Menjangkau Dunia

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Menjangkau Dunia

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2015 · 18 October 2015
Matius 28:16-20

Matius 28:16-20, “Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Kita menikmati persekutuan Kristen dan itu kaya dan bermanfaat namun bukan itu tanggung jawab utama kita. Kita juga dipanggil untuk memuji dan menyembah dan itu juga indah dan memperkaya namun bukan itu tanggung jawab utama kita. Kita juga diminta untuk mempelajari Firman Allah, untuk mengajar, supaya kita lebih lagi mengerti Alkitab namun itu juga, meskipun itu sangat berguna, itu bukan tanggung jawab utama kita. Tanggung jawab utama kita diringkaskan dalam kalimat yang terdapat di ayat 19, “jadikanlah semua bangsa murid-Ku.” Inilah alasan utama ada gereja.

Jika kita diselamatkan untuk persekutuan maka kita akan dibawa ke surga dimana persekutuan itu sempurna. Jika kita diselamatkan untuk memuji dan menyembah, kita akan dibawa ke surga dimana puji-pujian dan penyembahan itu sempurna. Jika kita diselamatkan supaya kita mengajar dan mendidik dalam pengetahuan dan kebijaksanaan kita akan dibawa ke surga dimana pengetahuan itu sempurna. Alasannya kita berada di dunia adalah supaya kita menjadikan semua bangsa murid Yesus. Itulah prioritas Allah bagi gereja. Yesus datang, menurut Alkitab, untuk mencari dan menyelamatkan orang yang terhilang dan kita juga memiliki tugas yang sama untuk mencari dan mengabarkan berita baik kepada mereka yang belum percaya.

Alkitab mengatakan bahwa kita diperintahkan untuk menjadikan murid-murid, untuk menjadikan pengikut-pengikut Yesus Kristus. Ini adalah perintah. Alkitab juga mengatakan di Kisah Para Rasul 1:8 bahwa kita diperlengkapi untuk melakukan itu, “kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku.” Pada saat ada konversi kita akan menerima Roh Kudus dan karena itu kita memiliki sumber kesaksian. Mengajar pelayanan, persekutuan dan penyembahan semua hal yang penting namun tujuan utama bukanlah untuk melakukan sesuatu dengan orang-orang percaya namun untuk melakukan sesuatu bagi mereka yang terhilang.

Kita terlibat begitu banyak dalam pelayanan rohani dan dalam persekutuan Kristen dan hubungan Kristen dan begitu sibuk dalam aktivitas gereja dan pelayanan sehingga kita lupa keperluan orang-orang yang belum selamat. Dan kadang telogia kita kurang tepat dan asumsi kita adalah bahwa orang–orang terpilih adalah mereka yang dipilih dan Tuhan tidak akan menutup Kerajaan di dunia sampai semua orang terpilih akan masuk. Jadi kita merasa tanggung jawab kita berkurang jika kita tidak setia terhadap perintah ini. Namun semua hal lain itu kurang penting dibanding perintah ini.

Jadi apakah dibutuhkan supaya saya efektif dalam menjadikan segala bangsa murid-murid Yesus? Apakah kualifikasi saya dan motivasi saya? Apakah yang mempengaruhi hidup saya yang akan menyebabkan saya memenuhi perintah Tuhan? Dalam teks ini ada lima hal. Dan mereka menyimpulkan dengan baik semua bahan dan kualifikasi yang diperlukan untuk penginjilan yang efektif. Dalam teks ini itu terlihat secara eksplisit dan implisit. Biar bagaimanapun juga, mereka semua ada disitu untuk instruksi kita.

Ada lima kunci untuk menjadikan murid. Nomor satu, tersedia. Segala sesuatu mulai dari titik ini. Dan ini implisit di Matius 28:10, “Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” Pelayanan efektif mulai pada saat Anda berada disitu, dengan tersedianya Anda pada permulaan. Apapun kemampuan Anda, jika Anda tidak bisa datang, kemampuan besar apa saja tidak berguna. Di suatu bukit, yang telah ditunjukkan Yesus sebelumnya, sudah tersedia tempat pertemuan itu. Kita bahkan tidak tahu kapan semua ini terjadi. Itu sesudah ada pertemuan dengan tujuh orang itu yang terjadi di Yohanes 21 dimana mereka sedang memancing ikan.

Kira-kira diantara tiga atau empat minggu, sesudah kebangkitan, Yesus bertemu dengan murid-murid-Nya. Tempat ini kemungkinan besar adalah tempatnya dimana pertemuan yang dibicarakan di 1 Korintus 15:6-7 sebagai pertemuan dimana Yesus menampakkan diri kepada 500 orang pada satu waktu sekaligus. Bukan saja murid-murid-Nya ada, namun juga wanita-wanita yang percaya. Galilea adalah tempatnya dimana orang percaya paling banyak ada. Ketika orang percaya di Yerusalem berkumpul di ruangan atas untuk kedatangan Roh Kudus pada hari Pentakosta hanya ada 120 orang.

Dalam kerumunan ini ada orang-orang percaya dengan segala kelemahan-kelemahan mereka, dengan semua pertanyaan mereka, dengan segala ketakutan mereka, dengan semua kebingungan tentang bagaimana Yesus bisa mati di kayu salib dan sekarang Kristus muncul disini untuk dilihat semua orang. Selain dari wanita-wanita dan murid-murid, orang-orang di Galilea tidak ada kesempatan untuk melihat-Nya sebelum kejadian ini. Ingatlah, ini bukan orang-orang elit, tidak banyak yang mulia, tidak banyak yang kuat, mereka adalah orang-orang miskin dan biasa, mereka adalah yang percaya Kristus dari antara rakyat.

Ketika Yesaya 6:8 mengatakan, “Ini aku, utuslah aku,” dia mengulangi titik ketersediaan yang merupakan titik awal setiap pelayanan yang efektif kepada Kristus. Mereka ingin melihat Kristus yang hidup. Mereka memiliki keinginan yang cukup besar dalam hati mereka untuk mengikuti-Nya yang membawa mereka kesitu. Dan karena mereka ada disitu, mereka diberi hak istimewa dengan kehadiran-Nya, janji-Nya dan Amanat Agung-Nya. Mereka adalah orang-orang sederhana dan mereka menyerahkan diri untuk datang ke tempat dan waktu yang ditentukan oleh karena mereka ingin berada bersama Kristus. Ada orang-orang penting yang memiliki agenda mereka masing-masing yang tidak mau datang dan karena itu kehilangan semua itu.

Jadi memenuhi misi kewajiban hidup Anda untuk menjadikan bangsa-bangsa lain murid memulai dengan bertemu dengan Tuhan dalam Firman-Nya, dalam doa dan dalam jemaat orang-orang yang ditebus. Janganlah mengabaikan jemaat bersama seperti beberapa diantara kalian dan lebih dari itu pada waktu akhir mendekat. Anda tidak akan ada pengaruh terhadap dunia kecuali Anda rela hadir pada waktu dan tempat tertentu untuk berada di hadirat Kristus yang hidup, bersama umat-Nya, dalam Firman-Nya, dengan berdoa syafaat bersama Dia.

Banyak orang tidak pernah berusaha untuk menjangkau orang terhilang karena mereka sendiri tidak pernah berusaha untuk berada bersama orang-orang yang diselamatkan. Tanyakanlah dirimu tentang ketersediaan Anda sendiri karena orang yang paling efektif menjadikan murid melakukan itu karena ada komunikasi dengan Kristus yang hidup yang meluap keluar. Mereka memilih untuk membaca Firman, mereka memilih untuk berdoa, mereka memilih untuk berada bersama jemaat yang ditebus dan karena persekutuan dengan Kristus yang hidup itu datanglah dorongan untuk melaksanakan tujuan-Nya.

Ada bahan kedua yang diperlukan yang mengalir dari ayat-ayat 17-18, itulah kata menyembah. Ayat 17, “Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya.” Mereka bersujud dihadapan-Nya dalam penyembahan yang memuja-Nya, yang adalah tanggapan yang benar. Ini sesuai dengan tekanan Matius pada permulaan pada waktu dia mengajukan kedatangan Kristus dan kelahiran-Nya, dia sengaja menunjukkan bahwa orang-orang majus datang dan menyembah-Nya. Dan disini pada waktu dia mengakhiri Injil-nya dia menunjukkan lagi bahwa Dia disembah.

Namun perhatikanlah di akhir ayat 17 dimana ada beberapa orang yang ragu-ragu. Mengapa Matius mengatakan itu? Bukankah itu suatu tambahan yang tidak perlu, yang mungkin memberi dasar kebenaran bagi mereka yang tidak percaya masa kini? Jawabannya sederhana, karena kejadian itu memang terjadi. Alkitab selalu memiliki kejujuran yang transparan. Penulis Alkitab tidak pernah terpengaruh keinginan manusia untuk meyakinkan orang tentang kebangkitan dengan laporan yang dibikin-bikin dan selektif. Mereka hanya mencatat fakta-faktanya, dan kebenaran adalah bahwa ada orang yang ragu-ragu. Mereka ragu-ragu karena itu adalah bagian dari sifat dosa manusia dan mereka belum pernah melihat Kristus yang dibangkitkan sebelumnya.

Dan Yesus melakukan suatu hal yang menarik lagi, di ayat 18, “Yesus mendekati mereka dan berkata…” Mengapa Anda pikir Dia melakukan hal itu? Itu dilakukan untuk memberi bukti yang lebih nyata. Apakah yang Dia katakan kepada Tomas di ruangan atas? Apakah Anda mau tahu benar siapakah Aku, lihatlah bekas luka Aku. Itu bukti yang cukup. Ini pertama kalinya bagi mereka. Jadi Yesus semakin mendekati mereka untuk menghilangkan keraguan mereka. Jadi mereka dapat melihat keindahan-Nya, penampilan-Nya, begitu lemah lembut namun juga begitu mahakuasa. Seluruhnya bersifat manusia tetapi juga bersifat ilahi. Disini terdapat Singa dari suku Yehuda, penakluk kematian dan neraka, namun juga Anak Domba Allah dengan tanda-tanda pembantaian atas-Nya.

Menyembah berarti mengakui ada keilahian, keagungan, keberdaulatan dan kemuliaan. Inilah yang diperlukan dalam kehidupan orang yang menjadikan murid. Hanya pada saat Anda dipenuhi kasih dan pujian bagi Kristus, Anda benar-benar dikendalikan oleh hal itu. Anda mengabarkan injil karena hati yang menyembah. Jika Anda benar-benar mengasihi Tuhan Yesus Kristus dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan maka keinginan-Nya adalah hasratmu, benar? Orang-orang yang tidak menyembah seperti seharusnya, tidak mementingkan keinginan-Nya dan memberitakan injil-Nya karena mereka lebih sibuk dengan agenda mereka sendiri. Dimanakah hatimu? Jika hatimu dipenuhi Kristus maka Kristus adalah segalanya, Kerajaan-Nya adalah segalanya, keinginan-Nya adalah segalanya dan tujuan-Nya adalah segalanya dalam kehidupan Anda.

Ada kata ketiga dari teks yaitu ketundukan. Ayat 18 meneruskan, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Ini pernyataan yang mengejutkan yang jangkauannya jauh diluar kemampuan saya untuk dimengerti. Namun berikanlah saya kesempatan untuk menjelaskannya. Pada saat Matius mulai menulis injil dia memperkenalkan Yesus sebagai raja. Dia menunjukkan silsilah-Nya sebagai raja dan ada kelompok orang majus yang mengakui Dia sebagai raja. Menjadi raja itu berarti mahakuasa dan berdaulat. Dan sekarang dia mengakhiri injilnya dengan hal yang sama. Ini berarti kita semua dipanggil untuk tunduk.

Nah keberdaulatan khusus ini bukan seperti apa yang diterima penakluk besar ketika dia menaklukkan negara dan berdasarkan apa yang dia lakukan dia adalah yang berkuasa. Otoritas ini didasarkan secara hakiki kepada siapakah Yesus, bukan berdasarkan perbuatan Dia. Dia adalah Allah. Dan ini otoritas milik ilahi. Namun otoritas ini ditegaskan kembali dengan apa yang Dia telah menyelesaikan di kayu salib dan oleh karena kebangkitan. Jadi sebagai pahlawan penakluk dan yang juga adalah Allah, Dia memiliki kebebasan total untuk melakukan apa saja yang Dia ingin, pada saat yang Dia ingin, dengan cara yang Dia ingin dengan siapapun yang Dia ingin.

Ada kata keempat, ketaatan. Ayat 19, “Karena itu pergilah,” Ini berarti, jika Anda sedia dan jika Anda penuh penyembahan dan tunduk, pergilah. Kita di dalam ayat ini diberi perintah untuk menjadikan murid. Ada tiga bagian kata kerja: pergilah, baptislah dan satu lagi di ayat 20, mengajar. Di Markus 16:15 Yesus mengatakan, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Lukas 24:47 mengatakan, “dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa.” Ini semua mulai dengan pergi.

Injil Markus mengatakan untuk mengabarkan injil. Injil Lukas mengatakan beritakan pengampunan dosa. Matius mengatakan untuk menjadikan murid dengan pergi dan membaptis. Dimanakah injil disini? Ya kata “baptis” sudah dipenuhi dengan pemberitaan injil karena pembaptisan adalah lambang yang kelihatan, yang mengilustrasikan kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus Kristus. Pembaptisan adalah tanda umum dan pengakuan akan hal itu. Disini asumsinya adalah pengabaran injil, kematian dan kebangkitan semua sudah termasuk dalam kepentingan ini.

Peraturan untuk membenamkan orang ke dalam air adalah cara bagi seseorang yang percaya Kristus untuk mendemonstrasikan iman mereka dan kesatuan mereka dalam Kristus. Orang itu dibaptis jika dia dikonversi ke Yesus Kristus. Dan setiap orang percaya harus berusaha supaya orang lain juga dibaptis. Kelihatannya banyak orang pergi namun tidak banyak orang yang pergi membaptis orang. Keselamatan adalah hal iman dan bukan hal pembaptisan air namun pembaptisan air adalah tanda iman sejati karena iman tanpa pekerjaan itu mati. Pekerjaan pertama yang dilihat umum adalah pembaptisan.

Jika Anda mengklaim Anda orang Kristen dan belum pernah dibaptis ada alasan untuk mencurigai realitas klaim Anda, kecuali jika Anda belum pernah dengar tentang hal ini. Ketika kita berkhotbah Kristus kita harus memanggil orang untuk dibaptis, untuk menyatakan di depan umum ada persekutuan dengan Kristus, mengaku dengan mulut Kristus sebagai Tuhan dan dengan perbuatan menunjukkan kita adalah milik-Nya. Jika mereka sungkan untuk menunjukkan sikap itu ada alasan untuk asumsi bahwa kepercayaan mereka bukan iman yang menyelamatkan. Orang yang menolak untuk dibaptis kemungkinan besar tidak memiliki iman tulen.

Memanggil orang kepada keselamatan adalah tanda pembaptisan. Ada orang yang mungkin mengatakan, saya akan dianiaya jika orang tahu saya dibaptis. Nah, jika penganiayaan menghalang Anda untuk dibaptis, maka Anda tidak benar-benar percaya bahwa Kristus adalah Allah yang mahakuasa dan Dia mengatakan Anda diberkati dalam hal itu. Saya tidak mengatakan Anda bukan orang Kristen jika Anda belum dibaptis. Namun saya mengatakan ada alasan baik untuk mengatasi apapun alasan yang menghalang Anda. Ada orang yang takut diketahui sebagai orang Kristen dalam negara Islam. Ada orang lain yang takut digossip atau diejek. Yang penting adalah, jangan takut manusia tetapi takutlah kepada Allah.

Kata kelima adalah mengajar. Di ayat 20, “ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” Kewajiban menjadikan murid itu tidak berhenti saat mereka percaya, dan itu juga tidak berhenti saat mereka dibaptis. Anda memiliki tugas untuk mengajar mereka semua hal yang Anda telah belajar sendiri dari Yesus. Menjadikan murid bersangkut paut dengan memberitakan injil termasuk pengampunan dosa, panggilan untuk iman yang menyelamatkan, pembaptisan dan mengajar mereka untuk taat kepada Firman seumur hidup.

Tidak ada pemuridan tanpa ada iman pribadi. Tidak ada pemuridan kecuali Anda ada kemauan untuk diajarkan perintah-perintah Kristus supaya Anda taat kepada pimpinan-Nya dalam hidup Anda. Janganlah kita main curang dengan pesan yang kita harus sampaikan secara taat. Kita mulai dengan kesediaan, menyem-bah, ketundukan dan ketaatan. Kita memuridkan dengan cara yang Tuhan telah ajarkan kita karena Dia tahu apa yang diperlukan.

Dan akhirnya, kata terakhir, kuasa. Kewajiban mulia seperti itu, tugas abadi seperti itu, memerlukan sesuatu yang melampaui sumber kekuatan kita sendiri. Jadi pada akhir ayat 20 ada janji besar, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Maksud Yesus, Aku akan menyertai Anda selalu sampai Aku datang kembali untuk kedua kalinya. Anda akan menerima kuasa setelah Roh Kudus datang kepadamu. Dia selalu akan menyertai Anda dalam bentuk Roh Kudus yang diam di dalam hati Anda.

1 Korintus 2:5, “supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.” Efesus 3:7, “Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.” 2 Tesalonika 1:11, “supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu.” Efesus 3:20, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.”

Daud mengatakan kepada orang-orang di 1 Tawarikh 29:5, “Siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada Tuhan?” Itulah pertanyaannya. Siapakah rela untuk tersedia bagi kehadiran Tuhan? Untuk menyembah Tuhan secara pribadi? Untuk tunduk kepada otoritas Tuhan? Untuk menaati rencana Tuhan? Untuk dikuatkan oleh kuasa dan sumber daya Tuhan? Apakah Anda?

Iya, Dia selalu bersama kita. Di Zakharia 4:6 Tuhan mengatakan, “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku,” dan sampai semuanya digenapkan pada akhirnya, sampai waktunya Yesus datang kembali, Dia adalah kekuatan kami, Dia adalah sumber daya kami. Itulah kata-kata yang mendukung pemberitaan injil yang efektif. Ketersediaan, penyembahan, ketunduk-an, ketaatan dan kekuatan, dan ketika itu menjadi bagian kehidupanmu, Anda pasti efektif bagi Allah. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content