki deskripsi di sini melawan Raja Tirus, dimana sarjana Alkitab mengaitkannya sebagian besar dengan Setan di mana ia sebenarnya berbicara melalui Raja Tirus yang ada di belakangnya, yaitu Lucifer, malaikat yang jatuh itu, yang adalah Setan.

Ayat 12-14, “Kamu pernah menjadi lambang kesempurnaan, penuh kebijaksanaan dan sempurna dalam keindahan. 13 Anda berada di Eden, taman Allah; setiap batu mulia adalah penutupmu, sardius, topaz dan intan, batu pirus, batu yakut, ratna, cempaka, batu nilam, zamrud dan batu alkali merah. Perhiasan emasmu pun banyak. Mereka disediakan pada hari engkau diciptakan,

14 Engkau adalah kerubi pengawal yang diurapi. Saya menempatkan engkau; engkau berada di gunung suci Allah; engkau berjalan di tengah-tengah batu api.” Dia mengatakan dalam ayat 16, “Aku mengusir engkau sebagai hal yang najis dari gunung Allah, dan aku menghancurkanmu, kerubi pengawal.” Sekarang kita belajar bahwa taman ini bukan hanya penuh tanaman dan pohon, tetapi juga penuh batu mulia dan it semua berhubungan dengan keindahan malaikat yang jatuh ini.

Perhatikan Yehezkiel 31 juga memberi kita wawasan tentang Eden. Ini adalah penghakiman Firaun. Ayat 3, itu adalah pohon cemara di Libanon dengan cabang-cabang yang indah dan sangat tinggi dan puncaknya berada di antara awan dan dia berbicara tentang keadaan Asyur. Dan kemudian di ayat 8, ada sarkasme, bahkan pohon cemara di taman Allah tidak dapat menandingi mereka. Ini memberitahu kita bahwa Eden memiliki pohon-pohon cemara.

Sekarang kembali ke Kejadian 2:9, manusia menemukan bahwa dari tanah Tuhan Allah menumbuhkan setiap pohon yang menyenangkan bagi penglihatan dan baik untuk dimakan. Sekarang seluruh bumi ditutupi dengan tumbuh-tumbuhan dan pepohonan. Jenis yang ada di mana-mana dibuat pada hari ketiga. Tetapi Allah mengambil yang terbaik dan yang paling indah dan tukang kebun ilahi itu memutuskan bahwa Anda dapat memilih.

Tetapi juga ada pohon supranatural disitu. Akhir ayat 9, "Pohon kehidupan juga di tengah-tengah taman." Dan kemudian pohon lain disebut, “Pohon yang memberi pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.” Sekarang tiba-tiba di tengah-tengah berbagai pohon yang menakjubkan ini yang telah dipilih Allah untuk menjadi rumah khusus manusia, kita diperkenalkan dengan dua pohon yang memiliki sifat yang menunjukkan bahwa mungkin mereka bukan pohon alami.

Sudah pasti pohon pertama memiliki properti supranatural. Itu adalah pohon kehidupan di tengah-tengah taman. Apa yang dikatakan kepada kita adalah bahwa ia memiliki sifat-sifat khusus untuk menopang kehidupan kekal dalam diri orang yang memakannya. Ketika orang makan dari pohon itu, mereka akan hidup untuk selamanya. Pohon ini ditempatkan tepat di tengah-tengah taman.

Dan pohon ini begitu kuat dalam menopang kehidupan abadi, bahkan setelah Adam dan Hawa jatuh, setelah mereka menjadi manusia berdosa yang fana, jika mereka makan dari pohon itu, mereka akan hidup kekal.” Jadi menurut Kejadian 3:22, "manusia perlu dicegah makan buah pohon yang memberi hidup kekal itu, supaya dia jangan hidup untuk selama-lamanya.”

Hidup selamanya sebagai orang berdosa adalah nasib yang lebih buruk daripada kematian. Di antara orang Yahudi, pohon kehidupan menjadi ungkapan yang digunakan beberapa kali dalam kitab Amsal. Dan itu digunakan untuk mengekspresikan kesenangan hidup dan kesukaan terbesar. Ketika orang-orang Yahudi mengatakan bahwa sesuatu adalah seperti pohon kehidupan, mereka menyatakannya dengan penghargaan tertinggi. Saat Adam dan Hawa berdosa, mereka harus dipisahkan darinya.

Tetapi ada pohon lain di taman itu, ayat 9, menyebutnya pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ini benar adalah pohon yang memiliki buah. Dalam gambaran kalian dapat melihat Hawa atau Adam makan buah apel, tetapi kita tidak tahu jenis apa buah ini. Di tengah-tengah taman itu ada pohon kehidupan dan juga ada pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Tetapi jika manusia makan dari pohon itu, dia akan mati.

Jadi di seluruh bumi yang diciptakan, di Taman Eden yang megah itu, hanya ada satu ujian. Dan kita tahu kisah sedih itu. Mereka memiliki segalanya, tetapi itu tidak cukup. Kisah ini akan terungkap bagi kita dalam Kejadian 3. Bagaimana Setan yang adalah malaikat di taman Allah mencobai Hawa sampai dia jatuh. Adam mengikutinya dan mereka tahu kejahatan berdasarkan pengalaman karena mereka tidak menaati Allah dan kematian menjadi ada.

Dan pada hari mereka makan itu, mereka akan kehilangan semua kemurnian. Dan mereka akan sadar akan kejahatan karena mereka baru saja melakukannya. Ketika manusia diciptakan, dia bahagia di taman yang Allah buat bagi mereka. Dan Allah memberinya lingkungan yang paling indah dan memberinya makanan yang paling luar biasa dan memenuhi taman itu dengan banyak permata dan keindahan tempat itu luar biasa.

Dari ciptaan aslinya, Adam tahu Allah itu dermawan. Allah tidak membuat bumi ini penuh dengan kekayaan supaya semua orang menjadi miskin. Allah telah menciptakan semua hal untuk dinikmati kita. Allah mengisi planet kecil ini dengan begitu banyak kekayaan dan begitu banyak keajaiban dan begitu banyak keindahan dan memberi manusia, yang dibuat menurut gambar-Nya, kreativitas untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Dari arsitektur yang megah hingga ada kemampuan untuk berkunjung ke bulan.

Allah hanya memberinya satu larangan. Janganlah makan dari pohon pengetahuan tentang kebaikan dan kejahatan. Itu ujiannya. Tetapi manusia seperti seorang anak yang tidak mematuhi ayahnya, malah membahayakan dirinya. Dia tidak ingin hanya bergantung kepada Allah. Dia ingin membuat pilihannya sendiri. Jadi dia diusir dari Taman Eden dan kita melihat hasilnya, bahwa seluruh umat manusia dilemparkan ke dalam tragedi.

Ayat 10-14, "Sebuah sungai mengalir dari Eden untuk mengairi taman itu. Dan dari sana itu terbagi dan menjadi empat sungai. 11 Yang pertama bernama Pison. Dan sungai ini mengalir mengelilingi tanah Hawila, di mana ada emas. 12 Dan emas dari negeri itu baik, dan ada batu permata. 13 Nama sungai kedua adalah Gihon. Airnya mengalir mengelilingi tanah Kus. 14 Dan sungai ketiga bernama Tigris, yang mengalir ke timur Asyur. Dan sungai keempat bernama Efrat.”

Sebuah sungai mengalir keluar dari Eden untuk menyirami taman itu. Itulah cara yang seharusnya ayat 6 diterjemahkan dan bukan kabut. Nah sungai ini pasti sungai yang sangat besar. Ini adalah taman yang sangat besar. Air muncul dan mengairi taman serta permukaan dan dari sana ia membelah dan menjadi empat sungai besar dan panjang. Sulit untuk menemukannya sekarang karena setelah banjir, permukaan bumi sudah berubah secara dramatis.

Batu onyx lebih lazim bagi kita; dalam pakaian imam besar itu onyx adalah batu permata yang digunakan. Jadi sungai-sungai itu menuju ke arah timur dan selatan. Sungai Efrat juga sejajar dengan Sungai Tigris dan bermuara di Teluk Persia. Tetapi Anda tidak dapat membandingkan sungai apa pun dengan sungai pra-banjir. Ini adalah kebun yang sangat besar di bagian bumi itu dimana air langsung keluar dari tanah.

Apakah yang dilakukan manusia di taman itu? Ayat 15, "Kemudian Tuhan Allah mengambil manusia itu, menempatkannya di Taman Eden untuk mengerjakannya dan memeliharanya.” Pekerjaan itu selalu bermartabat, bahkan juga sebelum ada kejatuhan itu. Secara harfiah ini berarti melayani dan memelihara. Apakah yang dia lakukan? Dia melakukan apa yang dilakukan tukang kebun, memelihara taman yang luar biasa itu. Saya tidak tahu pasti apakah pekerjaan itu. Tetapi saat kita masuk surga, kita juga akan melayani Tuhan, benar?

Allah masih terus bekerja dalam keajaiban penebusan. Dia masih menopang seluruh penciptaan melalui kekuatan firman-Nya. Pada suatu hari nanti di surga kita akan memiliki pekerjaan yang mirip dengan pekerjaan Adam. Sebuah pekerjaan yang tidak menghabiskan energi. Sebuah pekerjaan yang tidak pernah membuat kita lelah. Sebuah panggilan yang selalu memberikan kita kesenangan dan berkat. Bahkan sebelum terjadi kejatuhan, pekerjaan adalah bagian yang mulia dari pekerjaan hidup manusia.

Ayat 16-17, “Tuhan Allah berkata kepada manusia itu, "Engkau boleh makan buah-buahan dari semua pohon di taman ini, 17 kecuali dari pohon yang memberi pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Buahnya tidak boleh engkau makan; jika engkau memakannya, engkau pasti akan mati hari itu juga.” Di situ untuk pertama kalinya kita melihat kata “mati” itu di dalam Alkitab. Di tengah kebun ada ujian. Ujian untuk menentukan sampai dimana kasih manusia itu, untuk menentukan kesetiaan manusia.

Kita juga diuji setiap hari. Allah sangat mengasihi kita dalam keadaan kita sekarang, tetapi Dia tidak mau membiarkan kita dalam kondisi itu. Dia ingin mengubah kita menjadi lebih seperti Yesus. Dan Dia menggunakan cobaan dan kesengsaraan untuk menguji dan mengubah kita. Ketika Anda sedang mengalami masa-masa sulit, jangan marah kepada Allah. Tes adalah salah satu cara Allah menunjukkan kepada kita bahwa Dia peduli dan bahwa Dia menggunakan segalanya untuk kebaikan kita dan kemuliaan-Nya.

Manusia ketika dia berdosa benar-benar tidak bisa dimaafkan. Dan dia sudah tahu kebaikan; hanya itulah yang dia tahu karena semuanya sangat baik. Tetapi saat dia tidak taat dia akan tahu kejahatan. Karena kejahatan itu adalah ketidaktaatan. Dan tidak masalah apakah sebenarnya buah itu, itu dari luar kelihatannya buah baik, tindakan ketidaktaatan itulah yang secara eksperimental menunjukkan kepada Anda apakah kejahatan itu. Dan manusia terlempar dalam kematian. Bukan kematian fisik tetapi langsung kematian rohani.

Dan seluruh Alkitab menunjukkan kepada kita apa yang Bapa Surgawi kita bersama dengan Yesus dan Roh Kudus lakukan selama berabad-abad untuk menebus kita dari nasib yang lebih buruk daripada kematian. Dan untuk menunjukkan kepada kita rencana-Nya untuk menjadikan kita ahli waris dari segala sesuatu yang Dia miliki, yang adalah seluruh alam semesta, melalui iman kepada Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus, Dan Dia terus memanggil kita untuk bertobat dan percaya selama kita hidup. Puji Tuhan! Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content