Injil Ditentang

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Injil Ditentang

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2016 · 6 November 2016
Kisah Para Rasul 13:42-52

Kita telah mempelajari pelayanan Paulus dan Barnabas di kota Antiokhia. Kota itu letaknya di wilayah yang dinamakan Pisidia yang ada di daerah Galatia. Ini adalah perjalanan misionaris pertama. Paulus dan Barnabas adalah dua dari lima pendeta di gereja di Antiokhia di Suria, kota Antiokhia yang berbeda, dan mereka dipanggil Roh Kudus untuk pergi dan mengabarkan Injil kepada dunia orang bukan Yahudi.

Ketika Paulus tiba di sinagog disitu, dia diundang untuk berkhotbah dan pesannya mempengaruhi seluruh kota. Itu adalah hal yang paling mempengaruhi kota yang pernah terjadi di kota Antiokhia itu. Ketika Injil diproklamirkan di tengah dosa dan dimana ada orang yang masih belum diselamatkan, pastilah ada akibat yang luar biasa. Injil dikabarkan di Yerusalem dan hasilnya seperti meledak. Namun juga ada penganiayaan dan tantangan pahit dan kebencian.

Kemudian Injil itu bergerak ke Yudea dan Samaria sesuai dengan apa yang dikatakan Tuhan Yesus, dan waktu itu tersebar di daerah itu akibat yang menghancurkan juga terjadi, yang menyebabkan keadaannya jungkir balik. Ada orang yang berkomitmen kepada Kristus dan ada yang lain yang membenci mereka dan berjuang dan menolak mereka dan kuasa-kuasa Allah untuk kebaikan sedang melawan kuasa Iblis untuk kejahatan. Begitulah keadaannya selalu waktu mengabarkan Injil.

Dan sekarang pada waktu kabar baik Yesus Kristus sampai kepada kota Antiokhia, suatu komunitas orang-orang non-Yahudi, ada dampak buruk yang sama. Paulus dan Barnabas tiba disitu dan seluruh kota dalam satu minggu saja dalam keadaan gempar. Dan dalam banyak kasus penginjilan, kekacauan dan penganiayaan datang langsung dari Israel.

Segala sesuatu yang telah direncanakan Allah pada mulanya direncanakan bagi Israel, namun sejak permulaan pembangunan gereja dan sepanjang hidup Kristus, Israel menolak itu semua dan berperang melawannya dan benar-benar berperan sebagai pendukung Iblis. Contohnya Yerusalem, gereja mula-mula disitu di KPR 4, 5, 7, diperlihatkan penganiayaan yang langsung datang dari orang Yahudi melawan Kristus dan orang Kristen.

Nah Paulus berkhotbah tentang Yesus. Dia mengumumkan bahwa Yesus adalah puncak sejarah, penggenapan nubuatan dan pembenaran orang-orang berdosa dan dia menyimpulkan itu dengan suatu peringatan dan undangan dan malam ini kita akan melihat responnya. Apakah yang mereka lakukan? Tanggapan pertama adalah positif, pada permulaan semuanya kelihatan sangat baik. Tanggapan berikutnya terbagi dua, ada yang negatif dan ada juga yang sangat positif.

Pada akhirnya masalahnya adalah apakah ada komitmen kepada Kristus dan hasilnya setengah-setengah dan memang itu yang terjadi di kota Antiokhia. Alasannya mengapa Antiokhia meledak, pada dasarnya adalah karena injil selalu menyebabkan ada tantangan. Kristus mengatakan di Matius 10:34, “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Injil secara otomatis memisahkan orang antara yang diselamatkan dan yang belum diselamatkan, diantara orang yang menerima dan mereka yang menolak, jadi ini menyebabkan ada pembelahan.

Lihatlah KPR 13:42-44 betapa keadaannya pada mulanya sangat positif. Bahkan sampai ayat 44 kelihatannya seperti ada kebangkitan rohani. Tidak sampai ayat 45 kita melihat ada tantangan. Ada empat hal yang sangat positif. Nomor satu, mereka senang sekali. Lihatlah ayat 42, “Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya.”

Nomor dua, mereka bertekun. Sekali lagi ini pujian bagi Paulus. Betapa baiknya dia sebagai guru karena dikatakan di ayat 43, “Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.” Istilah “penganut” mewujudkan penganut agama yang telah disunat dan orang yang hanya takut akan Allah adalah mereka yang datang ke sinagog tetapi tidak pernah disunat atau menjadi pengikut Yudaisme.

Paulus dan Barnabas menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. Apakah itu berarti mereka sudah diselamatkan? Berdasarkan ayat 43 kita tidak tahu. Paulus dan Barnabas juga tidak tahu apakah mereka diselamatkan atau tidak, karena tidak ada seorangpun yang tahu hal itu. Allah memang tahu namun kita tidak dapat tahu hati mereka itu. Hanya ada satu hal dimana kita tahu orang itu sudah lahir kembali dan itu adalah jika mereka meneruskan hidup mereka dalam anugerah Allah.

Lihatlah 1 Yohanes 2:19, “Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.” Yohanes 8:30-31 mengatakan, “Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. 31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku.” Yesus mengatakan bahwa orang yang benar selamat tetap hidup terus dalam anugerah Allah.”

Jadi Paulus dan Barnabas melihat bahwa mereka mengaku mereka percaya dan dia mengatakan pada dasarnya, “Buktikan keaslian pengakuan Anda dengan meneruskan di dalam anugerah Allah.” Nah bagi orang Yahudi ada masalah khusus karena mereka sudah biasa hidup di bawah hukum Taurat dan bukan dibawah anugerah Allah. Paulus mengatakan sekarang hanya perlu ada kepercayaan. Saya menyediakan bagi Anda jalan baru.

Bagi orang Yahudi godaan besar adalah untuk percaya dalam pikiran saja kepada Kekristenan kemudian karena tekanan dari Yudaismenya, dibawah tekanan tradisi, dia ditarik lagi masuk kedalam Yudaisme dan mencoba untuk berusaha dibawah hukum Taurat dan dengan cara itu imannya gagal. Jadi Paulus mengatakan, “Aku ingin supaya ini semua nyata bagi Anda dengan terus hidup dalam anugerah.

Nah itu masalahnya kelompok orang yang dibicarakan penulis Ibrani. Ingatlah peringatan di Ibrani kepada orang Yahudi yang tahu itu benar dan yang datang dari jauh dan masuk gereja dan percaya di dalam pikiran mereka dan yang mengatakan, “Iya, ini benar.” Namun kemudian ditarik kembali ke dalam Yudaisme. Ibrani 10:38 mengatakan, “Tetapi orang benar akan hidup oleh iman, namun apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.”

Lihatlah Galatia 5 dimana Paulus memperingatkan orang-orang, “Jangan kembali kepada hukum Taurat. Tetaplah kepada anugerah.” Ayat 7-8, “Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi? 8 Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia, yang memanggil kamu.” Dia mengatakan, “Ini tidak datang dati Allah.” Di Galatia 5:1, Paulus mengatakan, “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”

Jadi di KPR 13, Paulus dan Barnabas mengatakan, “Tunjukanlah karakter iman Anda yang nyata dengan meneruskan hidupmu dalam kasih karunia Allah.” Lihatlah ayat 44, “Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.” Semua pada mulanya kelihatan baik, namun Paulus tidak yakin mereka benar-benar percaya karena tanggapan berikut mereka malah menentang.

Ayat 45, “Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.” Suatu hal yang sangat dibenci orang Yahudi adalah jika ada orang non-Yahudi yang menuju kepada keselamatan. Wah ini adalah pembalikan yang menakjubkan. Tahukah Anda alasannya apa? Prasangka. Mereka tidak suka kalau orang non-Yahudi menerima keselamatan yang sama dan berkat yang sama dari Allah. Ini adalah egoisme. Mereka merasa bahwa mereka saja ada hak istimewa pribadi dan superioritas.

Kata yang sama di pakai di KPR 5:17 untuk pemimpin-pemimpin Yahudi di Yerusalem. Ini diterjemahkan sebagai “kejengkelan.” Mereka tidak tahan orang lain diberkati. Betapa tragisnya bahwa prasangka itu membutakan, sehingga mereka menutup pikiran mereka dan mereka sendiri ludas. Dan hal yang sedih adalah bahwa mereka langsung berbalik kepada Yudaisme. Mereka kembali pada hari Sabat berikutnya dan semua saran untuk “tetap hidup di dalam kasih karunia Allah” itu menghilang.

Jadi mereka mulai berdebat dan banyak orang ada disitu dan kelihatannya mereka benar-benar membantah Paulus. Pada akhir ayat 45, dikatakan mereka menghujat dan penghujatan adalah macam dosa yang paling buruk. Itulah dosa dimana orang berbicara jahat tentang Allah dan Kristus dan memang mereka lakukan itu. Apakah mereka menyadari bahwa mereka menolak Mesias mereka dan kehilangan segalanya untuk selama-lamanya?

Orang-orang menolak Injil karena berbagai alasan tetapi alasan mereka selalu sama. Mereka mencintai dosa-dosa mereka. Nah, dosa itu bentuknya berbeda-beda. Mungkin itu segalanya mulai dari seks sampai ke prasangka namun selalu itu hal yang sama. Mereka tidak rela untuk mengorbankan egoisme mereka dan pola memuaskan diri yang telah ditetapkan. Dan disini sekelompok orang kehilangan surga karena hal yang bodoh seperti prasangka terhadap orang non-Yahudi.

Ayat 46 mengatakan, “Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.” Paulus mengatakan di Roma 1:16, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.”

Allah ingin supaya mereka menjadi bangsa imam-Nya dan bangsa saksi-Nya jadi Allah mengatakan, “Saya akan kirim injil itu kepadamu dulu dan jika kalian percaya, sebarkanlah itu.” Paulus selalu pergi pada mulanya kepada orang Yahudi, di Yerusalem dan pada saat dia tiba di kota itu dia memprioritaskan orang Yahudi dalam penginjilan. Allah akan menjangkau dunia dan jika Anda bukan kendaraannya maka orang non-Yahudi akan menjangkau orang non-Yahudi sendiri. Betapa sedihnya orang Yahudi menolak Mesias setelah menunggukan-Nya berabad-abad lamanya.

Paulus memberi pernyataan yang menakutkan di ayat 46. Dikatakan, “kamu menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal.” Tahukah Anda bahwa seseorang yang menolak Yesus Kristus menghakimi dirinya sendiri? Saya percaya pada tanggung jawab manusia. Allah menghendaki supaya jangan ada yang binasa (2 Petrus 3:9). Di Yohanes 3:18 dikatakan, “barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”

Kemudian untuk membenarkan apa yang dia katakan, dia mengutip dari nabi mereka sendiri. Ayat 47, dia mengutip Yesaya, “Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Masih ingat Simeon di bait suci ketika Bayi Yesus ada disitu? Simeon mengatakan di Lukas 2:30, 32, “mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain.” Mesias itu diutus kepada bangsa-bangsa.

Sementara orang-orang Yahudi itu negatif, orang-orang non-Yahudi itu positif sekali. Ayat 48, “Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.” Orang-orang Yahudi itu ngamuk dan orang-orang non-Yahudi itu diselamatkan. Disitu dikatakan, “semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.” Itu kedengarannya seperti Allah memilih mereka. Memang benar!

Apakah Anda maksud bahwa mereka ditentukan untuk diselamatkan? Iya, itu benar. Apakah Anda percaya bahwa Allah memilih mereka yang akan diselamatkan? Memang. Kata “diutus” adalah ‘tatogmonoi’, yang adalah bentuk dari kata kerja Yunani ‘taso’, dan ada bukti papirus bahwa arti kata kerja ‘taso’ itu adalah menuliskan atau membuat suatu daftar. Dan ini berarti bahwa sebanyak orang yang terdaftar untuk kehidupan kekal akan menjadi percaya.

Jadi kapan Allah menulis daftar itu? Jawabannya ada di Efesus 1:4, “Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.” Itu adalah pemilihan. Apakah maksud Anda adalah bahwa semua orang yang diselamatkan selamat karena Allah mentahbiskan mereka dan mendaftarkan nama mereka? Iya. Tetapi Anda baru mengatakan di ayat 46 bahwa jika seseorang pergi ke neraka, itu adalah karena kesalahannya sendiri. Benar. Namun kedua pernyataan bertentangan. Memang benar. Alkitab mengajarkan kedua-duanya.

Dan saya percaya kedua-duanya. Itu masalah Allah dan bukan masalah aku. Namun saya tahu jika ada orang yang meninggal tanpa Kristus, itu adalah kesalahannya sendiri. Dan jika seseorang datang kepada Yesus Kristus, itu semuanya karena karya Allah. Ketika Anda diselamatkan, Allah mendapat semua kredit. Jika Anda terhilang, itu semua kesalahan Anda. Nah itu kita tidak dapat mengerti. Saya hanya percaya hal itu karena keduanya ada di dalam Alkitab.

Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya namun semua yang tidak percaya telah menghakimi diri mereka. Ada dua doktrin di Alkitab, saudara-saudara. Tanggung jawab manusia, dimana jika seseorang meninggal tanpa Kristus, itu adalah kesalahannya sendiri. Keberdaulatan ilahi, dimana seseorang datang kepada Kristus hanya karena Allah Bapa menariknya.

Ayat 49, “Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.” Ketika orang diselamatkan, mereka membagikan hal itu. Marilah saya memberi kuncinya. Ayat 44, “Mereka berkumpul untuk mendengar firman Allah.” Ayat 46, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu.” Ayat 48, “mereka memuliakan firman Tuhan.” Ayat 49, “Lalu firman Tuhan disiarkan.” Kuncinya adalah firman Tuhan untuk segala sesuatu, memberitakan injil Allah.

Apakah hasil dari respon negatif dari orang Yahudi? Ayat 50, “Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.” Kelihatannya mereka mempengaruhi pembesar-pembesar itu melalui perempuan-perempuan terkemuka itu. Dan Paulus dan Barnabas diusir dari daerah itu.

Namun akibat terhadap orang Yahudi yang sedih dan menakutkan terdapat di ayat 51, “Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.” Itu pernyataan simbolik yang penting. Yesus mengatakan di Lukas 10, ketika Anda mengabarkan Injil, dan orang-orang tidak percaya Mesias, kebaskanlah debu dari kakimu dan tinggalkanlah kota itu. Perlakukanlah orang Yahudi itu sepertinya mereka bukan orang Yahudi. Pada dasarnya mereka mengatakan, “Kami menganggap kalian orang kafir, yang terhilang dan celaka.”

Dan hasil yang positif di ayat 52, “Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.” Lihatlah kontrasnya. Paulus dan Barnabas meninggalkan dua kelompok yang berbeda. Allah melihat beberapa sebagai orang kafir. Dan Allah memenuhi yang lain dengan Roh Kudus-Nya. Anda baik menjalani hidup tanpa pengetahuan akan Allah, atau Anda hidup dengan Roh Kudus-Nya didalam Anda. Yesus mengatakan di Matius 12:30, “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku.” Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content