Allah yang Besar bagi Manusia yang Kecil

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Allah yang Besar bagi Manusia yang Kecil

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2011 · 18 December 2011

Lukas 2:1-5, “Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud-- 5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.”

Pernahkah Anda memikir betapa luar biasa hal ini bahwa Allah telah menentukan sebelumnya bahwa Mesias itu akan lahir di Betlehem (seperti telah dinubuatkan di Mikha 5), dan bahwa Dia telah menentukan semua hal sehingga ibu dan bapa Mesias saat itu tinggal di Nazaret?

Dan untuk memenuhi janji-Nya dan membawa dua orang kecil ke Betlehem hari Natal pertama itu, Allah telah menggerakkan hati Cesar Agustus sehingga seluruh kerajaan Romawi diharuskan untuk mendaftarkan diri mereka di kota asal mereka masing-masing?

Pernahkah Anda merasa, sama seperti saya, kecil dan tidak penting di dalam dunia tujuh miliar orang, dimana semua berita adalah tentang gerakan politk besar dan masalah- masalah ekonomi dan sosial dan orang-orang yang memiliki banyak kuasa dan wibawa? Jika Anda merasa seperti itu janganlah kecil hati dan tidak bahagia.

Karena kita tahu dari Firman Allah bahwa semua kekuatan politik besar dan semua pusat-pusat ekonomi besar, tanpa pengetahuan mereka, di bimbing Allah, bukan untuk kepentingan mereka sendiri akan tetapi untuk kepentingan orang-orang kecil Allah – seperti Maria kecil dan Yusuf kecil yang harus pergi dari Nazaret ke Betlehem.

Allah mengontrol seluruh dunia untuk memberkati anak-anak-Nya, dan ini dinamakan kuasa pemeliharaan-Nya. Janganlah berpikir karena Anda mengalami kesulitan, bahwa tangan Allah itu diperpendek. Dia mencari dengan segenap hati-Nya bukanlah kemakmuran Anda namun kekudusan Anda. Nah, untuk tujuan itulah Dia memerintah seluruh dunia.

Amsal 21:1 mengatakan, “Hati raja seperti aliran air di dalam tangan Tuhan, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.” Dia itu Allah besar bagi kita orang kecil, dan kita harus bersuka cita karena. tanpa pengetahuan mereka, semua raja-raja dan presiden-presiden dan penguasa dunia mengikuti peritah berdaulat dari Bapak kami di surga, supaya kita anak- anak-Nya dapat dirubahkan menjadi serupa dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

Jalan Kalvary Lukas 2:6-7, “Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.”

Nah mungkin Anda berpikir jika Allah mampu mengatur dunia sehingga memakai sensus seluruh kerajaan untuk membawa Maria dan Yusuf ke Betlehem, pastilah Dia juga mampu mengatur supaya ada kamar tersedia di hotel waktu itu. Iya, memang benar.

Dan Yesus juga dapat dilahirkan di dalam keluarga yang kaya. Dia juga mamapu merubahkan batu menjadi roti di padang gurun. Dia juga mampu memanggil 10.000 malaikat untuk menolong Dia di taman Getsemane. Dan Dia juga mampu turun sendiri dari kayu salib dan menyelamatkan diri-Nya.

Pertanyaannya bukanlah apa yang Allah mampu melakukan, namun apakah yang Dia ingin lakukan. Kehendak Allah adalah meskipun Kristus sangat kaya, namun demi kita Dia menjadi miskin. Tanda-tanda “Tidak ada lowongan” di semua motel di Betlehem ada demi Anda dan saya. 2 Korintus 8:9, “yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya.”

Allah mengatur segala hal – bahkan juga lowongan di hotel – demi anak-anak-Nya. Jalan Kalvari itu mulai dengan tanda “Tidak ada lowongan” di Betlehem dan berakhir dengan ludahan dan celaan dan kayu salib di Yerusalem.

Dan janganlah lupa bahwa Yesus mengatakan in Matius 16:24, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Kita bergabung dengan-Nya di jalan Kalvari dan mendengar Dia mengatakan di Yohanes 15:20, “Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu.”

Kepada orang yang berseru secara antusias, “Aku akan mengikuti engkau kemanapun saja!” Yesus menjawab di Matius 8:20, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

Memang benar, Allah bisa saja menentukan supaya Yesus pada kelahiran-Nya ada kamar mewah . Namun itu merupakan jalan memutar keluar dari jalan Kalvari.

Jangan takut. Lukas 2:8-11, “Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

Malaikat itu berkata kepada Zakharia, “Jangan takut!” Dia mengatakan kepada Maria, “Jangan takut!” Dan sekarang dia mengatakan kepada para gembala, “Jangan takut!” Ini hal yang wajar bagi pendosa untuk merasa ketakutan. Semakin besar rasa bersalah kita, semakin banyak hal kita takuti. Takut ketahuan kita berbohong, takut rasa sakit itu adalah hukuman Allah, takut mati dan bertemu dengan Allah yang kudus muka ke muka.

Namun meskipun ini wajar, Allah mengirim Yesus dengan perkataan: Jangan takut! Ibrani 2:14 mengatakan, Yesus menjadi manusia, “supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut 15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.”

Bukankah frase ini membebaskan Anda dalam kehidupan sehari-hari Anda? Jika yang paling ditakuti – yaitu takut mati – telah dihilangkan karena kematian Kristus, maka tentu saja Allah ingin supaya kita tidak takut akan hal-hal kecil di dalam hidup seperti: ketidakamanan pekerjaan, tabungan Anda berkurang, gagal ujian di sekolah, dan ditolak teman-teman Anda, dll.

Pesan Natal adalah jangan takut! Allah mengusai dunia untuk kebaikan umum anak- anak-Nya. Percayalah janji-janji-Nya di Yesaya 41:10, “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

Janganlah kuatir akan hidupmu, tentang apa yang hendak kamu makan atau pakai … Serahkanlah segala kekuatiran kepada Allah karena Dia mengasihi Anda … Mazmur 27:1, “Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?”

Bersukacitalah! Dan ketakutan digantikan Yesus dengan sukacita. Kepercayaan kepada Yesus tanpa sukacita adalah suatu kontradiksi. Paulus meringkaskan tujuan pelayananya seperti ini: “untuk mengembangkan sukacita imanmu.” Dan dia mengatakan kepada orang Filipi dan Tesalonika, “Bersukacitalah selalu dan sekali lagi Aku berkata bersukacitalah!”

Selalu? Iya. Tetapi disertai air mata duka cita dan kesakitan. Ketika ayah saya meninggal, saya berdukacita. Namun saya juga memiliki pengharapan. Dan walaupun itu sukar untuk di gambarkan, ada juga juga semacam sukacita dalam Allah dan kebaikan-Nya yang berdaulat yang saya alami setelah itu saat pemakamannya. Tidak ada salahnya untuk sedih hati (Menangislah dengan mereka yang menangis), namun ada sukacita khusus yang berakar dalam pemerintahan kasih Allah.

Damai untuk siapa? Lukas 2:12-14, “Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Damai ini untuk siapa? Ada bagian suram pada akhir puji-pujian malaikat. Damai sejahtera diantara manusia yang berkenan kepada-Nya. Tanpa iman mustahil untuk menyenangkan Allah. Jadi Natal tidak membawa damai bagi semua orang, hanya kepada mereka yang percaya Yesus.

“Dan inilah hukuman itu,” Yesus berkata di Yohanes 3:19, “Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.” Atau seperti dikatakan Simeon di Lukas 2:34 pada waktu dia melihat bayi Yesus, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan….. supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."

Wah, betapa banyaknya orang yang melihat hari Natal yang suram dan dingin dan hanya melihat itu saja. Betapa banyak orang hanya mementingkan kesejahteraan diri mereka saja dan kegelapan kebahagiaan mereka yang menghilang dan kepuasan mereka yang singkat dan damai yang tidak ada.

Yohanes 1:11-12 mengatakan bahwa Yesus datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” Dan hanya kepada murid-murid-Nya Yesus mengatakan di Yohanes 14:27, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

Jadi saya bersama Paulus di Roma 15:13 berdoa, “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu.” Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya, yaitu mereka yang percaya.

Memberitakan Sinar. Lukas 2:17-20, “Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.”

Yohanes 1:4-7, “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.”

Jika Anda pernah diberikan karunia untuk melihat apa cahaya itu sebenarnya, Anda akan percaya. Setiap orang yang mengenal terang itu adalah seperti Yohanes Pembaptis yang mengatakan: Kita telah melihat terang dan bersaksi tentang itu. Kita telah diangkat dari kegelapan dosa dan rasa bersalah dan ketakutan dan masuk ke sinar terang anugerah-Nya. Apa lagi yang kita bisa lakukan selain dari memberitahu orang lain dan meneybarkan cahaya itu.

Untuk melambangkan kedatangan terang itu kedalam dunia gelap kita dan penyebaran terang ke seluruh dunia kita juga akan menyebarkan terang Kristus dengan lilin diseluruh ruangan ini. Apakah Anda sudah menyebarkan terang itu? Anda harus melakukan itu setiap hari karena Natal itu sebenarnya sepanjang tahun. Amin?



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content