Menjelaskan Pentakosta

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Menjelaskan Pentakosta

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2015 · 13 December 2015
Kisah Para Rasul 2:14-21

KPR 2:14-42 adalah khotbah Petrus pada hari Pentakosta. Ini hal yang penting karena ini khotbah Kristen pertama yang pernah diberitakan. Dan karena itu ini memberikan kita suatu pola pemberitaan rasuli yang turun temurun sampai pada cara berkhotbah kita sekarang. Dan ini sangat penting karena disini kita mendapatkan prinsip-prinsip ajaran bagi orang-orang untuk mengajarkan mereka cara memberitakan Firman Allah dengan penuh kekuatan.

Dalam banyak gereja-gereja, pola gerakan Roh Kudus di dalam gereja itu semakin terhambat karena banyak orang terjerumus dalam berbagai macam psikologi dunia yang tidak berarti dibanding kuasa firman Allah. Ketika Paulus menasihatkan Timotius bagaimana dia harus melayani dia mengatakan hal itu dengan cara sederhana sekali, “Timotius, beritakanlah Firman.” Dan Kisah Para Rasul adalah catatan pemberitaan rasuli.

KPR 4:2, “Orang Yahudi itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.” KPR 8:5, “Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.” KPR 8:25, “Setelah keduanya bersaksi dan memberitakan firman Tuhan, kembalilah mereka ke Yerusalem dan dalam perjalanannya itu mereka memberitakan Injil dalam banyak kampung di Samaria.” KPR 8:35, “Maka mulailah Filipus berbicara dan mulailah dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.” KPR 8:40, “Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.”

Selidikilah KPR 13, 14, 17, 20 dan sampai kepada akhir buku KPR dan Anda akan mendapatkan bahwa prioritas di dalam gereja adalah pemberitaan Firman. Memang penting ada pemahaman Alkitab dan sekolah Minggu tetapi tidak ada sesuatu yang dapat menggantikan pemberitaan Firman Allah. Pelajaran agama dan dorongan adalah bagian integral dari kebaktian Kristen. Itu telah dirancang demikian oleh Roh Kudus. Dalam pelayanan Yesus, Alkitab mengatakan bahwa Yesus datang memberitakan Kerajaan Surga.

Yesus Kristus mengulangi tiga kali bahwa Dia datang untuk mengabarkan Injil. Yohanes menulis bertahun-tahun setelah kejadian itu, dan mengingat kembali dan mengatakan di Yohanes 7:28, “Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru.” Khotbah-Nya penuh kekuatan namun pada saat yang sama khotbah-Nya juga penuh belas kasihan. Berkhotbah itu harus memiliki pengabaran Injil dan ajaran teologia. Dan kalian semua harus tahu definisi berkhotbah.

Seringkali kita mendengar pendeta itu khotbahnya bagus namun dia bukan guru. Itu tidak mungkin. Kalau dia bukan guru yang baik tidak mungkin dia pengkhotbah yang baik. Pandangan teologia dari Firman Allah adalah: harus ada proklamasi doktrin disertai ajaran. Begitulah caranya Tuhan kita berkhotbah. Dia mengatakan kepada rasul-rasul-Nya untuk pergi ke ujung bumi dan untuk berkhotbah dan mengajar, dan tidak ada perbedaan diantaranya. Bahkan kedua kata itu digunakan bergantian di Injil ketika mengacu kepada Yesus Kristus.

Sejarah gereja mencatat bagaimana Firman Allah dikhotbahkan. Di masa kini orang-orang telah menggunakan banyak hal untuk menggantikan khotbah. Dan yang sedih adalah bahwa orang-orang membiarkan hal itu terjadi. Bukalah YouTube dan internet dan daripada melihat orang berkhotbah Firman Allah, terlihat musik dan film dan hal lain yang ada dan semua ada tempatnya. Namun itu tidak dapat menggantikan kuasa Roh Kudus yang memberi kekuatan saat berkhotbah Firman Allah.

Petrus adalah pengkhotbah dan dia dipenuhi Roh dan Petrus telah dipulihkan dan seluruhnya mulai dengan suatu khotbah. Disitu dikatakan ketika Roh Allah telah memenuhi mereka, mereka berdiri dan mulai berbicara. Dan setelah itu di Kisah Para Rasul dikatakan bahwa pada saat mereka dipenuhi Roh, mereka mulai berkhotbah penuh keberanian. Kita melihat beberapa minggu yang lalu bagaimana Roh Allah itu mulai mempersiapkan keadaannya untuk berkhotbah.

Oleh karena suara itu mereka semua mendengar tiupan angin, dan orang mulai berkerumun. Dan ketika murid-murid itu mulai berbicara dengan bahasa-bahasa lain itu, mereka semua kagum, terkejut dan heran. Mereka tidak mengerti apa yang telah terjadi. Ada beberapa orang yang mengatakan mereka mabuk. Bagaimana orang-orang Galilea yang tidak terpelajar dapat berbicara semua bahasa-bahasa yang berbeda itu? Mereka tidak dapat mengerti apa yang terjadi disitu. Sudah tibalah waktunya untuk seseorang datang dan menghilangkan kebingungan itu, dan dengan cara itu semua disiapkan dengan sempurna.

Di KPR 2:14-42 seluruh khotbah tercatat dan kita akan mempelajarinya. Ini adalah fondasi dari semua proklamasi kerasulan kita. Cara berkhotbah tentang kayu salib di seluruh Kisah Para Rasul, dan di Surat-surat mengikuti pola ini. Namun Roh Kudus mengikat semua itu kepada Allah Perjanjian Lama yang benar dengan menggunakan bahasa-bahasa itu untuk membicarakan dan memuji perbuatan-perbuatan Allah yang luar biasa itu. Supaya orang-orang yang melihat mujizat ini hanya dapat menyimpulkan bahwa itu berasal dari Allah. Roh Allah telah melakukan persiapan semua itu.

Marilah sekarang kita melihat isi khotbah Petrus. Dan isi itu atau ‘kerugma’ di Perjanjian Baru selalu terdiri dari hal-hal yang sama. Pertama, ini dipusatkan kepada Yesus Kristus. Dan sepanjang Kisah Para Rasul ini bersangkut paut dengan kenyataan bahwa Yesus menggenapkan semua nubuatan Perjanjian Lama. Kedua, itu menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah dalam bentuk daging manusia. Ketiga, ini terpusat kepada kehidupan-Nya dan pelayanan-Nya, khususnya kematian dan kebangkitan. Keempat, itu membicarakan kedatangan-Nya yang kedua dan kelima, itu selalu berakhir dengan kenyataan bahwa keselamatan hanya ada di dalam Dia saja.

Namun ini bukan saja proklamasi, itu juga ‘didache’, kata Yunani untuk mengajar. Tidak ada khotbah tanpa isi dan doktrin, itu selalu bekerja sama. Di dalam Kisah Para Rasul kita baca bahwa setelah salah satu rasul berkhotbah selalu ada orang yang diyakinkan. Ini menunjukkan bahwa ada proses memakai logika. Dan ini bersangkut paut dengan doktrin dan ada kebenaran.

Jadi kita perlu mengerti kepentingan dari khotbah itu dan itu prioritas dan kedua kita perlu mengerti karakter khotbah itu. Sekarang pada waktu kita tiba pada khotbah ini, ada empat bagian dan sebenarnya semua khotbah memiliki itu. Itu mulai dengan introduksi, kemudian ada proklamasi atau pesan, kemudian ketiga ada permohonan dan akhirnya ada akibat. Introduksi itu menerangkan Pentakosta, proklamasi itu meninggikan Kristus, permohonan itu mendorong orang dan akibatnya melihat apa hasilnya.

Marilah malam ini kita mempelajari introduksi saja dan kita akan melihat sampai dimana kita dapat membahas ini. KPR 2:14, “Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.” Perhatikanlah dia berdiri dengan kesebelas dan ini menunjukkan bahwa Matias sekarang adalah bersama dengan keduabelas murid-murid yang dipilih di KPR 1. Jadi Petrus berdiri dan inilah waktu yang besar.

Roh Kudus sudah mempersiapkan keadaannya. Orang-orang bingung. Dari sudut Petrus semuanya sudah siap. Dia telah dipenuhi Roh Allah. Dia akan bicara dan Allah akan bicara melalui dia. Dan dikatakan, “dengan suara nyaring Ia berkata kepada mereka, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem”, maksudnya semua yang telah datang kesini untuk perayaan Pentakosta, “ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.” Dengan kata lain, dengarkanlah dengan baik karena Allah akan berbicara melalui aku.

Nah Petrus mulai dengan suatu ilustrasi. Roh Allah sudah membingungkan orang itu sampai mereka ingin tahu apa maksud semua ini. Lihatlah KPR 2:15, “Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan.” Orang Yahudi tidak akan makan atau minum sebelum jam ketiga hari itu, yaitu jam sembilan pagi. Apalagi pada hari Sabat, hari raya karena saat itu hari raya panen, Pentakosta. Dan berkhotbah dari Perjanjian Lama adalah pendekatan Allah yang Dia pilih di KPR, karena mereka memerlukan kerangka acuan yang benar.

Ayat 16-21, “tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: 17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir, demikianlah firman Allah, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. 18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. 19 Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. 20 Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. 21 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.”

Nah di dalam bagian Firman ini, Yoel menubuatkan tetang kerajaan dan kedatangan Mesias. Contoh di ayat 18, “Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.” Dan ayat 20, “Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah,” dan semua hal ini akan terjadi berhubungan dengan kerajaan dan tribulasi kemudian pada akhirnya, hari Tuhan. Kapan itu akan terjadi? Itulah waktunya Yesus datang untuk menghakimi dan mendirikan kerajaan-Nya.

Nah orang Yahudi tahu ketika Mesias datang Dia pertama datang untuk menghakimi orang fasik baru kemudian Dia akan mendirikan Kerajaan-Nya yang mulia. Jadi Yoel membicarakan kerajaan Israel untuk mendirikannya saat orang Israel ada di tanah mereka yang dijanjikan di Perjanjian Lama. Perhati-kanlah frase ini di ayat 17, “Akan terjadi pada hari-hari terakhir.” Sepanjang Perjanjian Lama nabi-nabi berbicara tentang hari-hari terakhir dan itu selalu mengacu kepada waktunya Mesias mendirikan Kerajaan-Nya dalam satu peristiwa besar.

Mereka tidak sangka ada tambahan 2000 tahun yang ikut campur tangan. Tidak ada alasan bagi orang Yahudi waktu membaca petunjuk Daniel untuk memikir ada paling sedikit 2000 tahun lagi di antara Daniel minggu ke 69 dan ke 70. Dengan kata lain, mereka hanya melihat kedatangan Mesias di hari-hari terakhir. Ingatlah, semua orang telah hidup di dalam waktu hari-hari terakhir yaitu sejak Yesus datang untuk melayani.

Dan setelah Allah memanggil semua orang non-Yahudi sampai jumlah bangsa-bangsa itu telah penuh (Roma 11:25) dan sesudah mengumpulkan semua orang Israel di tanah mereka, kemudian hari-hari terakhir itu akan datang. Nah Paulus di 1 Timotius 4:1 dan 2 Timotius 3:1 membicarakan hari-hari terakhir disitu, namun yang dibicarakan itu adalah hari-hari terakhir gereja. Kita semua hidup dalam hari-hari terakhir tambahan 2000 tahun itu. Apakah Anda percaya Yesus akan datang kembali segera? Kita juga ada di dalam hari-hari terakhir zaman gereja.

Namun bukan semua hal dari nubuatan itu telah digenapkan, benar? Tidak, hanya yang ada di permulaan saja. Nubuatan akan benar-benar digenapkan pada permulaan waktu seribu tahun itu pada saat Kristus datang dan mengadakan penghakiman yang besar pada akhir tribulasi. Kemudian Dia akan mendirikan kerajaan dan ada visi-visi, mimpi-mimpi dan nubuatan dan semua itu akan terjadi, dan semua mujizat-mujizat di langit dan bumi dan hari Tuhan juga.

Jadi Petrus mengatakan bahwa yang Anda melihat adalah permulaan akhir zaman. Dengan kata lain, itu penggenapan mula-nula. Lihatlah ayat 17, “Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia.” Apakah itu telah terjadi? Allah telah mencurahkan Roh-Nya, benar? Namun bukan terhadap semua manusia! “Semua manusia” hanya terjadi di dalam kerajaan seribu tahun. Karena saat kerajaan itu dibentuk pada permulaan orang-orang yang ada didalamnya hanyalah orang-orang percaya. Dan karena itu semua orang akan menerima Roh Kudus.

Namun pada saat ini, Dia telah mencurahkan Roh-Nya hanya kepada orang-orang percaya saja. Semua yang akan terjadi di kerajaan itu telah mulai terjadi dalam suatu cara pra-pemenuhan di dalam hidup kita. Kita sekarang hidup dalam suatu bentuk misterius dari kerajaan itu namun kerajaan dunia seribu tahun sepenuhnya masih belum datang. Di dalam kerajaan ada damai sempurna. Apakah ada damai di dalam dunia ini? Tidak, namun di dalam hatiku ada damai sejahtera.

Di kerajaan itu, Yesus Kristus memerintah. Apakah Dia memerintah di dunia ini sekarang? Tidak, namun Dia memerintah di dalam hidupku. Di dalam kerajaan, Kristus adalah hakim semua hal. Dia adalah satu-satunya yang akan menjelas-kan semua hal. Didalam hidupku Dia berlaku sama, Dia menerangkan hal-hal dan Roh-Nya menjadi suara hatiku. Semua yang akan terjadi di kerajaan nanti seolah-olah sudah tinggal di dalam aku dalam bentuk Roh Kudus.

Ayat 17 meneruskan, “maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.” Allah akan berbicara di saat Anda tertidur atau bangun, dan orang-orang akan mulai bernubuat. Dan di ayat 18, “Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.” Semua orang tersentuh. Ayat 19, “Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.”

Petrus tidak tahu kapan Yesus akan kembali, namun hal itu memberi semangat kepadanya. Namun Petrus mengatakan kejadian itu, dengan mengutip Yoel, akan seperti “darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.” Yohanes mengungkap-kan lebih dari itu di Wahyu 8:7, “Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakala-nya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.”

Kemudian kita membaca di Wahyu 9 tentang asap naik waktu setan-setan keluar dari lobang. Semua hal itu adalah gambaran penghakiman Kristus yang akan datang waktu Dia kembali. Kemudian di ayat 20 ada cerita lebih banyak, “Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu.”

Lihatlah disini kedatangan Yesus sekali lagi disertai mujizat-mujizat di langit. Dan seperti kita lihat di Wahyu ada mujizat-mujizat di dunia juga. Jadi sebelum terjadi hari Tuhan yang besar dan mengerikan, mujizat-mujizat ini akan terjadi. Nah istilah hari Tuhan itu berhubungan dengan kedatangan Kristus dalam penghakiman. Ini adalah istilah yang mengacu kepada kedatangan Kristus pada waktu tribulasi dan kedatangan-Nya yang kedua ketika Dia menghakimi.

Ini istilah yang sangat mengerikan. Itu istilah Perjanjian Lama untuk pengha-kiman. Jadi apakah Anda dapat melihat apa yang dilakukan Petrus? Dia menyatukan semuanya sebagai penggenapan nubuatan dengan urgensi yang kuat bahwa waktu Mesias itu sudah mulai. Kita sekarang berada di waktu terakhir dan dia menyimpulkan dengan klimaks Yoel yang besar di ayat 21, “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.”

Jadi suatu pertanyaan dasar pada saat itu pada akhir ayat 20 adalah, bagai-mana caranya kita menghindari kejadian itu, benar? Jadi Petrus mengatakan, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” Tahukah Anda apa yang dia lakukan sekarang? Dia mendorong kedalam hati mereka bahwa mereka perlu diselamatkan. Dan kemudian di dalam minggu berikut dia mulai di ayat 22 menunjukkan mereka siapakah yang dapat menyelamatkan mereka dan Dialah satu-satunya jalan keselamatan yang ada, benar?

Kekuatan khotbah ini, caranya itu dinyatakan, dipimpin oleh Roh Kudus membawa Petrus tepat pada fakta bahwa kita perlu diselamatkan dan Anda perlu diselamatkan sekarang dan disini juga. Melalui Yesus Kristus dan Dia saja. Apakah Anda selamat? Apakah Anda menganal orang lain yang masih belum selamat? Apakah Anda rela memberitakan kepada mereka tentang Yesus? Mintalah diisi Roh Kudus supaya Anda juga dapat memiliki kuasa seperti itu. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content