Pekerjaan Tuhan yang Belum Selesai

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Pekerjaan Tuhan yang Belum Selesai

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2015 · 8 November 2015
Kisah Para Rasul 1:12-26

Nah, bagian Firman ini mulai dengan ayat 12 dan sebenarnya membicarakan dua jenis murid, murid yang palsu dan murid yang benar, ini pelajaran di sisi satu tentang Yudas dan di sisi lain tentang seorang bernama Matias. Yesus di KPR 1 sedang memperlengkapkan umat-Nya untuk apa yang akan terjadi di KPR 2, dimana Roh Kudus turun dan gereja didirikan dan pengabaran Injil mulai dan pekerjaan yang dimulai Yesus akan dilanjutkan dalam mereka.

Namun sebelum itu dapat terjadi ada persiapan untuk kelahiran gereja. Kita melihat bahwa Dia memberikan mereka pesan yang tepat dan Dia memberikan mereka pernyataan yang tepat. Dia mengungkapkan diri-Nya dalam tubuh kebangkitan-Nya yang mulia supaya mereka yakin bahwa Dia benar-benar bangkit dari antara orang mati. Kemudian Yesus memberikan mereka kekuatan yang tepat. Dia menjanjikan mereka bahwa Roh Kudus akan datang dan memberi mereka kekuatan.

Kemudian Dia memberikan mereka misteri yang tepat. Dia mengatakan ada beberapa hal yang mereka tidak perlu tahu, dan salah satu adalah kapan Dia akan datang kembali. Jadi Dia memberi pengertian kepada semua orang bahwa Yesus dapat kembali setiap saat. Dia juga memberi mereka misi yang tepat. Mereka adalah saksi-saksi yang harus pergi ke seluruh dunia dengan Injil. Kemudian Dia memberikan mereka motivasi yang tepat. Dia akan kembali untuk melihat siapakah setia.

Namun masih ada satu hal lagi yaitu orang-orang yang tepat. Yesus ingin memastikan bahwa orang-orang tepat sudah disediakan untuk melakukan pekerjaan itu. Jadi di ayat 12 sampai 26 pada dasarnya kita melihat Yesus menggantikan Yudas dengan orang yang tepat untuk mengisi keduabelas untuk melakukan pekerjaan itu. Sangat indah bahwa Allah bekerja melalui orang, bahkan ini terlihat dalam pekerjaan Allah dalam kuasa pemeliharaan-Nya.

Dalam kuasa pemeliharaan, rencana Allah dapat dilakukan melalui pertepatan yang tak terduga dari jutaan keinginan manusia, beberapa yang menurut, beberapa yang menolak, beberapa yang percaya dan beberapa yang bebal dan semua dicampur untuk mencapai kehendak Allah. Di dalam Perjanjian Lama ketika Gideon mengalahkan musuhnya, Alkitab menamakan pertempuran itu, “Pedang Tuhan dan Gideon.” Jadi itu bukan saja pedang Tuhan, karena Allah mencurahkan kehendak-Nya melalui manusia dan bekerja melalui manusia.

Nah kita tahu bahwa jumlah murid-murid dikurangi oleh karena Yudas Iskariot. Jadi akan ada penggantinya oleh kehendak Yesus Kristus. Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa Petrus melakukan sesuatu yang salah. Akan tetapi Yesus Kristus memilih kesebelas murid itu dan Dia juga memilih yang satu ini supaya keduabelas itu lengkap untuk pendirian gereja. Dan rasul Paulus adalah rasul dari tata yang berbeda. Dia adalah rasul yang unik sekali dan dia memenuhi dua persyaratan dari tiga yang ada dan berdasarkan kedua itu dia dinyatakan rasul.

Nah, ini tidak berarti rasul Paulus diremehkan, karena rasul Paulus, meskipun pada waktu yang berbeda, dengan keadaan yang berbeda, juga dipilih Yesus sendiri. Ini digambarkan di KPR 10:40-41 dimana Petrus mengatakan, “Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, 41 bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah.” Jadi Petrus mengatakan Yesuslah yang memilih keduabelas murid dan Paulus juga. Pelayanan Kristen bukan masalah kehendak manusia, itu haruslah penetapan ilahi.

Paulus mengatakan di Roma 10:15, “Dan bagaimana mereka dapat memberita-kan-Nya, jika mereka tidak diutus?” Jadi siapakah yang mengutus? Ya itu Allah. Sekarang banyak orang berkeliling yang tidak diutus, yang menjadikan dirinya hamba-hamba Tuhan meskipun Allah tidak memanggil mereka. Kecuali kalau Allah memanggil Anda dengan memberikan Anda keinginan hati, dengan mempersiapkan Anda, dengan mendidik Anda dan memberikan Anda kepekaan terhadap Roh Kudus, janganlah masuk pelayanan.

Tuhan tidak akan mengizinkan gereja-Nya didirikan atas suatu kesalahan tanpa menyatakan hal itu. Kita percaya bahwa Petrus terinspirasi Roh Kudus pada waktu dia bicara dan waktu dia memimpin mereka yang ada di pertemuan kecil itu dalam memilih orang untuk menggantikan Yudas. Tuhan memilih untuk pelayanan-Nya sesuai kehendak-Nya. Zaman Perjanjian Lama, zaman Hukum mulai berakhir. Pemilihan orang ini mengakhirinya. Di KPR 2 zaman baru mulai, pada waktu Roh Kudus datang dan ada dispensasi baru.

Nah dalam teks ini pada dasarnya ada tiga bagian. Pertama adalah ketaatan dan ketundukan para murid di ayat 12-15. Yesus telah mengatakan kepada mereka untuk tinggal di Yerusalem sampai kedatangan Roh Kudus. Di ayat Dia mengata-kan, janganlah pergi kemana-mana, diamlah di Yerusalem, tunggu janji Allah Bapa, yang adalah baptisan Roh Kudus di ayat 5. Dan ayat 8a mengatakan bahwa sesudahnya mereka akan memiliki kekuatan untuk pelayanan itu.

Dan sangat penting bagi mereka untuk menunggu karena Roh Kudus tidak bisa datang sampai Yesus kembali ke surga. Yohanes 16:7 mengatakan, “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” Jadi ada waktu dimana mereka harus tunggu kedatangan Roh karena mereka tidak bisa melayani tanpa ada kekuatan dari Roh Kudus.

Jadi mereka menunjukkan ketaatan mereka. Lihatlah KPR 1:12, “Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.” Nah, ini memberikan kita lokasi dimana Yesus naik ke Surga yaitu Bukit Zaitun. Lukas juga memberi tahu kita bahwa Yesus naik dari Bukit Zaitun menuju ke Betani, yang berarti dari bagian belakang Bukit Zaitun menurut Lukas 24:50. Nah seperjalanan Sabat adalah istilah teknis yang jauhnya 2000 hasta.

Di padang gurun semua suku Israel ditempatkan di tempat-tempat tertentu mengelilingi Kemah Suci. Mereka semua menghadap kepada Kemah Suci itu. Lokasi yang terjauh adalah 2000 hasta supaya pada hari Sabat orang-orang diperbolehkan untuk beribadah tetapi tidak lebih dari itu. Sabat itu hanya untuk beribadah, dan pekerjaan tidak diizinkan. Jadi karena itu , istilah “seperjalanan Sabat” jauhnya menjadi sinonim untuk jarak 2000 hasta.

Ayat 13 mengatakan, “Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.” Perhatikanlah bahwa hanya ada sebelas murid disitu. Ada juga Yudas bin Yakobus namun itu bukan Yudas Iskariot. Dan mereka tidak sendirian, ada juga orang-orang lain disitu bersama mereka.

Ayat 14 menunjukkan hal itu, “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” Perempuan-perempuan itu telah menolong dengan mengurapi tubuh Kristus dengan rempah-rempah, dan mereka hadir saat kebangkitan. Dan disitu juga disebut saudara-saudara-Nya yang mengacu kepada Yesus. Iya benar, mereka adalah setengah-saudara-Nya karena Yesus dilahirkan wanita prawan.

Bahkan kita juga tahu nama-nama mereka: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas. Dan Yakobus dan Yudas adalah orang penting di Perjanjian Baru karena Yakobus menulis surat Yakobus dan Yudas menulis surat Yudas dan Yakobus adalah kepala pertama gereja Yerusalem. Jadi mereka menjadi orang percaya. Sangat menarik bahwa mereka ada disitu karena di Yohanes 7:5 dikatakan, “Sebab saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya.”

Namun pada saat itu, mereka sudah berkumpul untuk berdoa bersama dengan sisa murid-murid-Nya. Jadi bagaimana dan kapan itu terjadi? Wah memang tidak banyak wahyu mengenai hal ini, namun di 1 Korintus 15:7 dikatakan, “Selanjut-nya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.” Itu waktunya Yakobus menjadi percaya, setelah menyaksikan kakaknya sendiri di-bangkitkan. Kemudian kemungkinan besar dia menjadi katalis bagi sisa mereka.

Marilah kita membicarakan sebentar Maria, ibu Yesus. Kita perlu mengerti bahwa Maria tidak pernah di agungkan di Firman Allah. Dia ditinggikan berhubungan dengan Yesus yang lahir dari dia, namun bukan dalam dia sendiri. Di Markus 3:31-35, Yesus sedang mengajar di dalam sebuah rumah dan ibu dan saudara-saudara-Nya masuk dan ingin berbicara dengan Dia. Dia menjawab, “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" 34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! 35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”

Yesus meremehkan makna rohani Maria dan saudara-saudara-Nya. Mereka perlu ditebus sama seperti semua orang lain. Perhatikanlah apa yang dikatakan di ayat 14. Mereka tidak berdoa kepada Maria, mereka bersama-sama dengan Maria berdoa. Maria berdoa supaya dia ditebus. Diantara semua wanita, mungkin dia adalah isteri dan ibu yang paling baik yang dapat dibayangkan, namun dia bukan Tuhan. Dia berdoa kepada Anaknya sama seperti semua orang lain. Dan dia tidak pernah disebut lagi di Perjanjian Baru. Dan Paulus tidak menyebut Matia di dalam doktrin-doktrin penebusan apapun.

Ayat 14 mengatakan bahwa, “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.” Itu persekutuan yang indah dan manis. Namun kedatangan Roh Kudus tidak bergantung kepada doa-doa mereka. Roh Kudus itu di KPR 1:4, adalah “Janji Allah Bapa.” Mereka berdoa karena mereka terpisah dari Tuhan pada pertama kalinya dan satu-satunya cara berkomunikasi dengan Dia adalah melalui doa. Dan itulah permulaan zaman baru bagi mereka karena belum ada satupun yang berdoa kepada Yesus.

Kemudian ayat 15-16 mengatakan, “Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyak-nya, lalu berkata: 16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.” Perhatikanlah pada waktu itu di bagian Israel itu hanya ada 120 orang percaya. Mereka hanya sedikit namun kekuatan mereka besar. Dan dalam 30 tahun mereka sudah ada di Roma dan injil sudah tersebar kemana-mana.

Petrus telah ditugaskan untuk memimpin dan dia tahu ada masalah. Mereka tidak mengerti apa yang telah terjadi dengan Yudas. Di Matius 19:28 Yesus mengata-kan kepada murid-murid-Nya, “kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.” Dan mereka tahu sekarang hanya ada 11 orang. Jadi Petrus bertindak dengan inspirasi Roh Kudus dan berdiri di ayat 16. Perhatikanlah dia tidak berbicara atas kemam-puan sendiri, dia memiliki konteks dan inspirasi Alkitabiah.

Petrus ingin supaya mereka tahu bahwa perbuatan Yudas sudah dinubuatkan di dalam Firman Allah oleh Daud di Perjanjian Lama. Apakah Anda tahu bahwa pengkhianatan Yudas sudah direncanakan di dalam rencana penyelamatan? Sama seperti Allah memakai orang-orang fasik sepanjang Perjanjian Lama untuk mencapai tujuan-Nya, demikian juga Dia memakai Yudas yang fasik untuk mengakhiri semuanya sesuai dengan kehendak Allah. Allah bekerja melalui manusia.

Yudas telah menerima tugas untuk menjadi murid, namun dia tidak pernah diselamatkan. Di Yohanes 6:64, Yesus berbicara dengan murid-murid-Nya dan mengatakan, “Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Dan di ayat 70 Dia mengatakan, “Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.” Tragedi Yudas adalah bahwa dia bisa saja berpaling kepada Yesus Kristus. Dan Yesus memperingati dia secara lemah lembut selama hidupnya namun dia tidak pernah bertobat.

Ayat 18-19, “Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. 19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah.” Rupanya Yudas mencoba untuk menggantungkan diri dan pada waktu dia mencoba untuk menangguhkan dirinya, talinya putus dan dia jatuh di batu-batu dibawah dan isi perutnya keluar.

Ayat 20, “Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jaba-tannya diambil orang lain.” Petrus mengatakan bahwa sudah dinubuatkan oleh Daud di Mazmur 69:25 bahwa Yudas akan dihilangkan. Kemudian dikatakan, “Biarlah jabatannya diambil orang lain,” dan itu datang dari Mazmur 109:8. Jadi Petrus mengutip dari dua Mazmur dan itu berarti bahwa dia akan diganti-kan. Jadi kedatangan Matias adalah penggenapan nubuatan. Petrus mengatakan, percayalah Allah. Inilah jalannya yang telah direncanakan Allah dari semula.

Dan inilah tugas Petrus untuk memilih murid berikutnya dan ini semua hanya narasi sederahana saja. Ayat 21-22, “Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, 22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya.”

Disini terdapat dua kualifikasi untuk seorang rasul. Nomor satu, dia harus bersama dengan Yesus sejak pembaptisan oleh Yohanes sampai saat Ia diangkat kesurga. Nomor dua, dia harus menjadi saksi Kristus yang sudah dibangkitkan dan dimuliakan. Paulus tidak memenuhi kualifikasi-kualifikasi itu. Memang Paulus adalah rasul, namun dia rasul dari susunan berbeda. Dia memenuhi dua kualifikasi yang lain. Nomor satu dia melihat Kristus dalam kemuliaan setelah kebangkitan pada perjalanan ke Damsjik. Dan nomor tiga dari tiga kualifikasi, yaitu dia dipilih Allah.

Ayat 23-25, “Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias. 24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, 25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.” Jadi persyaratan ketiga adalah bahwa dia harus dipilih Allah dan Paulus memang dipilih.

Dan kita tidak tahu apa-apa tentang kedua mereka karena mereka tidak pernah disebut. Dan bukan selalu bintang-bintang di kaki langit yang dipilih Tuhan untuk melakukan sesuatu. Ada kalanya orang-orang yang tidak dikenal yang benar-benar bergerak dan yang melakukan pekerjaan bagi Allah. Dan disini terdapat dua orang yang tidak dikenal siapapun juga. Kita sama sekali tidak tahu siapakah mereka dan mereka tidak muncul lagi sebelum dan sesudah kejadian ini.

Kemudian dikatakan di ayat 26, “Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.” Wah bagaimana dengan Barsabas yang dinamakan Yustus? Tidak ada berita lagi. Apakah dia minta perhitungan kembali dan keluar marah dan bergabung dengan kelompok lain? Tidak, dia tidak melakukan itu. Saya bayangkan dia bertahan disitu dan dia melakukan pekerjaan yang baik. Namun Matias dipilih. Sya tidak tahu apa alasannya. Saya tahu Allah memilih dia, dan itu lebih dari cukup untuk saya.

Jadi apakah caranya yang dipakai untuk memilih? Iya mereka membuang undi. Tidak, ini bukan judi. Ada kalanya Allah berbicara dengan suara yang terdengar. Kadang-kadang Allah berbicara melalui mulut nabi. Dan satu cara lain adalah melalui membuang undi. Ini perbuatan terakhir dari zaman Perjanjian Lama. Tidak pernah lagi Anda akan mendengar hal itu di Perjanjian Baru karena di zaman ini kita tidak memerlukan perintah macam itu dari Allah. Kita mendapat perintah langsung dari Alkitab dan dari Roh Kudus yang akan memimpin kami dalam segala kebenaran.

Amsal 16:33 mengatakan, “Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada Tuhan.” Memang Tuhan dapat mengontrol bahkan perincian yang paling kecil, benar? Jadi bagi semua orang Kristen, saya harap Anda telah belajar keindahan untuk tunduk kepada kehendak Allah dan kuasa Roh Kudus dalam memimpin umat-Nya bahkan di dalam detail terkecilpun dalam hidup ini. Ingatlah, taatilah Roh Kudus segera, Amin? Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content